Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

Tampilkan postingan dengan label Organisasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Organisasi. Tampilkan semua postingan

19 Maret, 2019

"Jangan jadi dinosaurus

Selasa, Maret 19, 2019






Terkadang sebagian orang tua kita terlalu naif melihat anak muda yang punya banyak gagasan, ia selalu dikategorikan pembangkang karena terkesan ingin merubah keadaan yang sudah mapan.
Sebagian diantara orangtua terlalu takut untuk mencoba hal baru, merubah satu strategi yang mungkin memang belum tentu teruji, tapi apa salah nya jika itu dicoba.
Toh ketika kita terus melakukan hal yang sama, hasil nya pun akan begitu-begitu saja.. bahkan kemungkinan besar nilai jenuh pun akan menumbangkan sistem yang bahkan sudah kokoh terbangun, karena hanya mengerjakan hal sama yang itu-itu saja, tanpa inovasi, tinggal tunggu saja kapan itu akan mati.
Jangan hanya cuma terkesan kita lembaga pelopor hingga kita merasa akan terus tetap ter sohor, jangan cuma hanya alasan kita lembaga tertua lantas kita percaya lembaga kita akan terus tetap berjaya.
Kunci utama saat ini bukan cuma pelopor atau tertua, yang menjadikan kita tersohor atau berjaya, jika kita tak mau berbenah ya percuma, maka kedepan jangan heran lembaga ini mungkin juga bisa saja punah.
Mari kita belajar pada beberapa ayat dalam alquran yang mungkin selalu kita baca bersama Coba buka surat Muhamad:38, Ibrahim: 19-20, An-Nisaa': 133 
Sungguh telah menjadi Sunatullah, bahwa yang tak mau berkembang dan menyesuaikan pada Zamannya akan selalu tergantikan dengan yang lebih berkembang dan lebih baik.

Kita harus selalu belajar, bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah terus berkembang, terus maju dan terus memperbaiki diri.
Sehebat apapun kita dimasa lalu dan dimasa ini, jika ga mau belajar dan terlalu sombong sama yang kita miliki saat ini, sementara orang lain terus belajar, terus berkarya, terus berbenah, terus berkembang, maka satu saat, bukan mustahil kita akan tergantikan..
Begitulah penomena sekarang, yang masih punya pemikiran tertutup, tidak menerima perubahan justru malah ia takut tersaingi dengan yang lebih muda, yang bisa jadi lebih baik, lebih maju dan bukannya berfikir mau menyesuaikan diri, maka ia akan jadi makhluk kerdil yang perlahan-lahan redup dimakan zaman dan usia..dan akhirnya pun musnah juga..
Ingatkah pada zaman dulu walau saya ga ngalamin, katanya kita kemana² menggunakan Delman, lalu Delman ke gusur sama Oplet, Oplet kegusur sama Bemo, Bemo kegusur sama Angkot, angkot saat ini hampir terganti sama go car..dst..
Karena Apa..!?

Lagi lagi, karena sunatullah, generasi berikutnya yang terbaik yang akan menggantikannya 
Jika kita tak mau berubah ya siap-siap untuk musnah..

Kita belum tau, namun tak ada salahnya memberi peluang dan kesempatan kepada anak muda untuk diberi pentas dan ruang berkarya..
Jangan mengekang yang muda, beri ruang kita untuk berkarya akan jauh lebih bermakna, karena kedepan, mau gak mau suka gak suka, senang gak senang, kitalah yang akan menggantikan bapak ibu sekalian.
Sang anak muda selalu diabaikan hanya karena dianggap miskin pengalaman lantas tak pantas untuk diberikan ruang kepemimpinan, masih selalu dianggap anak pecicilan, malah suka dikata manja hingga belum cukup pantas mengemban amanah besar, mungkin ini sebagian penyakit orang-orang generasi lama.
Justru sebagai orang tua, berilah kita arahan bukan kekangan, berilah kami kepercayaan bukan cercaan, bukan kah generasi sukses itu adalah dia yang mampu menghasilkan generasi yang jauh lebih hebat dari generasinya.. ?
Oleh karenanya jika kami salah, nasehati bukan memusuhi, jika kami alfa ayo dibina.
Ingat walaupun kami miskin pengalaman, tapi ditangan kamilah masa depan ini akan diperjuangkan..
maka jika tak dititipkan sekarang, mau tunggu kapan..?

