Tingginya curah hujan di wilayah Bogor beberapa bulan terakhir mengakibatkan sejumlah jalan protokol yang baru diperbaiki (diaspal) rusak lagi. Kondisi itu juga akibat rendahnya kualitas aspal dalam perbaikan tersebut.
Rusaknya ruas jalan yang ditandai dengan banyaknya lubang di badan jalan di beberapa lokasi sering mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Sebab, para pengendara harus mengurangi kecepatan kendaraannya agar tidak terperosok kedalam lubang
oleh sebab itu Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Universitas Ibn Khaldun (UIKA) melakukan unjuk rasa, Senin (22/2) di Jalan Sholeh Iskandar.Mereka menyoroti kinerja pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU), terkait kondisi Jalan Sholeh Iskandar yang saat ini rusak parah. Mereka menilai kinerja pemerintah lamban dan tidak maksimal dalam perbaikan dan hanya menghambur-hamburkan uang saja.
dengan meneriakan yel-yel ala demo mahasiswa melakukan orasi dengan mengkritisi pemerintahan mengenai kondisi jalan yang sudah sebulan ini dilanda kemacetan dikarenakan jalan rusak yang cukup parah.
diungkapkan salah satu pendemo, "Perbaikan terakhir jalan ini belum genap satu tahun dengan menghabiskan anggaran Rp9,8 miliar. Tapi saat ini kondisi di sepanjang jalan berstatus jalan nasional ini penuh dengan jebakan maut berupa lobang-lobang besar.
"Ke mana dana sebesar itu. Ini jalan nasional seharusnya dibangun dengan kualitas nomor satu," kata Ismayanti kepada azies-site tadi siang,
sementara itu sopir angkot 32 ( Cibinong -Pagelaran ) mengungkapkan dirinya juga mersakan kerugian akibat kondisi jalan seperti ini, dia menambahkan " biasanya saya bisa narik 2 sampai 3 rit, karena kondisi jalan seperti ini, saya hanya bisa narik satu rit saja dan ini sangat merugikan kami selaku sopir angkot yang harus kejar setoran".