Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

30 Desember, 2011

Indonesia masih membutuhkan banyak Insinyur (Sarjana Teknik)

Jumat, Desember 30, 2011
Oleh : Nurdin Al-Azies

Dalam beberapa dekade ini, hampir setiap negara berkembang terus menggalakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pasalnya mau tidak mau semua negara harus berkompetisi mempersiapkan diri menuju era perdagangan bebas dunia sesuai dengan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO), dimana era perdagangan bebas ini akan berdampak ganda, disatu sisi memberikan peluang kerja seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain meberikan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu tantangan dimasa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif disemua sektor industri dan sektor jasal.

Melihat kenyataan inilah, menurut direktur ekskutif, persatuan Insinyur Indonesia (PII), Rudianto, Jumlah lulusan S1 Teknik masih minim di Indonesia, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dalam kurun waktu 2011 ini jumlah lulusan S1 teknik hanya tercatat sekitar 37 ribu. Sedangkan kebutuhannya bisa mencapai dua kali lipatnya, artinya Indonesia harus meningkatkan sarjana tekniknya sekitar 50 persen dalam jangka waktu lima tahun kedepan.

Sementara ketika penulis mengkonfirmasi mengenai sejauh mana universitas meluluskan sarjana-sarjana tekniknya, tanggapannya sama, lulusan teknik dilihat lebih sedikit ketimbang lulusan-lulusan program-program keahlian yang lainnya. Contoh saja di Universitas Ibn Khaldun Bogor, tahun ini UIKA meluluskan 630 Mahasiswa, akan tetapi lulusan mahasiswa Fakultas teknik Universitas Ibn Khadun Bogor jauh lebih sedikit dari pada lulusan-lulusan fakultas lainnya.

Tahun ini Fakultas Teknik UIKA hanya meluluskan 19 Sarjana Teknik, dengan rincian 9 Sarjana dari Program studi Teknik Sipil, 4 Sarjana dari Program studi Teknik Mesin, 1 Sarjana dari Program studi Teknik Elekto dan 5 Sarjana dari Program studi Teknik Informatika.

Padahal Menurut Staff Ahli Mentri Bidang Teknologi Prof Kamalamullah Ramly sesuai di kutif dari Harian Republika (Jumat, 30/12/11) bahwasannya pendidikan sains dan technologi mampu meningkatkan daya saing bangsa, ia mengatakan insinyur itu tulang punggung kemajuan ekonomi sebuah bangsa. Apalagi, melihat fakta saat ini, Indonesia harus bergeser peran dari penghasil bahan baku, menjadi prdusen berbasis teknologi.

“Ketika kita masuk teknologi, kita butuh insinyur dalam jumlah yang sangat banyak Vital menurut saya, makanya kita harus produksi insinyur dalam arti sebenarnya, jangan S1 insinyur tapi S2 nya lain lagi”, Ujar ramly dalam seminar Nasional Meningkatkan Daya Saing Bangsa melalui Pendidikan Sains dan Teknologi, di Auditorium Institut Sains Teknology Nasional (ISTN) Bumi Srengseng Indah, Jakarta selatan penan lalu.

28 Desember, 2011

Bertekad Menyadarkan sang kakak :( Akbar ingin jadi Ustadz )

Rabu, Desember 28, 2011
"Profil Muhammad Akbar"
Profil Mahasiswa UIKA Peraih Beasiswa Kader Ulama PLN
Setiap orang tentu mempunyai kisah perjalanan hidup masing-masing. Demikian pula dengan Muhammad Akbar. Pria anak kedelapan dari sembilan bersaudara ini, juga mempunyai perjalanan panjang sebelum menjadi mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. “Sebenarnya aku sangat bersyukur karena dengan doa dan dukungan dari orang tuaku serta saudaraku, aku bisa sampai ke UIKA,” ia mulai bercerita.
Semenjak kecil orang tuanya sudah bertekad menyekolahkannya di pesantren bahkan ingin menyekolahkan setinggi-tingginya. Hal ini karena hampir semua kakaknya putus sekolah. Kakak pertama dan keduanya hanya tamatan SMP. Kakak yang ketiga sampai kelima hanya tamat SD. Memang saat itu, hampir semua pemuda di desanya tidak melanjutkan sekolah.

Yang membuat sang ayah bertekad keras menyekolahkan Akbar di pesantren dan sekolah setinggi-tingginya adalah karena ayahnya merasa gagal dalam mendidik kakak-kakaknya. Semua kakaknya menjadi preman. Tidak ada lorong yang tidak mereka kuasai. Mereka pun hidup terombang-ambing sambil setiap harinya hanya mencekik botol. Tak jarang Akbar mendapati ibunya berdoa di keheningan malam sambil meneteskan air mata mendoakan agar saudara-saudaranya diberikan hidayah oleh Allah ke jalan yang benar. Sang ayah pernah berkata kepadanya, “Akbar kamu harus sekolah setinggi-tingginya jangan mengikuti kakak-kakakmu. Mudah-mudahan engkaulah kelak yang menyadarkan kakak-kakakmu,” tutur ayahnya kepadanya.

Sebagaimana niat awal ayahnya, setelah tamat dari SMP PGRI Toari (Sulawesi Tenggara), Akbar dimasukkan ke pesantren. Ia sempat menolak karena hampir seluruh temannya masuk SMA. “Kalau kamu tidak mau melanjutkan di pesantren maka ayah tidak akan menyekolahkanmu,” paksa ayahnya. Akbar akhirnya menuruti kemauan ayahnya.

Pemuda yang murah senyum itu melanjutkan penuturannya bahwa sebelum berangkat ke pesantren seakan ada tanda yang diberikan Allah kepada keluarganya. Tiba-tiba kakak yang ketiganya meminta sajadah untuk shalat, “Semalam aku mimpi bertemu dengan Rasulullah dan mulai hari ini aku ingin bertaubat.” Tangis ibunya pun membahana saat mendengarkan hal itu, seperti suara guntur yang hendak membelah langit. Ayahnya pun turut menangis. Semenjak itu Akbar mempunyai semangat melanjutkan pendidikannya di Pesantren.

Apalagi setelah kakak keempatnya terjatuh sakit akibat minuman keras, dan narkoba, kakak itu pun menyesali semua perbuatannya.
“Ketika aku jauh dari Allah hatiku pun tidak pernah merasakan ketenangan. Yang ada hanyalah kesedihan,”
itulah kalimat tulus yang keluar dari bibir kakak keempatnya yang masih membekas dalam diri Akbar dan senantiasa diingatnya.
Setelah beberapa bulan belajar di pondok pesantren, waktu libur pun tiba. Akbar sudah tidak sabar lagi untuk menyampaikan apa yang ia dapat dari pesantren. Betapa senang hati ibu dan ayahnya. Akbar bagaikan ustadz bagi kakak-kakaknya. Dialah yang mengajari kakaknya mengaji dan shalat yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Bahkan ayahnya pun terpaksa tunduk tidak merokok setelah mendapat penjelasan darinya, walaupun setelah debat yang cukup lama.