09 Juni, 2014

Buitenzorg Snake Enthusiast Community

Senin, Juni 09, 2014

REPTIL bisa menjadi binatang peliharaan di rumah yang cukup seru. Contohnya komunitas reptil yang ada di Bogor yaitu Buitenzorg Snake Enthusiast Community (BSEC). Komunitas ini berdiri sejak Juni 2008 silam.

Salah satu pendirinya, Ronny Hidayat mengatakan, selain hobi dengan reptil, komunitas ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa membedakan ular berbisa dan tidak berbisa. “Untuk yang berbisa kita menginformasikan kepada masyarakat untuk tidak dibunuh tapi cukup disingkirkan. Reptil yang ada di komunitas ini lebih banyaknya yaitu ular, tapi komunitas ini memelihara reptil lain seperti biawak, kadal, kura-kura dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Komunitas ini sudah memiliki 50 lebih anggota. Untuk bergabung di komunitas ini sangat mudah, cukup dengan menjadi teman di grup Facebook BSEC dan Twitter @_bsec. Komunitas ini akan memberitahu para anggota baru waktu-waktu berkumpul dengan anggota lain.

Member komunitas ini datang dari berbagai kalangan, mulai dari murid SD sampai orang tua. Biasanya komunitas ini berkumpul pada hari Sabtu dan Minggu, di kontrakan salah satu pendiri komunitas ini. 

“Kegiatan yang kami lakukan antara lain sharing dan berbagi informasi mengenai dunia reptil. Bagi member yang baru bergabung, komunitas tidak mengizinkan member baru, untuk menangani ular berbisa karena ada standar prosedur untuk mengenali karakter ular berbisa tersebut. Prosedur di sini antara lain menggunakan alat yang disebut dengan hook, yang digunakan untuk meng-handle ular berbisa,” terangnya.

Kegiatan komunitas ini cukup banyak, seperti mengadakan pameran di berbagai daerah. “Biasanya dalam pameran dan sosialisasi pameran dan sosialisasi, kita membawa ular yang berbisa dan tidak berbisa. Untuk yang berbisa ditaruh di aquarium dan untuk yang tidak berbisa, bisa dipegang oleh pengunjung karena sudah jinak,” ujar Josh, salah satu member BSEC.

Anggota lain, Georgian Marcello mengungkapkan bahwa dirinya tertarik bergabung dalam komunitas ini karena keunikan dalam mengagumi reptil dan hobi yang berguna bagi masyarakat sekitar. Utamanya dalam mengedukasi mengenai ular berbisa dan tidak berbisa.(Radkam)

16 November, 2013

Ajarkan Pendidikan Berbasis Lingkungan

Sabtu, November 16, 2013


Anak-anak sedang fokus mendengarkan arahan mentor di sanggar juara
LINGKUNGAN memang selalu menjadi isu global yang tak hentinya dibahas. Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), lima orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk sebuah organisasi nonprofit dengan lingkungan sebagai basis kegiatannya. Sanggar Juara lahir atas dasar kepedulian Valentina Sokoastri, Yuris Aprilia Setiawan, Faris Prianto, Adelia Ruspita, dan M Ashraf Asmat terhadap anak anak yang sering berjualan di sekitaran kampus mereka.

Berdiri 1 Februari 2013, Sanggar Juara lahir untuk menyentuh anak-anak marginal agar bisa memperoleh pendidikan yang layak. Komunitas ini mengajarkan 70 anak didik, beragam permainan yang menyenangkan dan berbasis cinta lingkungan. 


Sanggar Juara memiliki tempat yang rutin dikunjungi setiap Minggu, yaitu Desa Situ Leutik dan Desa Pabuaran. Di kedua desa tersebut, ke-40 anggota komunitas ditambah beberapa sukarelawan mengajar anak didik. Bukan hanya pendidikan lingkungan, di sana juga diajarkan kesenian tradisional seperti tarian, alat musik dan sebagainya. Selain itu, anak-anak didik ini juga dibekali dengan pendidikan karakter. Seperti tentang budaya antre yang baru-baru ini diajarkan.

