Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

10 Oktober, 2008

Halaman Pribadi

Koran Jurnal

PROGRAM Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalah satu dari sekian program dan kebijakan Ditjen Dikti Kemendiknas untuk memfasilitasi mahasiswa dalam memulai wirausaha dengan basis ilmu pengetahuan.

Mahasiwa dibekali untuk berani mandiri menciptakan pekerjaan dan bukan lagi pencari kerja. Persoalannya adalah mampukah mahasiswa dan perguruan tinggi menangkap peluang tersebut.

Tentu bukan hal yang mudah untuk menjawab pertanyaan ini. Sesuai dengan filosofi wacana keilmuan dalam penyelenggaraan dan pengembangan institusi pendidikan tinggi, maka institusi diharapkan dapat menyelaraskan nilai-nilai keilmuan dalam sebuah konsep yang bersinergi dengan mahasiswa.
Diharapkan konsep tersebut dapat menumbuhkan kepribadian mahasiswa yang kreatif dan inovatif yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan tidak hanya pintar namun juga peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mahasiswa juga identik dengan kaum intelektual dan idealis.

Selain itu, karakteristik mahasiswa yang berjiwa dinamis, kreatif, serta inovatif juga menjadi gambaran mahasiswa idaman. Sayang, tidak banyak kita temui mahasiswa yang intelek sekaligus kreatif.
Banyak mahasiswa yang hanya pintar dalam bidang akademis, tetapi tidak mampu mewarnai perjalanannya dengan menciptakan sesuatu yang baru sebagai aplikasi dari apa yang sudah diperolehnya selama menuntut ilmu.

Daya Cipta

Mahasiswa yang kreatif adalah mahasiswa yang senantiasa memiliki daya cipta terhadap sesuatu. Ia selalu memiliki gagasan atau ide-ide baru yang menarik. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi mahasiswa yang kreatif. Salah satunya adalah selalu memiliki gagasan atau ide-ide baru setiap hari.

Seorang mahasiswa harus selalu berpikir untuk mendapatkan sesuatu yang baru (inovatif), apa pun itu sepanjang kreativitasnya berada dalam ranah etis normatif. Selain itu, mahasiswa juga harus jeli menangkap peluang yang ada di sekitarnya agar dapat mengembangkan keterampilan (soft skill) yang dimilikinya.
Peluang-peluang itu dapat berupa aktif di organisasi, meluangkan waktu khusus di perpustakaan untuk memperkaya referensi, membuat artikel/opini untuk dikirim ke media cetak, mencari peluang kerja sampingan (part time), atau membuat usaha kecil-kecilan.

Dengan demikian mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan ketrampilannya. Pengalaman dan keterampilan yang dimiliki akan mempermudah mereka untuk berkompetisi.
Mahasiswa yang kreatif merupakan aset yang sangat penting bagi institusi terkait dengan terbukanya peluang untuk berpartisipasi dalam program mahasiswa wirausaha.

Namun, itu saja belum cukup jika institusi tidak mampu menampung kreativitas tersebut melalui sebuah sistem yang terintegrasi dengan proses pembelajaran dan stakeholder.

Keterlibatan Institusi

Dari sisi konseptual, pemikiran untuk mewadahi kreativitas mahasiswa akan mengerucut pada bagaimana institusi dapat membentuk sebuah sistem yang menjadikan mahasiswa kreatif dan inovatif.
Dengan demikian, setiap ada peluang untuk unjuk kreativitas, institusi dapat menggerakkan mahasiswa untuk aktif berperan. Sistem yang akan dibentuk harus memiliki subsistem atau dukungan komponen yang saling terintegrasi.

Pada akhirnya, keterlibatan institusi pendidikan dalam menangkap peluang program mahasiswa wirausaha yang sekarang ini sedang gencar dilakukan tidak sekadar mengikuti tren.

Institusi juga perlu melakukan upaya-upaya yang mengarah pada penciptaan lulusan yang berdaya saing dan mampu memberikan kontribusi riil di dunia nyata melalui penciptaan lapangan kerja secara mandiri.
Oleh sebab itu perguruan tinggi dapat membangun sebuah komitmen dalam sebuah sistem yang terintegrasi antara tujuan, proses pembelajaran, dan administrasi program.

Memang terkesan masih dalam tataran strategi, namun di masa mendatang apabila sistem ini diterapkan dan dievaluasi secara terus-menerus tentunya institusi pendidikan akan benar-benar dapat memberikan kontribusi yang signifikan.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan bagi banyak orang diharapkan bisa menumbuhkan jiwa kreativitas untuk berbisnis atau berwirausaha sendiri dan tidak tergantung pada pencarian kerja yang semakin ketat persaingannya dan berakibat lahirnya pengangguran.

Berita terkait: Suara Merdeka, 30 April 2010


Download CV Azies

adds