Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

07 Mei, 2020

GARA GARA CORONA, Semuanya berubah


Sore ini selepas tidur siang yang sebelumnya tak pernah saya punya waktu untuk melakukannya, saya mulai sadar ada beberapa keseharian saya yang berubah..

Perubahan ini bukan terjadi karena diri, melainkan berubah karena situasi.

Siapa sangka makhluk yang tak kasab mata yang mampu merubahnya.

*Corona Virus (Covid19)* yang merupakan virus baru yang belum terdeteksi sebelumnya di tubuh manusia, mampu menumbangkan jutaan orang di dunia yang imbasnya bukan hanya ke penderita, tapi nampak keseluruh manusia termasuk saya.

Darinya, ada banyak hal yang merubah mainset serta habit saya, setidaknya saya lebih aware terhadap prilaku hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan, pilih-pilih makanan, secara suka rela beres-beres rumah agar terasa nyaman bisa tinggal dirumah berlama-lama, dan tetunya banyak waktu dihabiskan dengan keluarga, serta hal-lainnya.


Contoh diatas adalah hal positif yang saya alami, namun apakah ada hal-hal negatif yang terjadi, nampaknya banyak juga.

Setidaknya saya setiap ketemu orang selalu waspada dan curiga, alih-alih takut sama mereka yang memiliki gejala batuk, melihat orang yang ga pake masker aja nampaknya pengen menjauh, walaupun itu temen dan tetangga sendiri.

Tak ada lagi saling sapa, ngobrol hangat, ngumpul akrab dan hal-hal biasa yang sering dilakukan sebelumnya, hal itu menjadi tabu baru.

Kesemua hal yang biasanya dibahas dan dilakukan secara bertemu, kini berevolusi dengan meeting-meeting online yang hanya menggunakan media virtual, dan digital.

Tak ada lagi kata-kata siap atau tidak, karena semuanya dibuat harus mengikuti dengan terpaksa.

Kuliah, sekolah, kerja bahkan ibadah, diubah bentuknya perlahan-lahan lewat media perantara, karena kita oleh pemerintah harus tinggal dirumahaja.

Bahkan sang dosen yang awalnya malas untuk menggunakan WA (Whatsapp) pun ikut berlomba belajar bagaimana caranya menggunakan zoom meeting, yang pada awalnya dibuat kalangkabut dan juga tak kalah bikin pusing.

Dulu selepas lelah beraktivitas, kegiatan yang biasa kita lakukan yang kala itu menjadi pashion trand adalah cari tempat hangout yang cozy serta tak tertinggal yang instagrammable, semua cafe dan tempat makan penuh, jalanan macet dan di sosial media, kita semua berlomba posting tempat dan makanan enak.

Nongrong, becanda, makan dan posting adalah keseharian, tapi kini hal itu sudah jadi kenangan, bahkan saat Ramadhan seperti ini yang biasanya makan dan kumpul lebih sering, malah tak terpikir sedikitpun karena memang sudah tak bisa dilakukan.

Kangen dengan hal itu adalah mungkin, namun dibalik semua itu banyak pelajaran yang bisa kita petik.

Dari pada kengen sama hal yang ga bisa kita lakukan, Mari alihkan perhatian kita pada kepedulian terhadap sesama.


Ada banyak amal yang masih bisa dikerakan, salah-satunya dengan berbagi dan memberi. karena termasuk kezaliman ketika kamu bisa hidup nyaman, makan enak, tidur nyenyak, namun tetangga disamping rumahmu ada yang kelaparan ga punya makan.

Dimasa pelik seperti ini, kita banyak disadarkan tentang hal tak karuan yang sering kita lakukan yang menghabiskan banyak waktu dan juga banyak uang hanya karena ingin terlihat trandy, mendapat pengakuan dan cari kesenangan yang ternyata semu semata.

Disituasi paceklik ini kita mulai bisa sadar diri untuk lebih menjaga diri dari aktivitas yang terkadang terlihat kurang pantas.

Dengan situasi ini kita jadi punya banyak waktu untuk berserah diri, mengaji dan mengkaji tentang apa yang sesungguhnya kita cari.

Bahkan ramadhan kali ini semuanya juga berubah, yang biasa kita sibuk dengan ritual yang seremonial
yang terkadang banyak kita ikuti hanya karena ingin terlihat keren dan ingin dipandang banyak orang, semuanya berubah karena kita hanya beribadah dirumah saja, sepi, sendiri.
Harusnya dengan kondisi seperti ini, keimanan dalam jiwa akan jauh lebih kuat, ibadah yang kita lakukan betul-betul kita perbuat hanya untuk mendapat pahala, bukan cuma puja, sebagai mana esensi puasa, ibadah itu hanya Allah yang tau nilainya.

Namun jika tidak, maka ramadhan kita kali ini hanya akan terlewat begitu saja.

ingat! apa yang terjadi, semua ini bukan Gara-gara corona, tapi ini adalah kehendak Allah SWT. dan semoga kita bisa melewatinya.

*Nurdin Al-Azies*.
30/04/2020

adds