Seperti udara, kabar tentang kesadaran kakak Akbar segera memenuhi ruang kosong di hampir seluruh Desa Toari. Kakak-kakak Akbar memang terkenal bahkan sampai di desa tetangga. Masyarakat pun merasa terharu. Di antara mereka ada yang mengatakan, “Masya Allah”.
“Habis gelap terbitlah terang”, itulah semboyan yang pas pada keluarga Akbar
. Ia betul-betul menggunakan waktu liburnya selama sebulan untuk berdakwah kepada keluarganya. Suasana di rumahnya berubah seratus persen. Perbincangan yang terjadi antara keluarganya hanyalah masalah agama. Bila suara adzan berkumandang, kakaknya bergegas mengambil air wudhu untuk shalat berjamaah di masjid. Masjid yang dahulunya terkadang diisi oleh segelintir orang, kini dipenuhi keluarga Akbar.
Akbar pun semakin merasakan nikmatnya sekolah di pesantren dengan berdakwah kepada keluarganya. Bila waktu libur tiba iapun ingin segera pulang karena ingin menyampaikan ilmu yang baru ia dapat.

Akbar melanjutkan penuturannya bahwa ia bahkan terkejut saat di SMS oleh kakak ketiganya bahwa ia telah hafal lima juz. Dengan semangat mengejar ketertinggalan, kakak ketiganya tidak pernah merasa putus asa meski harus sendiri menghafal. Alhamdulillah, meski harus jatuh bangun kurang lebih tiga tahun kakaknya mampu menghafal lima juz. Akbar sangat terharu karena kakak ketiganyalah yang paling susah diajari tajwid bahkan tanpa sadar ia meneteskan air mata.
Ketika ditanya bagaimana ia bisa sampai ke UIKA, ia menjawab, “Aku mendengar kabar dari temen bahwa di UIKA terbuka pendaftaran mahasiswa dengan beasiswa dari PLN.” Setelah mencoba mendaftar ia pun diterima. Senyum haru dan bahagia orang tua dan saudara-saudaranya karena akhirnya Akbar mampu melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan cita-cita sang ayah. Hanya doa yang tulus yang bisa mereka panjatkan agar kelak anaknya bisa berguna bagi seluruh umat manusia.



Mewujudkan Cita-Cita Sang Ayah

Rabu, Desember 28, 2011
"Profil Muhammad Hamzah Fathul Qorib"
Profil Mahasiswa UIKA Peraih Beasiswa Kader Ulama PLN

Muhammad Hamzah Fathul Qorib, dilahirkan di Malang pada 4 Oktober 1991, dari pasangan Muhammad Nur Hadi dengan Nurul Hidayah. Pasangan ini berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain. Pada pertengahan tahun 1994 mereka pindah ke Kabupaten Ngawi, kota kecil di ujung barat Jawa Timur.

Di kota yang masyhur dengan cemilan kripik tempe tersebut, Hamzah menyelesaikan pendidikan dasarnya secara berpindah-pindah. Kelas 1 sampai kelas 3, ia sekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ngawi. Di akhir kelas 3 ia harus berpindah sekolah mengikuti orangtua yang pindah rumah ke Tulung Agung di Sekolah Dasar Negeri 1 Bendungan Gondang Tulung Agung. Terakhir, dari kelas 4 sampai kelas 6 ia duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Bendo Paron Ngawi.

Keluarganya sering berpindah-pindah karena sang ayah adalah seorang pengurus ormas Hidayatullah, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Ia dipindahkan dari Sura baya untuk mengembangkan cabang Jember pada 1989. Setahun setelah itu, ayah lima orang anak itu dipindahkan lagi ke Malang. Pada 1994, ia dipindah lagi untuk mengembangkan cabang Hidayatullah di Kabupaten Ngawi. Di tempat-tempat tersebut, sang ayah selalu menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah.

Beberapa tahun berlalu, akhirnya cabang-cabang tersebut berkembang dan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat muslim. Di Malang, cabang Hidayatullah telah mendirikan SMP dan SMA berasrama dengan kualitas yang tidak kalah dengan sekolah negeri lainnya. Di Ngawi, cabang Hidayatullah juga mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar Islam terpadu.

Setelah lulus MTs, Hamzahsempat mempunyai keinginan melanjutkan ke sebuah SMA negeri di Ngawi. Akan tetapi, sang ayahberharap agar ia tetap melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren. Katanya, sang ayah ingin putranya itu menjadi seorang ulama. Ia bercita-cita agar anaknya dapat menyambung estafet perjuangannya dan dapat mendirikan pondok pesantren. Akhirnya,Hamzahmelanjutkan studinya di Madrasah Aliyah Boarding School Darul Fikri, Kauman, Ponorogo, Jawa Timur.

Ketika masih duduk dibangku Aliyah, ayahnya pernah memberikan pilihan tentang kelanjutan pendidikannya. Ia memberikan dua opsi, kuliah sambil bekerja atau kuliah dengan mendapatkan beasiswa. Kalau Hamzah ingin melanjutkan kuliah, ia harus membiayai sendiri perkuliahannya. Opsi-opsi tersebut diberikan mengingat ayahnya hanyalah seorang guru di SMPN di Ngawi, sedangkan ibunya mengajar di sebuah Taman Kanak-Kanak.

Kedua orang tua Hamzah masih harus membiayai keempat adik Hamzah.Keempat adiknya semua telah bersekolah, bahkan tiga dari empat adiknya mondok di beberapa pondok pesantren. Orangtua mereka berharap agar mereka dapat membiayai kuliah mereka sendiri tanpa bergantung kepada orangtua. Sebagai anak sulung, Hamzah harus memberi contoh kepada adik-adiknya bahwa ia dapat melanjutkan pendidikan tanpa meminta uang dari kedua orang tuanya.

Sang ayah pernah mengingatkan kepada Hamzah dan adik-adiknya. Beliau perpesan, walaupun tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan berarti mereka harus berhenti menuntut ilmu. “Banyak cara yang dapat dilakukan agar bisa melanjutkan sekolah kalian untuk meraih cita-cita, beasiswa contohnya. Kita berusaha membiayai kalian, tapi kalian juga harus berusaha membiayai diri dengan mencari beasiswa,” tuturHamzah menirukan ucapan ayahnya.

Selepas lulus dari Madrasah Aliyah pada tahun 2009, Hamzah meneruskan pendidikannya ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta. Berbekal sedikit ilmu yang didapatkan di madrasahnya dulu, ia bertekadmengikuti program beasiswa di lembaga yang berasal dari Saudi Arabia tersebut. Ketatnya persaingan tidak menyurutkan langkah Hamzah untuk tetap mendaftar. Upayanya berbuah hasil. Ia lulus seleksi dan dapat belajar di lembaga yang menyediakan beasiswa penuh ini bersama teman-temannya. Bukan hanya berasal dari seluruh pelosok Indonesia, bahkan teman-temannya juga ada yang berasal dari luar negeri.

