Sebagai Institusi Publik, Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) senantiasa melakukan pembenahan di berbagai bidang layanan, termasuk layanan akademis. Hal ini didasari oleh tuntutan masyarakat dan perkembangan masa yang semakin kompetitif, khususnya di dunia kerja. Oleh karenanya UIKA segera membentuk Lembaga Penjaminan Mutu yang berorientasi proses, sebagai upaya konkrit dalam menjawab tantangan perkembangan tersebut. Dalam kaitan ini jajaran pimpinan UIKA dan Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun (YPIKA) selama empat hari melaksanakan studi banding di beberapa Perguruan Tinggi di Jawa Tengah yang dianggap bwrhasil dalam menerapakan Sistem Penjaminan Mutu, di antaranya adalah Universitas Diponegoro (Undip-Semarang) dan Universitas Islam Indonesia (UII-Yogyakarta).
Rombongan UIKA yang berjumlah 20 orang yang langsung dimpimpin oleh Rektor UIKA, Prof. Dr. H. Ramly Hutabarat, SH., MHum. diterima sangat baik oleh kedua institusi. Bahkan penjelasan mengenai penerapan Sistem Penjaminan Mutu diberikan sangat gamblang dan mendetil, sehingga sangat bermanfaat sebagai referensi penyusunan Lembaga Penjaminan Mutu di UIKA nantinya. Untuk diketahui bahwa Lembaga Penjaminan Mutu dapat diterapkan untuk beberapa level dalam jajaran institusi, yaitu level Universitas, Fakultas dan Program Studi yang saling terkoordinasi satu sama lain. Oleh karenanya, yang mengikuti studi banding ini adalah seluruh pimpinan UIKA yang terdiri dari Rektor dan para Pembantu Rektor, Pengurus Yayasan, seluruh Dekan di lingkungan UIKA, Pasca Sarjana, Kepala Biro dan Humas.
Dalam pengantarnya Rektor menekankan perlunya belajar dari keberhasilan pihak lain, termasuk juga mempelajari kendala-kendalanya, sehingga tidak perlu banyak membuang waktu dalam upaya perintisan Lembaga Penjaminan Mutu yang akan dilakukan di UIKA. Demikian pula ditegaskan bahwa keberadaan LPM di UIKA sudah merupakan keharusan bahkan kewajiban yang mesti dilaksanakan UIKA sebagai bentuk untuk mengemban amanah masyarakat Bogor dan sekitarnya yang sudah mempercayakan pendidikan putra-putrinya di UIKA. Disadari bahwa SDM yang siap untuk merealisasikan LPM-UIKA ini masih terbatas, sehingga Rektor perlu mengirimkan Tim untuk secara khusus mengikuti workshop dan pelatihan di UII-Yogyakarta sampai menguasai aspek detil implementasinya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua YPIKA, H. Chaeruddin A. Nawawi, SE menyampaikan kesiapannya untuk mendukung Pembentukan Lembaga Penjaminan Mutu di UIKA ini, terutama dari aspek pengembangan Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan. Yayasan juga banyak belajar dari keberhasilan UII-Yogyakarta, yang juga sebagai universitas swasta sebagaimana UIKA, namun telah mampu berdikari menjadi sebuah Universitas dengan Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan yang relatif megah, yang ternyata salah satu kuncinya adalah peran aktif yayasan dalam membangun sinergi dan kerjasama dengan pihak lain. Di samping itu, kerjasama internal Yayasan dan Rektorat sangat diperlukan, terutama dalam merancang program-program pengembangan ke depan.