Organisasi independen ini juga mengadakan kegiatan tahunan yang diikuti oleh anak didik. “Setiap tahunnya kita ada yang namanya SJ Fest atau Sanggar Juara Festival di setiap akhir tahun. SJ Fest ini merupakan acara di mana kesenian tradisional seperti tari-tarian yang sudah diajarkan kepada anak didik selama ini dipertunjukkan. 

Selain itu kita juga ada Sanggar Juara on Vacation,” jelas Feber Febrianto Nugroho, Presdir Sanggar Juara saat ini. Melihat kegiatan sosial yang dilakukan Sanggar Juara ini, wajar rasanya bila berbagai penghargaan diberikan. Salah satu bentuk apresiasi yang pernah didapatkan oleh Sanggar Juara adalah penghargaan Young Changemakers ASHOKA Indonesia 2012.

Berbagai media tanah air pun pernah memuat hal-hal terkait inovasi pemudapemudi Indonesia ini. Valentina Sokroastri, salah satu founder dari Sanggar Juara, saat ini sedang diiukutsertakan dalam kompetisi Advan Young Movement

Sanggar Juara juga berkerja sama dengan AIESEC, yaitu Summer Education Project dan Winter Education Project. Kegiatannya mendatangi mahasiswa asing dan ikut mengajar anak-anak didik tentang negaranya.

Untuk pendanaan, Sanggar Juara menyediakan program Donor Bagi Sang Juara yaitu program donasi yang dapat dilakukan setiap bulannya. Uang inilah yang nanti digunakan untuk memfasilitasi anak-anak didik yang sekiranya memerlukan seragam sekolah atau alat-alat tulis.

“Saat ini Sanggar Juara masih ingin menambah lokasi pengajaran dan juga kegiatankegiatan baru,” tutup Feber kepada redaksi (Irnanda/Radar Kampus)

17 Juli, 2013

FL2MI Bogor Raya

Rabu, Juli 17, 2013





Berbicara pergerakan mahasiswa seakan tiada habisnya. Melihat sepak terjang pergerakan mahasiswa memang sangat menarik. Jatuh bangun dan turun naiknya pergerakan mahasiswa menunjukkan betapa dinamisnya pergerakan mahasiswa yang ada di Indonesia.

Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI), merupakan sebuah wadah perkumpulan Dewannya mahasiswa. “Awal mula kemunculan FL2MI adalah adanya ide untuk membentuk suatu wadah bersama yang menyatukan visi untuk berjuang diranah regulasi (produk hukum) oleh teman-teman DPM KM IPB periode 2003-2004.

Dari ide ini ditindak lanjuti berupa suatu pertemuan lembaga legislatif mahasiswa indonesia yang dinamakan Kongres Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (KL2MI) yang dilaksanakan selama 3 hari (1-3 Mei 2004) di Bogor (Istana Bogor dan IPB) dengan jumlah peserta lebih dari 25 PT. Pertemuan ini menghasilkan dibentuknya Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) yang dideklarasikan tanggal 3 Mei 2004 bertempat di Auditorium Rektorat IPB” tutur Haris Zulnizar, Koordinator FL2MI Bogor Raya kepada radar kampus.

Haris menambahkan, “Adapun FL2MI  Bogor  Raya  dibentuk  dibawah  kawalan  FL2MI  Nasional  yang sekarang  koordinator  pusatnya  ahmad  sholikhin mahasiswa  UGM.  Hasil  MUKERNAS  FL2MI di  Universitas  Indonesia  tgl  21-25  januari  2013  menetapkan  saya sebagai koordinator  FL2MI  Daerah  Bogor  yang  tugas  awalnya  hanya  untuk  menyampaikan  informasi  dari koordinator wilayah jabodetabek kepada kampus-kampus yang ada di daerah Bogor. Namun karena dorongan  yang  begitu  kuat  dari  ketua  DPM  IPB  akhirnya  kami  memutuskan  untuk  diadakan musyawarah daerah (musda) FL2MI Daerah Bogor. Dengan juga mengundang teman-teman lembaga legislatif  dari  universitas  Ibn  Khaldun  dan  Universitas  djuanda  sehingga  jumlah  anggota  FL2MI berjumlah 6 kampus yakni AKA, IPB, STEI Tazkia, UNPAK, UNIDA & UIKA.”