Ia menyelesaikan program bahasa di LIPIA yang setara D2 bulan Juli 2011 lalu. Keinginannya untuk melanjutkan studinya di LIPIA tak terwujud, karena beberapa hal. Beruntungnya, ada seorang kawan yang menawarkannya beasiswa dari Yayasan Baitul MalPLN untuk bisa melanjutkan di Universitas Ibn Khaldun Bogor. Kini, Hamzah menyambung kuliahnya di kampus tersebut dengan mengambil Jurusan Ahwal Syakhsiyah. Di jurusan ini Hamzah belajar banyak hal tentang hukum islam. Hamzah berharap pilihan studinya ini dapat mewujudkan cita-cita sang ayah untuk menjadikannya seorang ulama.

Berbekal 2 buah pesan dan uang Rp. 500.000,- bisa sekolah sampai Universitas

Rabu, Desember 28, 2011
"Profil Rasfiudin"
Profil Mahasiswa UIKA Peraih Beasiswa Kader Ulama PLN

Menjadi cita-cita setiap orang tua menyekolahkan anaknya setinnggi mungkin. Melihat anak berpendidikan tinggi tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Begitu pula orang tua Rasfiuddin tentu berharap anak-anaknya bisa sekolah sampai ke jenjang yang paling tinggi. Apalagi anak kelima dari sembilan bersaudara ini memang sejak kecil bercita-cita agar suatu saat bisa kuliah.

Anak yang lahir di Desa Walasiho, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ini sejak SD sudah menjadi bintang kelas. Ini berkat sosok sang ayah yang hanya seorang lulusan (STM) tak henti-hentinya berdo’a kepada Yang Mahakuasa agar kesembilan anaknya bisa menjadi lebih baik darinya, kususnya dalam hal pendidikan.

Mahasiswa yang biasa disapa dengan panggilan Rasfi menjalani pendidikan SD dan SMP dengan lancar tanpa kendala sedikitpun. Ia baru mulai merasakan kendala dalam pendidikan khususnya dalam masalah biaya pendidikan sejak lulus dari SMP. Lulus SMP rasa bahagia dan sedih bersatu dalam hati Rasfi. Bahagia karena bisa lulus dengan nilai yang cukup membanggakan, sedih karena tak tahu akan melanjutkan sekolah ke mana dan biaya dari siapa.

Keempat kakak Rasfiuddin melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah dan tentunya membutuhkan biaya yang besar. Sang ayah yang merupakan petani hanya bisa mengandalkan hasil kebun untuk membiayai kuliah anak-anaknya. Meski demikian, sang ayah menjalani ini semua dengan tulus didampingi istrinya yang terkasih Hasna.

Rasfi yang lahir pada 11 Februari 1990 ini bercita-cita ingin seperti kakak-kakaknya yang melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun rasa haru dan kasihan melihat kondisi orang tuanya yang bekerja keras siang malam terkadang membuatnya tidak sanggup untuk berpisah dengan mereka. Rasfi juga seringkali melihat kedua orang tuanya menjual petakan-petakan kebun dan sawahnya demi membiayai kuliah kakak-kakaknya. Karena itu, kebunnya yang dulu luas kini tidaklah tersisa kecuali beberapa petakan kecil.

Berkat motivasi dari keluarga, Rasfi berangkat ke Kota Pupuk, Bontang di Kalimantan Timur, untuk menuntut ilmu. Orang tuanya hanya membekali Rasfi uang 500 ribu dan dua buah pesan, “Perbaiki hubungan dengan Allah dan perbaiki hubungan dengan sesama manusia.”
Modal yang pas-pasan tidak menghentikan langkah Rasfi sejenakpun dalam perjalanan menuntut ilmu. Beruntung, ia mendapat selalu beasiswa selama mulai SMA sampai lulus karena prestasinya.

Perjalanan panjang yang dilalui putra pasangan Sabaruddin dan Hasna dalam menuntut ilmu tidaklah selalu mudah. Ada banyak pengalaman pahit yang dia lalui untuk menggapai cita-citanya. Tiba di bontang uang 500 ribu dari orang tuanya habis. Untuk kebutuhan sehari-hari, rasfi sering dibantu kawan-kawannya di SMA. Untuk sabun misalnya, kawannya membagi sabun menjadi dua untuk dipakai rasfi. Di hari libur, di saat teman-temannya jalan-jalan, rasfi justru mencari kerja. Rasfi bahkan pernah menjadi kuli bangunan untuk mencari uang.

Perjuangan Rasfi berbuah manis. Kini Rasfi telah menjadi mahasiswa Universitas Ibn Kholdun Bogor, Fakultas Pendidikan Agama Islam jurusan Syariah. Ia sangat bangga bisa kuliah tanpa harus membebani orang tuanya. Beasiswa yang diterimanya dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat, sangatlah membantunya untuk mencapai cita-citanya.

19 Desember, 2011

Mendorong Lahirnya Wirausaha Baru

Senin, Desember 19, 2011
Mendorong Lahirnya Wirausaha Baru
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Produk-UKM-di-sebuah-stand.jpg
Gambar: Ilustrasi UKM


Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus diakui merupakan penopang utama perekonomian Indonesia. Tidak dilihat dari besarnya nilai aset yang berputar, tapi dilihat dari besarnya jumlah pelaku UMKM. Banyaknya pelaku UMKM yang mencapai 99% dari total 52,769 juta pelaku usaha di Indonesia inilah yang berhasil mengeluarkan bangsa ini dari krisis ekonomi yang terus mendera sejak 1998.
Roda perekonomian terus berputar karena UMKM hanya membutuhkan aset paling besar hanya Rp 10 miliar. Bahkan usaha mikro aset maksimalnya cukup Rp 50 juta hingga usahanya bisa terus bergerak walaupun tertimpa krisis.
Hal inilah yang akan terus dipertahankan oleh pemerintah. Melalui berbagai program, pemerintah terus mendorong lahirnya para wirausahawan baru yang diharapkan mampu menggerakkan sektor informal seperti UMKM. Saat ini, masyarakat lebih memilih untuk bekerja di sektor formal, sehingga pertumbuhan wirausahan di Indonesia masih sangat minim.
Pertumbuhan wirausaha di Indonesia ternyata masih di bawah 1%, jauh dibandignkan Singapura yang mencapai 7%. Untuk memacu tumbuhnya kewirausahaan ini dinilai perlu ada komitmen dan deklarasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai gerakan nasional.
Hanya kemampuan wirausaha yang bisa mempercepat bangsa ini menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat. “Dengan mengubah sistem pendidikan yang bersifat hafalan ke pendidikan kreatif ditambah kewirausahaan, dalam satu generasi ke depan Indonesia akan punya banyak orang muda yang mampu menciptakan peluang kerja,” kata Ciputra, pendiri Univeristas Ciputra Entrepreneurship Center di Jakarta.
Ciputra mengatakan tumbuhnya budaya wirausaha di negara ini jangan dimaknai hanya untuk kepentingan dunia usaha. Masyarakat yang memiliki budaya dan karakter wirausaha yakni pencipta peluang, inovatif, dan pengambil resiko, itu juga dibutuhkan kalangan birokrasi, akademik, dan sosial.
“Budaya wirausaha dalam suatu negara bisa kuat karena memang dilahirkan, lingkungnan, dan latihan. Di Indonesia kan tidak punya budaya wirausaha itu lewat pendidikan dan pelatihan. Gerakan budaya wirausaha ini dilakukan di sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat,” jelas Ciputra.
Sementara itu, Kementrian Koperasi dan UKM, pada tahun 2010, sudah melakukan berbagai terobosan untuk mendorong lahirnya wirausahawan muda. Salah satunya adalah program 1.000 Sarjana wirausaha.