Rombongan juga diterima Pimpinan Pondok Pesantren Modern Assalam-Surakarta. Dari sini UIKA juga belajar bagaimana mengembangkan asset dan fasilitas pendidikan yang relatif baik di Pondok Pesantren ini dan mampu melayani dengan baik santri yang belajar di Pondok ini sekitar 5.000 orang. Tidak lupa Rektor juga mempromosikan UIKA sebagai Universitas Islam tertua di Bogor yang didirikan para ulama dengan Motto Kesatuan Iman-Ilmu-Amal siap menampung lulusan Pondok Pesantren untuk menaljutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Ibn Khaldun Bogor dan terus dapat melanjutkan program pesantrennya di Pesantren Mahasiswa Ulil Albaab dan dukungan Asrama Mahasiswa berkapasitas 500 orang.
Rombongan UIKA yang berjumlah 20 orang yang langsung dimpimpin oleh Rektor UIKA, Prof. Dr. H. Ramly Hutabarat, SH., MHum. diterima sangat baik oleh kedua institusi. Bahkan penjelasan mengenai penerapan Sistem Penjaminan Mutu diberikan sangat gamblang dan mendetil, sehingga sangat bermanfaat sebagai referensi penyusunan Lembaga Penjaminan Mutu di UIKA nantinya. Untuk diketahui bahwa Lembaga Penjaminan Mutu dapat diterapkan untuk beberapa level dalam jajaran institusi, yaitu level Universitas, Fakultas dan Program Studi yang saling terkoordinasi satu sama lain. Oleh karenanya, yang mengikuti studi banding ini adalah seluruh pimpinan UIKA yang terdiri dari Rektor dan para Pembantu Rektor, Pengurus Yayasan, seluruh Dekan di lingkungan UIKA, Pasca Sarjana, Kepala Biro dan Humas.
Dalam pengantarnya Rektor menekankan perlunya belajar dari keberhasilan pihak lain, termasuk juga mempelajari kendala-kendalanya, sehingga tidak perlu banyak membuang waktu dalam upaya perintisan Lembaga Penjaminan Mutu yang akan dilakukan di UIKA. Demikian pula ditegaskan bahwa keberadaan LPM di UIKA sudah merupakan keharusan bahkan kewajiban yang mesti dilaksanakan UIKA sebagai bentuk untuk mengemban amanah masyarakat Bogor dan sekitarnya yang sudah mempercayakan pendidikan putra-putrinya di UIKA. Disadari bahwa SDM yang siap untuk merealisasikan LPM-UIKA ini masih terbatas, sehingga Rektor perlu mengirimkan Tim untuk secara khusus mengikuti workshop dan pelatihan di UII-Yogyakarta sampai menguasai aspek detil implementasinya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua YPIKA, H. Chaeruddin A. Nawawi, SE menyampaikan kesiapannya untuk mendukung Pembentukan Lembaga Penjaminan Mutu di UIKA ini, terutama dari aspek pengembangan Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan. Yayasan juga banyak belajar dari keberhasilan UII-Yogyakarta, yang juga sebagai universitas swasta sebagaimana UIKA, namun telah mampu berdikari menjadi sebuah Universitas dengan Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan yang relatif megah, yang ternyata salah satu kuncinya adalah peran aktif yayasan dalam membangun sinergi dan kerjasama dengan pihak lain. Di samping itu, kerjasama internal Yayasan dan Rektorat sangat diperlukan, terutama dalam merancang program-program pengembangan ke depan.
Rombongan juga diterima Pimpinan Pondok Pesantren Modern Assalam-Surakarta. Dari sini UIKA juga belajar bagaimana mengembangkan asset dan fasilitas pendidikan yang relatif baik di Pondok Pesantren ini dan mampu melayani dengan baik santri yang belajar di Pondok ini sekitar 5.000 orang. Tidak lupa Rektor juga mempromosikan UIKA sebagai Universitas Islam tertua di Bogor yang didirikan para ulama dengan Motto Kesatuan Iman-Ilmu-Amal siap menampung lulusan Pondok Pesantren untuk menaljutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Ibn Khaldun Bogor dan terus dapat melanjutkan program pesantrennya di Pesantren Mahasiswa Ulil Albaab dan dukungan Asrama Mahasiswa berkapasitas 500 orang.