Musda FL2MI Bogor Raya

Haris, ketua FL2MI Bogor Raya, “Musda FL2MI Bogor Raya tgl 30 juni 2013 di Universitas Ibn Khaldun Bogor mempunyai agenda inti merumuskan peraturan dasar FL2MI Bogor Raya yang diadop dari Piagam FL2MI setelah ada sedikit perubahan oleh saya yang disesuaikan dengan kondisi teritori bogor. Kami mencoba sedikit merubah nama forum yang awalnya bernama FL2MI Daerah Bogor, setelah berdiskusi disepakatilah forum, kami namakan FL2MI Bogor Raya. Selain itu juga ditetapkan logo dari FL2MI Bogor Raya setelah ada sedikit perubahan dengan menambahkan tugu kujang yang menjadi ciri khas daerah bogor. Agenda selanjutnya adalah  merumuskan  rencana  dan  strategi  tiga  tahun  dari  FL2MI  Bogor  Raya  itu  sendiri, walaupun  akhirnya  karena  keterbatasan  waktu dan  karena  kehabisan  tenaga  untuk  merumuskan peraturan dasar yang memakan waktu 5 jam akhirnya plan awal untuk membuat renstra tiga tahun jadi  dipangkas  dan  hanya  bisa  dibuat  dalam  waktu  satu  tahun.  Karena  anti  integral  dari  renstra adalah  sebuah  struktur,  makanya  musda  kemarin  juga  berhasil  menetapkan  struktur  kepengurusan FL2MI Bogor  Raya”.

Delegasi Dewan Mahasiswa Antar Universitas Se Bogor Raya

06 Juli, 2013

Komite Relawan Nusantara (KRN)

Sabtu, Juli 06, 2013

Bersama berdirinya Rumah Zakat pada tanggal 02 Juli 1998. Maka lahir pula sebuah lembaga yang menjadi cikal bakal Komite Relawan Nusantara dengan nama  siaga nusantara, sebuah organisasi kepemudaan yang melembaga dibawah naungan Rumah Zakat Indonesia, adalah sebuah komunitas anak muda yang fokus terhadap penanggulangan bencana dan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan.

KRN Berdiri sebagai wadah atau sarana yang sengaja disiapkan  khususnya bagi para pemuda Indonesia dalam membuka peluang untuk membentuk pribadi-pribadi tangguh, kreatif, inovatif, berkomitment, bersemangat dan berjiwa sosial tinggi, dapat berbagi kemanfaatan diri dan potensi untuk berbagabung, bersama-sama belajar, menempa diri, beraksi dan menebar manfaat untuk masyarakat agar lebih baik, mandiri dan berdaya guna.

Memiliki 30 cabang di 30 kota, komite Relawan Nusantara terus bergerak mencari para relawan-baru yang bisa dilibatkan dalam berbagai aktivitas sosial.

Hasalah, Koordinator Komite Relawan Nusantara Cabang Bogor, menjelaskan target  tahun ini, Kami KRN mentargetkan terbentuknya  70 cabang baru disetiap daerah di Indonesia , dari sabang sampai merauke dan untuk  2013 ini,  kita masih punya ambisi untuk membentuk 1000 kampus relawan guna mengakomodir kebutuhan akan penanggulangan bencana dan berbagai aktivitas dalam membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

Tugas inti dari KRN antara lain mensuport kegiatan yang  menjadi program rumah zakat, disamping terjun menjadi relawan bencana, KRN turut andil pada berbagai kegiatan seperti pelayanan kesehatan gratis, Siaga Gizi untuk balita, Rumah Juara untuk aktifitas pendidikan, Desa binaan, program pemberdayaan ekonomi dan usaha mikro untuk program senyum mandiri, dan berbagai aktivitas menarik yang tidak hanya bisa dijadikan pengalaman untuk pemuda, selain itu juga mampu membuka jaringan dan mengasah skill dari berbagai aktivitas yang dilakukan di organisasi ini.
Dan beberapa program inovasi daerah sendiri.