Hingga akhir tahun 2010, Program 1.000 Sarjana Wirausaha Baru yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM tahun ini telah mencapai 67%, dari sasaran dan sebagian diantaranya sudah difasiliasi dengan menyalurkan permodalan usaha. Neddy Rafinalldy Halim, Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrerian Koperasi dan UKM, menjelaskan meski demikian pihaknya terus berupaya meningkatkan kinerja, termasuk sosialisasi maupun pelatihan.
“Program 1.000 Sarjana Wirausaha Baru itu sebenarnya hanya menjadi tema besar program, sedangkan target sebenarnya adalah menciptakan wirausaha dari kalangan terdidik dalam jumlah tidak terbatas,” ujarnya kemarin. Sosialisasi dilakukan melalui dua skema, yakni terhdap para sarjana yang baru lulus, dan terhadap mahasiswa yang masih aktif. Untuk sosialisasi bagi alumnus sudah mencapai 7.200 orang sedangkan sosialisasi bagi mahasiswa mencapai 8.000 orang.
Menurut Neddy, sampai saat ini para alumni yang telah mengajukan proposal permodalan dengan sektor usaha berbeda-beda, mencapai 1.600 orang. Namun, yang telah diberikan pelatihan terhdap kewirausahaan, mencapai 647 orang atau sekitar 67%.
Meski demikian, dari jumlah 674 yang sudah menerima pelatihan, yang benar-benar telah menerima bantuan permodalan baru 70 orang. Dana yang diserap dalam program ini sekitar Rp. 1 miliar. Adapun modal yang mereka ajukan sangat bervariasi mulai dari Rp 5 juta, Rp 10 juta, hingga Rp 25 juta.
Keperluan para calon wirausaha sarjana tersebut disesuaikan dengan bidang usahanya masing-masing. Sekitar 213 sarjana tengah menunggu proses pencairan permodalan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Jika mereka sudah melengkapi berbagai dokumen untuk merealisasi penyaluran permodalan, kami akan segera mencairkannya,” kata Neddy.
Terkait dengan sosialisasi yang diberikan kepada mahasiswa, tidak terkait dengan penyediaan permodalan. Sosialisasi dimaksudkan sebagai satu sarana agar pola pikir mereka bisa berubah dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
“Langkah sosialisasi perlu dilaksanakan secara dini, agar mereka para mahasiswa tetap fokus pada agenda kerja pemerintah untuk menciptakan para wirausahawan dari kalangan terdidik strata sarjana atau S1.”
(Source: “Majalah Logis”. Edisi khusus 2011).

12 Desember, 2011

Da’i juga Harus Bisa Jurnalistik

Senin, Desember 12, 2011
Azies-site: Sebanyak 50 Mahasiswa yang terdaftar sebagai santri di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPMS) Ulil Albab Uika Bogor, mengikuti pelatihan jurnalistik yang diadakan di ruang 75 Gedung Pascasarjana UIKA Bogor, Senin, 12/12/11.

Pelatihan jurnalistik sehari ini, didasari oleh semakin pentingnya seorang da’i untuk bisa menulis, baik sebagai jurnalistik atau sebagai penulis professional, dengan maksud inilah manajemen PPMS Ulil Albab UIKA Bogor mengadakan pelatihan jurnalistik sebagai pengetahuan tambahan agar nantinya lulusan Ulil Albab ini mampuh menguasai pemahaman di bidang jurnalistik.

Pelatihan yang diadakan sehari dari pukul 8.00-17.00 Wib ini menghadirkan H. Adian Husaini., M.Si., Ph.D sebagai trainernya dan BRI sebagai sponsor yang membiayai program ini. (Azs)




10 Desember, 2011

UIKA luluskan Doktor termuda.

Sabtu, Desember 10, 2011
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s320x320/390121_1666991891030_1724289339_852425_1359691389_n.jpg
Gambar: Poto Bersama Dr. Akhmad Alim, Lc., MA dengan santri Ulil Albab

10 Desember 2011, merupakan hari yang menentukan buat Akhmad alim. pasalnya hari itu merupakan hari penentuan lulus atau tidaknya sidang doktor yang selama ini dia jalani.

sidang promosi yang di laksanakan di aula pascasarjana UIKA Bogor ini di ketuai oleh rektor universitas ibn khaldun bogor. Prof Ramly Hutabarat SH. M.hum., dengan Promotor Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir,( Guru besar dalam bidang ilmu keahlian pendidikan Islam pada Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung dan Universitas Ibn Khaldun Bogor) Dr.H. Ibdalsyah, MA.( Doktor dari Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bidang Kahlian Dakwah dengan jabatan ketua Program studi Magister Ekonomi Islam Program Pascasarjana UIKA Bogor)


dengan penguji Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, Ms.,( Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Islam pada Institut Pertanian Bogor (IPB)dan UIKA Bogor, Jabatan Direktur Pascasarjana UIKA Bogor)

Prof. Dr. Didin Saefuddin Buchory, MA., ( Guru Besar di bidang keahlian Sejarah Peradaban Islam pada Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jabatan Sekretaris Direktur Pascasarjana UIKA Bogor) dan H. Adian Husaini, M.Si, Ph.d.( Ph.d dari Islamic International University Malaysia Bidang Kahlian Peradaban Islam, jabatan Kaprodi Magister dan Doktor Pendidikan Islam UIKA Bogor)

sidang dilaksanakan pukul 16.00 wib ini dihariri oleh Istri dan anak tercinta, kerabat, teman-teman sejawat dan tak lupa santri pada PPMS ulil-Labab yang di Asuh.

tema yang diangkat pada promosi doktornya adalah Pendidikan Jiwa Ibn Jauzi dan relepansinya terhadap spiritual manusia Moderen dengan predikan yang dihasilkan berupa IPK Kaumload 3,79 dengan Pujian.

Dr.Akhmad alim, Lc., MA ini tercatat pula sebagai doktor termuda yang mendapatkan gelar dokter di usianya yang ke 29 tahun dan tercepat di Universitas Ibn Khaldun Bogor setelah Program Pascasarjana UIKA Bogor meluluskan 14 Doktor sebelumnya.

