Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

16 Juli, 2013

Buka Puasa Bersama, ajang mempererat tali kekeluargaan

suasana buka puasa bersama (Al-hijri II UIKA Bogor)

BANYAK kebiasaan yang dirindukan ketika Ramadan datang. Buka puasa bersama adalah salah satu yang dinantikan para mahasiswa. Sembari menunaikan ibadah, tali silaturahmi terus dieratkan. Maka jangan heran bila menjelang Ramadan, banyak yang mulai berencana sahur, berbuka, dan tarawih bersama. Bukan hanya dengan kolega sekampus, reuni dengan kawan-kawan SMA pun bisa.

Ada yang memilih berbuka bersama di rumah makan. Banyak pula yang diadakan di rumah teman. Meskipun untuk membeli konsumsi harus dengan berbagi kongsi, sumbangan uang, tetap saja ajang silaturahmi ini dinanti. Faizal, ketua koperasi mahasiswa (KOPMA) UIKA Bogor, misalnya, berencana mengadakan buka puasa bersama. “Insya Allah dikantin KOPMA atau di ruang sekretariat.

Mungkin akan lebih seru dari tahun sebelumnya,” kata mahasiswa semester V ini. Selain itu, Faizal dan teman seangkatan berencana berbuka puasa bersama anak yatim dan anak jalanan. Beberapa dosen akan diundang. Untuk dana, kata mahasiswa yang sudah dua tahun menjadi ketua Kopma ini, berasal dari partisipasi anggota.

Faizal menyarankan kepada teman-temannya yang telah memiliki usaha dan penghasilan untuk menyumbang lebih. Tentu ada nilai sedekah di bulan penuh rahmat ini. Tidak hanya Faizal,  Mukhtarudin, mantan Ketua BEM Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Sahid Bogor, menuturkan di kampusnyapun setiap tahun diadakan buka puasa bersama.

“Kami mengumpulkan uang untuk membeli makanan lalu diadakan di rumah teman atau di beberapa warung makan. Bahkan pernah di panti asuhan,” ucap Alumni STAI Sahid angkatan 2011 ini . Menurut Mukhtar, lebih baik berbuka puasa bersama pada saat tanggal muda sehingga banyak yang berpartisipasi. “Dananya dikumpul dari setiap angkatan, Sebagian sumbangan dosen. Jadi terkumpul banyak dan menu berbuka puasa bisa bervariasi,” ucap nya. Dosen menyumbang makanan seperti nasi campur dan panitia membeli makanan berbuka seperti puding dan buah. Meski demikian, tak banyak mahasiswa yang bisa ikut karena mudik dan menjalankan Ramadan bersama keluarga.

Namun dari silaturahmi seperti ini, hubungan antar-angkatan, antara senior dengan junior, menjadi lebih dekat dan saling mengenal. (Azies)

adds