Hasanah menambahkan, Kami mengajak kepada insan Muda yang senang dengan berbagai tantangan, produktif, dan ingin memiliki segudang pengalaman untuk bergabung di lembaga ini.  tidak hanya dilibatkan diberbagai program yang ada, melainkan relawan akan dibekali dengan berbagai hal yang akan menambah skill dan kemampuhan dalam berbagai disiplin ilmu, oleh karenanya hal ini justru sangan dibutuhkan oleh anda para kaula muda, dan kami siap memberikan bimbingan kepada anda untuk bersama-sama belajar, menempa diri, beraksi dan menebar manfaat untuk masyarakat agar lebih baik.





05 Juli, 2013

KAMMI

Jumat, Juli 05, 2013
AKSI KAMMI KONSISTEM MENOLAK KENAIKAN BBM

Muslim Negarawan




            KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) adalah sebuah organisasi pergerakan mahasiswa muslim yang lahir pada ahad tanggal  29 Maret 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang. KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia.  Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM - Malang.. Organisasi ini  berisikan mereka yang peduli tehadap negaranya yaitu indonesia dan berjuang untuk membangkitkannya kembali, karena itulah tagline KAMMI adalah MUSLIM NEGARAWAN. Cara yang dilakukannya untuk menempuh hal tersebut yaitu  dengan mendidik dan membina para kadernya untuk menjadi seorang pemimpin. Hal tersebut tercantum dalam visi KAMMI yaitu “KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami”
            Hingga saat ini, KAMMI tersebar di 17 wilayah provinsi, 72 Daerah (Kota) dan lebih dari 500 Komisariat (Universitas). Sehingga kader KAMMI seluruhnya menyebar diseluruh nusantara dari sabang sampai merauke.. Bahkan telah ada KAMMI yang berdiri di luar negeri, yaitu di Jepang dan Timur Tengah. KAMMI Daerah Bogor sendiri yang diketuai oleh Muhammad Iqbal mempunyai 7 Komisariat yaitu di Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Institut Pertanian Bogor (IPB) S1 & D3, TAZKIA, Akademik Kimia Analisis (AKA), Universitas Djuanda (UNIDA), Universitas Pandu Madania.
            Seperti yang disebutkan diatas, salah satu komisariat di kota Bogor terdapat di Universitas Ibn Khaldun (UIKA), dan sesuai dengan universitasnya Komisariat ini bernama KAMMI Komisariat Ibn Khaldun. Seperti di komisariat yang lain, komisariat ini bergerak diseluruh aspek kehidupan dimasyarakat. Bagi mahasiswa yang sengang dengan dunia perpolitikan, organisasi ini memiliki departemen yang diketuai oleh Muhammad Kakat, yaitu Departemen Kebijakan Publik  (DKP) yang selalu mengasah kompetensi politiknya melalui kajian mengenai kebijakan –kebijakan, baik kebijakan didalam kampus maupun kebijakan pemerintah. Sedangkan bagi mereka yang suka bergelut didunia ekonomi dan social, KAMMI memiliki Departemen Ekonomi dan Sosial Masyarakat (EKOSOSMAS) yang saat ini diketuai oleh Febri Hamda. Departemen ini mendukung seluruh kader KAMMI faham dan ahli di bidang ekonomi serta memiliki rasa social yang tinggi dengan masyarakat. Banyak program KAMMI yang bersifat social dalam rangka peduli dan ingin mengembangkan kondisi masyarakat, sehingga kehadiran KAMMI tidak hanya dapat dilihat oleh masyarakat tetapi juga dapat dirasakan, dalam hal ini manfaatnya. Selain dua departemen tadi masih ada departemen yang lain yaitu Departemen KADERISASI dengan ketuanya Albadi dan Departemen KEMUSLIMAHAN yang dipimpin oleh Dewi Destyana. Kedua departemen ini memiliki kompetensi masing-masing sesuai dengan bidangnya.
            Pembagian departemen-departemen tersebut memiliki banya tujuan. Selain untuk pembagian wilayah kerja tetapi juga menjadi setiap kader ahli dibidangnya masing-masing menurut minat dan bakatnya. Sehingga kelak muncul berbagai ahli dibidangnya masing-masing dari rahim KAMMI yang siap untuk mengembangkan kondisi masyarakat, agama, bangsa dan negaranya.

 

adds