07 Desember, 2011

Sukabumi adakan milad PSI ke-X

Rabu, Desember 07, 2011
Gambar: 2000 Masyarakat Sukabumi hadir menyaksikan milad PSI Ke-X dan penandatanganan MOU Baz. Kab. Sukabumi dengan UIKA Bogor

deklarasi Penegakan Syariat Islam (PSI) yang telah di laksanakan sekitar 10 tahun yang lalu menjadikan momentum masyarakat kabupaten sukabumi untuk bersama-sama hijrah membangun Kabupaten Sukabumi sejahtera melalui akhlaq mulia.

milad yang di adakan di GOR Cisaat Sukabumi 06/12/2011 ini dihadiri oleh Bupati Sukabumi: Sukma Wijaya, Pakar Ekonomi Islam: Prof. Ir. AM. Saefuddin, Ketua BAZNAS:Prof. KH. Didin Hafidhuddin,MS, Ketua MUI Kab. Sukabumi, Ketua Baz.Sukabumi, Rektor para pembantu Rektor, Guru Besar dan akademisi Universitas Ibn Khaldun Bogor, pejabat-pejabat setempat, tokoh masyarakat dan para alim ulama, ikut hadir menyemarakan suasana milad PSI ke-X ini.

dalam acara Milad PSI ke-X ini terlahir nota kesepahaman yang diresmikan dengan penandatanganan MOU anara BAZ Kabupaten Sukabumi dengan Universitas Ibn Khaldun Bogor dengan tajuk perancangan Kabupaten sukabumi sebagai miniatur Ekonomi Syariah Indonesia, yang di tandatangani langsung oleh Ketua Baz. Kabupaten Sukabumi Bp. Mustofa Kamal dan Rektor UIKA Bogor, Prof Dr. H. Ramliy Hutabarat, SH. M.hum., disaksikan oleh Bupai sukabumi dan Prof. Dr. Ir. AM. Saefuddin. dan kurang lebih 2000 masyarakat sukabumi.





Daftar Objek Wisata Kota Bogor

Rabu, Desember 07, 2011
Daftar Objek Wisata Kota Bogor
Helo rekan-rekan semua, kali ini mengisi kekosongan posting, saya akan menunjukan kepada rekan-rekan mengenai tempat wisata apa saja yang ada di kota bogor, nah ga usah panjang lebar berikut daftar tempat wisata di kota bogor yang bisa anda kunjungi untuk megisi libur di bulan ini..:


Daftar Objek Wisata Kota Bogor

Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik. Mengunjungi kota Bogor memiliki berbagai kesan yang mendalam, serasa mengunjungi kota masa lampau karena ada banyak peninggalan masa lalu, seperti: prasasti BatuTulis dan gedung-gedung peninggalan-peninggalan zaman penjajahan Belanda dulu.

Juga terkesan mengunjungi kota Ilmu Pengetahuan, karena disini kita menjumpai banyak perguruan tinggi ternama seperti IPB, Universitas Pakuan, UIK dan banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan yang dikenal baik. Bahkan disini kita akan menjumpai banyak Institusi/ Lembaga Penelitian Ilmiah seperti: CIFOR dan Balai Penelitian Karet juga museum-museum yang banyak dikunjungi sepanjang tahun seperti: Museum Zoologi, Museum Etnobotani dan masih banyak lainnya.

Kesan lain sebagai kota jasa, kita dengan mudah menjumpai pusat-pusat perbelanjaan yang nyaman di Kota Bogor seperti: Eka Lokasari Plaza, Bogor Trade Mall dan Jambu Dua Mall. Tak kalah indahnya, kita masih bisa menikmati indahnya alam di kebun yang luas yaitu Kebun Raya Bogor dan sejuknya beberapa ruas jalan kota yang dinaungi pohon-pohon rindang, seperti ruas jalan Ahmad Yani dan ruas jalan Dr. Semeru.

Untuk mengetahui detail dari masing-masing objek wisata yang bisa dinikmati di Kota Bogor, klik link detail dari daftar nama objek wisata beikut:

Bogor has many interesting tourism objects. Visiting Bogor City will give us many deep impressions. such as visiting old memorable city, because here we find many ancient objects like Stone Incription and old buildings from dutch colonial era.

Istana Bogor

Istana Bogor Istana Bogor memiliki luas areal 28 Ha, didirikan pada tahun 1745 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Baron Gustaf Willem Van Imhof.

Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Ha atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Telp. (0251) 311362.

Gedung Museum Etnobotani

Gedung Museum Etnobotani Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. DR. BJ. Habibie. Didalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan flora. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda no. 24 Telp. (0251) 322035.

Museum Zoologi

Museum Zoologi Museum Zoologi Tampak Depan Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis. Mempunyai koleksi ribuan species binatang mamalia, serangga, reptillia, burung, ikan dan molluska. Lokasi terletak di Jl. Ir. H . Juanda no.09 Telp. (0251) 322226.

Museum Tanah

Museum Tanah Museum Tanah Tampak Depan Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran Kecil berupa makromonolit.Berlokasi di Jl. Ir H. Juanda no. 98 Telp. (0251)32301.

Plaza Kapten Muslihat

Plaza Kapten Muslihat Plaza Kapten Muslihat Dikenal dengan sebutan Taman Topi karena bangunan-bangunan yang terdapat disana berbentuk topi.

SituGede

SituGede Situ Gede Kawasan Situ Gede merupakan suatu kawasan yang masih bernuansa alam pedesaan. Air Danau yang membentang lebar dengan latar hutan rindang dilengkapi dengan wisata air. Terletak di desa Situ Gede Kec. Bogor Barat dekat Lembaga Penelitian Hutan Tropis.

Museum Peta

Museum Peta Museum peta Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Yanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II).Didalamnya memuat 14 Diorama sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam perjalanan proses pergerakan kebangsaan terjadi ketika pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL / Belanda, Pabaton Bogor.



Museum Perjuangan

 Museum Perjuangan Museum Perjuangan Museum perjuangan didirikan pada tahun 1957 sebagai tempat penyimpanan macam-macam senapan yang digunakan para perjuang kemerdekaan dan terdapat koleksi senapan yang merupakan hasil rampasan dari tentara jepang dan inggris


Rancamaya

Rancamaya Rancamaya Dilokasi Wisata olah raga ini bukan hanya keindahannya saja, tetapi tentunya juga udara segar dan sehat.


Batutulis

Batutulis Prasasti Batu Tulis Batu bertulis ini dibuat semasa pemerintahan Surawisesa (tahun 1521 s/d 1535) satu diantara putra dari Prabu Siliwangi Raja Pajajaran. Di komplek Batutulis 54 terdapat 15 buah batu terasit yang terdiri dari 6 buah batu didalam Cungkup.

Gedung Bakorwil

Gedung Bakorwil Gedung Bakorwil Gedung Bakorwil didirikan pada sekitar abad XIX denagn fungsi sebagai Kepresidenan Hindia Belanda. Gedung ini memiliki bentuk bangunan Kolonial Belanda.

Gedung Balaikota

Gedung Balaikota Balaikota Gedung Balaikota Bogor berdiri pada tahun 1950 dengan nama Societeit, bentuk bangunan gaya Kolonial Belanda. Gedung Balaikota telah mengalami renovasi dan penggabungan gaya arsitektur Sunda dan Eropa. Sekarang gedung ini berfungsi sebagai Kantor Pemerintah Kota Bogor.


Mesjid Raya Bogor

 Mesjid Raya Bogor Mesjid Raya Bogor Mesjid Raya Bogor dibangun pada tahun 1970 selesai tahun 1979 dengan arsitek FX. Silaban dilengkapi dengan gedung Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor dilengkapi denagn sarana perpustakaan umum.

Hotel Salak

Hotel Salak Hotel SalakHotel Salak didirikan pada tahun 1870-1880 denagn nama Hotel Dibbest. Gedung ini telah mengalami renovasi dan berubah menjadi Hotel Salak. Adapun bentuk bangunannya bergaya Kolonial.

Gereja Katedhral

Gereja Katedhral Gedung Gereja KathedralGereja Katedhral didirikan pada tahun 1750 dengan gaya Gereja Katolik Roma, berfungsi sebagai tempat peribadatan agama Katolik. Gereja ini memiliki gaya Eropa.


Klenteng Hok Tek Bio

Klenteng Hok Tek Bio Klenteng Hok Tek BioKlenteng Hok Tek Bio didirikan pada tahun 1672 dan berfungsi sebagai tempat peribadatan pemeluk agama Konghucu. Klenteng ini merupakan Klenteng pertama di Bogor dan memliki bentuk bangunan bergaya khas China.



Makam Raden Saleh

Makam Raden Saleh Makam Raden SalehRaden Saleh Syarif Bustaman adalah pelukis Indonesia modern. Lahir di Terboyo, Semarang pada tahun 1880 dan dimakamkan di Kota Bogor, tepatnya di jalan Pahlawan. Hasil karyanya sangat terkenal ke mancanegara, satu adalah lukisan berbulu singa.


Mesjid Empang


Mesjid Empang Masjid EmpangMesjid Empang (Mesjid An-Nur Tauhid) berdiri tahun 1815, mempunyai fungsi sebagai tempat peribadatan. Mesjid ini memiliki bentuk bangunan gaya timur tengah

Stasiun Bogor

Stasiun Bogor Stasiun bogor Stasiun Kereta Api Bogor berdiri Tahun 1881. Gedung ini memiliki bentuk bangunan khas Kolonial Belanda.

05 Desember, 2011

Download Kalender 2012

Senin, Desember 05, 2011
Download Kalender 2012 -1
____________________


Download Kalender 2012 -2
____________________




Download Kalender 2012 -3
____________________



Download Kalender 2012 -4
____________________




Download Kalender 2012 -5
_______________________

Download Kalender 2012 -6

01 Desember, 2011

Agenda Desember 2011

Kamis, Desember 01, 2011
Agenda Desember 2011
Tlp Kantor
0251-8316752
Agenda Kegiatan
...............................................
16 Nov 2011
Seminar Inernasional Sejarah Islam dan ...(Hotel Green Alia)
..............................................
17. November2011
Kunjungan Pemda Kab. Sukabumi
..............................................
18 November:
Mukoyam
...............................................
18 November:
Tatsqif
...............................................
22 November
Undangan MenPera Jakarta
.............................................
24 November
Undangan Nikah Sarnubih Cibinong
.............................................
25. November
MOU UIKA UUM
.............................................
26. November
Training Multimedia
.............................................
27 November
Undangan Nikah A Anred
.............................................
28 November
Liputan Perayaan 1 Muhharam. Pelabuhan Ratu
.............................................
29 November
Penghijauan Kampus
............................................
30 November
Saresehan TOKOH Sukabumi ( Htel Pangrango Salabintana)
............................................
06 Dsember:
MOU UIKA KAB.SMI (Gor Cisaat Sukabumi)
..............................................
7 Desember :
Tamu dari singapura (Kampus UIKA)
..............................................
9 Desember: 09.00
Rapat Wisuda ( R Rapat. Rektorat)
..............................................
10 Desember: 09.00
Lokakarya PSI SMI
- Training Multimedia
------------------
19 Desember dan tanggal 25 Rapat Koordinasi Sukabumi.
..............................................
11 Desember :
Training Public Speaking
...............................................
14 Desember
Seminar Budaya dan Persatuan Bangsa
At: Hotel Salak
..............................................
24 Desember:
Wisuda UIKA
...............................................
25 Desember
Temu Alumni LDK
..............................................
1 Januari
Evaluasi Pengurus
.............................................
_______________________________

BAZ Kabupaten Sukabumi Gelar Sarasehan Penegakan Syariat Islam

Kamis, Desember 01, 2011

Gambar: Bupati ketua MUI, Bupai Sukabumi, Prof. AM Saefuddin, Ketua Baz
menjadi Narasumber saresehan PSI.

Sukabumi- Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi menggelar sarasehan penegakan syariat Islam melalui pengembangan ekonomi yang dihadiri oleh Bupati Sukabumi H. Sukmawijaya, Ketua BAZ Kabupaten Sukabumi KH. Mustafa Kamal, Pakar Ekonomi Islam Prof.IR. A.M Saefudin dan 100 orang undangan yang terdiri dari tokoh pemuda, alim ulama dan praktisi akademisi, di Ruang Pertemuan Halimun, Hotel Pangrango Rabu (30/11).

"Hasil dari sarasehan ini nantinya akan berujung kepada penandatangan MoU dengan Universitas Ibn Khaldun Bogor. Alasannya, karena pakar-pakar ekonomi Islam di Indonesia banyak yang berasal dari sana dan sudah menerapkan konsep tersebut sejak lama," kata Ketua BAZ Kabupaten Sukabumi KH. Mustafa Kamal.

Menurut Mustafa, saat ini penerapan ekonomi islam di Indonesia dengan konsep syariah sudah dilakukan oleh perbankan, asuransi dan pegadaian. Ke depannya, pihaknya akan mencoba konsep syariah diterapkan di dalam sistem zakat. "Saat ini perkembangan konsep ekonomi syariah di Kabupaten Sukabumi sendiri sudah terbilang bagus, dan tinggal diteruskan kedepannya," ungkapnya.

Sementara itu Pakar Ekonomi Islam Prof.Dr.IR. AM Saefudin mengatakan, konsep ekonomi syariah merupakan prinsip ekonomi yang berdasarkan ketentuan-ketentuan agama islam. Dimana dalam sistem keuangan yg dibangun dengan prinsip bagi hasil, baik untung maupun rugi.


15 November, 2011

Menguak Sejarah Islam dan peradaban melayu

Selasa, November 15, 2011
Menguak Sejarah Islam dan peradaban melayu

Senin, 14/11, Centre For Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (CASIS) Universitas Teknologi Malaysia, bekerjasama dengan INSISTS menggelar seminar sehari bertajuk “Sejarah dan Peranan Islam Dalam Pembangunan dan Kesatuan Bangsa.” Bertempat di Hotel Gren Alia Jakarta, seminar membahas sumbangsih Islam dalam Peradaban Melayu dengan menghadirkan sejumlah pembicara.

Acara ini sendiri bertujuan membangun kesadaran sejarah kaum muslim di Nusantara bahwa mereka memiliki ikatan kokoh yang didasari Islam. Apapun suku dan kebangsaannya.

Dalam Kata Pengantarnya, Prof. Wan MohdNor Wan Daud membeberkan perbedaan antara peradaban Hindu dengan Islam. “Islam memang tidak memiliki peninggalan seperti Candi Borobudur di Indonesia dan Angkorwat di Kamboja. Karena Islam tidak mengenal sebuah peradaban seperti Patung dan Arca. Namun Islam mengangkat derajat akhlak manusia menjadi baik dan beradab,” ujarnya selaku Direktur CASIS.

Sayangnya kata Prof Wan, banyak para Orientalis membesar-besarkan masalah ini. Kehadiran Candi dan Patung diekspos sedemikian rupa untuk meminggirkan peran Islam. Padahal Islam memang tidakmenjadikan materi sebagai tujuan. Islam datang ke Nusantara dalam rangka merubah worldview hingga menghasilkan budaya Ilmu yang lebih substantif dari sekedar sebuah patung.

“Kita tidak melihat Islam dari sudut materi. Kita memang butuh masjid yang bagus dan bersih, tapi itu bukan tujuan. Karena tujuan utama adalah keilmuan dan ukhuwah yang terjalin,” tandasnya dengan logat Melayu yang masih cukup kental.

Maka itu tak heran, dalam sejarahnya Islam adalah satu-satunya agama paling berpengaruh di tanah Melayu. Islam berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh kerajaan Hindu seperti Majapahit.

“Dari Sabang sampai Merauke, dari Serawak hingga Mindanao semua daearah Melayu berhasil disatukan oleh Islam. Ini sebuah pencapaian besar,” sambungnya.

Pendapat Prof Wan turut diamini oleh Prof Didin Saefuddin Buchori. dosen sekaligus Asisten Direktur Pascasarjana Universitas Ibn khaldun ini mengkritik para pakar sejarah yang selalu menisbatkan Majapahit sebagai kerajaan terkuat di wilayah Nusantara.

“Ironisnya tidak semua wilayah yang dikuasai Majapahit. Banyak kerajaan tidak mau tunduk kepada Majapahit untuk membayar upeti. Bahkan Majapahit diberontak oleh keluarganya sendiri,” terangnya panjang lebar di hadapan sekitar 70 peserta yang hadir dari perwakilan perwakilan pemikir-pemikir islam.

Menurut Dr. Adian Husaini, cendekiawan Islam sebenarnya sudah lama mengkritisi rekayasa penonjolan Hinduisme dan pengecilan Islam. BuyaHamka, misalnya, dalam Tafsir Al Azhar beliau sudah menulis bahwa bangsa Indonesia selama ini dididik untuk menjauhkan Indonesia dengan Islam. Akhirnya tak jarang bangsa Indonesia digiring untuk lebih mencintai Gajah Mada dan Raden Patah.

Melengkapi pernyataan Buya Hamka, Adian Husaini juga mengutip pakar Sejarah Melayu, Prof Naquib Al Attas. Dalambukunya “Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu,” ulama kelahiran Bogor itu mencontohkan bagaimana tulisan-tulisan Snouck Hugronje selama ini banyak mengecilkan peranan Islam dalam sejarah kepulauan ini dan pengaruh itu masih berlaku hingga kini.

Selain nama-nama diatas, seminari ni juga diisi oleh Dr. Khalif Muammar (CASIS), Prof Muhammad Zaini (Guru Besar CASIS),Tiar Anwar Bachtiar M.Hum (Kandidat Doktor UI), Muh Isa Anshory M.Pd.I (PSPI), Arif Wibowo M.Pd.I (PSPI), dan Susiyanto M.Pd.I (PSPI).

Mereka membawakan tema silih berganti dari mulai peranan ulama di Nusantara, Sunda dan Islam, mencari wujud kebudayaan Jawa, deIslamisasi dalam budaya Jawa, kolonialisme dalam misi Kristen di Indonesia, dan lain sebagainya.


10 November, 2011

PENYESALAN (Hadiah Sang Ayah)

Kamis, November 10, 2011
PENYESALAN (Hadiah Sang Ayah)
Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda,sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-
satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya,
bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci ! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu
terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku ? " Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak
bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelak terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih
terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini"
Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya,.... sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan ! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi
pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport
yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia
menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati........

SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUN TAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI (Sebelum kita meminta maaf padanya)...

Kisah Para binatang Rumah

Kamis, November 10, 2011
Kisah Para binatang Rumah
Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi.....

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini."

Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih........."

Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya.....
Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.

09 November, 2011

Pemimpin dengan Kejujuran Cinta

Rabu, November 09, 2011
Pemimpin dengan Kejujuran Cinta
Malam semakin pekat. Kota Madinah mulai hening dari hingar-bingar manusia. Sebagaimana biasanya, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu keluar berteman sepi. Bukan untuk mencari pencitraan diri. Bukan untuk mengais-ngais sensasi. Melainkan karena tanggung jawab dalam mengemban amanah ummat. Ia harus keluar untuk melihat kondisi rakyatnya. Mungkin saja, ada inspirasi yang bisa ia jadikan bahan untuk mengevaluasi kebijakan dan kepemimpinannya.

Saat melewati sebuah kemah, terdengar suara rintihan wanita. Umar radhiyallahu ‘anhu berjalan mendekat. Seorang lelaki sedang duduk di samping tenda. Setelah ditanya, lelaki itu mengaku berasal dari kampung, sedang istrinya di dalam tenda sedang berjuang menahan sakit, karena hendak melahirkan. Di situ, tidak ada manusia lain kecuali lelaki badui, istrinya dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu.

Tanpa berpanjang kalam, Umar radhiyallahu ‘anhu segera beranjak pergi, pulang menemui istrinya. “Maukah kamu pahala besar yang sudah Allah giring kepadamu?” kata Umar radiallahu ‘anhu kepada istrinya Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha.

“Apa itu?” tanya istrinya.

“Ada seorang wanita asing hendak melahirkan. Dan di sana tidak ada seorangpun yang membantu.” jelas lelaki yang pertama kali digelari Amirul Mukminin itu.

“Ya, aku mau,” jawab Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anhamantap. Mereka berdua pun beranjak pergi, menuju sebuah perkemahan badui, sambil membawa makanan.


Sampai di tempat, Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha segera masuk tenda, menemui wanita badui yang hendak melahirkan. Sedang Umar radhiyallahu ‘anhu mengumpulkan kayu bakar dan memasak makanan. Tak ia pedulikan asap-asap yang menyelinap di sela-sela jenggotnya.

Lelaki badui itu hanya diam menatap Umar radhiyallahu ‘anhu dengan sorotan mata penuh heran. Seolah-olah Allah telah mengirimkan kepadanya seorang penolong malam itu. Dan ketika istrinya telah melahirkan, Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha berteriak memanggil Umar radhiyallahu ‘anhu, “Wahai Amirul Mukminin, kabarkanlah kepada temanmu itu bahwa anaknya laki-laki.”

Lelaki itu tersentak kaget. Ternyata orang yang ada di depannya adalah Amirul Mukminin, seorang lelaki alumni “Madrasah Nabawiyah” yang namanya menggemparkan dunia. Umar segera menenangkan lelaki badui. Lalu memberikan makanan kepada Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha agar menyuapi wanita badui tersebut.

Kemudian Umar radhiyallahu ‘anhu mengambil makanan lagi dan diberikan kepada lelaki badui. “Makanlah, karena kamu sudah menahan kantuk semalaman.”

Begitulah Umar radhiyallahu ‘anhu melewati malam-malamnya. Mata selalu terjaga, demi kemakmuran rakyatnya. Sehingga banyak sekali kebijakan-kebijakan pemerintahannya yang kemudian diubah, setelah mendapat inspirasi dari perjalanan malamnya. Mulai dari perubahan masa pengiriman pasukan perang, yang awalnya tanpa ada batas waktu dan berubah menjadi empat bulan. Kemudian pemberian santunan negara, yang awalnya hanya untuk bayi yang telah selesai masa penyusuan, lalu diganti menjadi diberikan kepada setiap bayi yang lahir. Dan masih banyak lagi.

Hal semisal itu hanya akan dilakukan oleh seorang pemimpin yang memahami makna dan hakekat kepemimpinan yang sesungguhnya. Bahwa memimpin itu adalah melayani. Memimpin itu adalah memberi. Memimpin itu adalah mencintai. Memimpin itu adalah berempati. Memimpin itu adalah mengayomi. Memimpin itu adalah melindungi. Memimpin itu adalah menyayangi. Dan memimpin itu adalah memberikan keteladanan yang baik kepada pengikutnya.

Dan selama hal ini tidak dimengerti dengan benar oleh para pemimpin lalu tidak diaplikasikan, maka selamanya kepemimpinan itu tidak jauh beda dengan perbudakan. Yang terjadi adalah eksploitasi-eksploitasi di atas pilar kedzaliman. Seperti tuan dan pesuruh. Seperti majikan dan pembantu. Karena tidak ada jembatan cinta yang menyatukan mereka.

Hari ini, banyak orang mengidentifikasi kepemimpinan dengan kekuasaan. Sehingga yang mereka lakukan adalah berlomba-lomba untuk mencapai puncak kepemimpinan, agar bisa mendapatkan kekuasaan. Lalu kekuasaan itu dijadikan sebagai alat untuk memimpin, demi mencapai tujuan dan ambisinya.

Kepemimpinan hanya diartikan dari satu sisi saja, MENGUASAI. Dengan menafikan sisi cinta, kasih sayang, perlindungan, pelayanan, pemberian, pengayoman serta empati kepada rakyat. Padahal pemimpin yang sesungguhnya justru bekerja dengan melayani. Itulah sejatinya yang harus dilakukan seorang pemimpin.

Pemimpin adalah pelayan. Sebagaimana layaknya pelayan, maka ia akan menikmati apapun setelah yang dilayani menikmatinya. Ia akan menyantap hidangan setelah rakyat menyantapnya. Karena ia harus “meladeni” rakyat dengan segala kebutuhannya.
Hakikat kepemimpinan itulah yang sangat dipahami oleh Umar radiallahu ‘anhu. Sehingga dia bersumpah, “Aku tidak akan makan daging sampai orang-orang faqir kenyang.”

Suatu ketika, seorang laki-laki datang menemui Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dan berkata, “Wahai Amirul Mukminin, seorang pemimpin sepertimu terlihat sangat lesu dan pucat karena hanya makan roti kering. Kamu terlalu menyiksa diri. Padahal, dengan kekuasaan, kamu bisa meminta uang kepada kas negara (baitul mal).”

Umar radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Bagaimana mungkin aku bisa menjadi pemimpin rakyat yang baik, bila aku tidak pernah merasakan derita yang mereka rasakan?”

Inilah bentuk cinta yang tulus seorang pemimpin kepada rakyatnya. Cinta sejati yang jauh dari kemunafikan. Cinta murni yang jauh dari kepentingan pribadi, keluarga, kelompok maupun golongan. Bersih dari polusi politisasi. Yang ada adalah kejujuran pengabdian kepada rakyat. Yang ada adalah ketulusan pelayanan kepada rakyat.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, “Seandainya ada domba yang mati di tepi sungai Eufrat, maka aku mengira bahwa Allah akan menanyakannya kepadaku pada hari kiamat, mengapa aku tidak memperbaiki jalannya.”

Rakyat ini sudah merindukan pemimpin yang bisa memesrai mereka di setiap saat. Rakyat butuh pemimpin yang bisa membimbing dan “me-ngemong” mereka. Rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan tulus dalam mencintai mereka.

Sumber: Dakwatuna

08 November, 2011

Jendela Kebahagiaan

Selasa, November 08, 2011
Jendela Kebahagiaan
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya dan unutk menormalkan jantungnya karena denyutnya sangat lemah. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya. Pria ini sering uring-uringan, bahkan tak jarang membentak anggota keluarga yang menjaga dan perawat yang memeriksanya. Tak jarang pula pria yang satu ini bereriak di malam hari (mungkin karena kesakitan) sehingga mengganggu pasien yang lainnya.

Suatu hari di sore yang cerah, seperti biasa pria yang berada dekat jendela ini duduk. Lalu dia melihat keluar jendela, sambil tersenyum dan dengan wajah yg gembira, "Senang sekali ya seandainya aku bisa berjalan-jalan setiap sore di taman itu, tentunya aku tidak ingin kembali di tempat ini lagi." gumamnya sambil tetap terlihat tersenyum.
Melihat hal itu pria satunya yang berada di sebelah tempat tidurnya berkata dengan rasa penasaran, "Apa yang kau lihat di luar sana?"

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah." jelas pria yang duduk

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah.

Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatu ya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.

Perawat itu menjawab, "Sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta, yang terserang penyakit sangat berat dan akut, bahkan untuk melihat tembok sekalipun dia tidak bisa." lalu dengan tersenyum perawat itu berkata lagi, "Barangkali ia ingin memberi anda semangat hidup, agar anda bisa lebih sabar untuk melawan penyakit" kata perawat itu.

Mendengar hal itu pria tadi berkaca-kaca. Dia merasa sebagai orang yang cengeng, menyebalkan dan selalu menyusahkan orang bahkan kepada mereka yang ingin berbuat baik kepadanya.
Dan sejak saat itu pria itu tidak lagi suka marah-marah, tidak lagi berteriak meski kesakitan dan selalu tersenyum setiap melihat di luar jendela. Mungkin dia tidak melihat apa-apa, tapi dia membayangkan cerita-cerita indah pria sebelahnya yang selalu menggambarkan keindahan di luar sana.


Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Menyampaikan setiap ujaran dengan santun, akan selalu lebih baik daripada menyampaikannya dengan ketus, gerutu, atau dengan kesal.
Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

adds