Azies-site-Jelang Milad Emas Universitas Ibn Khaldun (UIKA), pihak rektorat dan Ketua Alumni UIKA Gatut Susanta, mengajak seluruh alumnus UIKA yang tersebar di berbagai kota di tanah air untuk sejenak kembali pulang “kandang”. Gatut mengimbau para alumni turut serta dalam hari jadi UIKA ke-50, sekaligus memberikan sumbangsih berupa pemikiran dan ide-ide guna memajukan almamater. “Sambil mengenang masa lalu, mudah-mudahan tercetus pemikiran-pemikiran baru untuk kemajuan kampus kita tercinta,” ujarnya.
Telah banyak agenda kegiatan yang dicanangkan pihak kampus seperti seminar nasional, parade musik dan berbagai kegiatan sosial lain. Puncaknya, akan diadakan temu akbar alumni yang diramu dengan kegiatan jalan sehat pada 23 April nanti.
Untuk meramaikan acara, lanjut dia, panitia telah menyediakan ratusan hadiah hiburan serta doorprize berupa hadiah Umrah, Motor,dll. Pendaftaran jalan sehat baru di buka di kampus UIKA. Diharapkan banyak alumni yang bersedia menjadi koordinator pada wilayahnya masing-masing. Kegiatan tersebut bersifat umum, baik diikuti oleh civitas akademika maupun masyarakat luas.
Gatut menceritakan sedikit kilas balik perjalanan almamater kebanggaannya tersebut. UIKA didirikan oleh Dewan Pendiri di antaranya Dr Akbar, Zaenal Ahmad dan Imron Kadir di Jakarta pada 10 Desember 1959. Pada awal berdirinya, terdapat tujuh fakultas yang terbagi menjadi tiga fakultas di Jakarta dan empat fakultas di Bogor. Seiring dengan perjalanan waktu dan didorong keinginan untuk mandiri, maka pimpinan dan civitas akademika Ibn Khaldun yang ada di Bogor memisahkan diri, kemudian mendirikan Universitas Ibn Khaldun Bogor pada 23 April 1961 hingga saat ini.
UIKA yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun Bogor, merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Bogor. Sebelum memiliki gedung perkuliahan sendiri di Jalan Sholeh Iskandar, kampus ini pernah berpindah-pindah lokasi. Sebelumnya, UIKA sempat berada di kawasan SD Pabrik Gas, Papandayan, Jalan Kasintu, Jalan Bangka, PUI Jalan Pahlawan, dan beberapa lokasi lain hingga memiliki gedung perkuliahan sendiri di Jalan RE Marthadinata No 04/5 Bogor. Kini, kampus UIKA berada di Jalan KH Sholeh Iskandar. “Untuk sejarah UIKA sendiri, dibuatlah buku setengah abad UIKA yang ditulis M Rais yang juga alumni pertama,” imbuhnya.
Telah banyak agenda kegiatan yang dicanangkan pihak kampus seperti seminar nasional, parade musik dan berbagai kegiatan sosial lain. Puncaknya, akan diadakan temu akbar alumni yang diramu dengan kegiatan jalan sehat pada 23 April nanti.
Untuk meramaikan acara, lanjut dia, panitia telah menyediakan ratusan hadiah hiburan serta doorprize berupa hadiah Umrah, Motor,dll. Pendaftaran jalan sehat baru di buka di kampus UIKA. Diharapkan banyak alumni yang bersedia menjadi koordinator pada wilayahnya masing-masing. Kegiatan tersebut bersifat umum, baik diikuti oleh civitas akademika maupun masyarakat luas.
Gatut menceritakan sedikit kilas balik perjalanan almamater kebanggaannya tersebut. UIKA didirikan oleh Dewan Pendiri di antaranya Dr Akbar, Zaenal Ahmad dan Imron Kadir di Jakarta pada 10 Desember 1959. Pada awal berdirinya, terdapat tujuh fakultas yang terbagi menjadi tiga fakultas di Jakarta dan empat fakultas di Bogor. Seiring dengan perjalanan waktu dan didorong keinginan untuk mandiri, maka pimpinan dan civitas akademika Ibn Khaldun yang ada di Bogor memisahkan diri, kemudian mendirikan Universitas Ibn Khaldun Bogor pada 23 April 1961 hingga saat ini.
UIKA yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun Bogor, merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Bogor. Sebelum memiliki gedung perkuliahan sendiri di Jalan Sholeh Iskandar, kampus ini pernah berpindah-pindah lokasi. Sebelumnya, UIKA sempat berada di kawasan SD Pabrik Gas, Papandayan, Jalan Kasintu, Jalan Bangka, PUI Jalan Pahlawan, dan beberapa lokasi lain hingga memiliki gedung perkuliahan sendiri di Jalan RE Marthadinata No 04/5 Bogor. Kini, kampus UIKA berada di Jalan KH Sholeh Iskandar. “Untuk sejarah UIKA sendiri, dibuatlah buku setengah abad UIKA yang ditulis M Rais yang juga alumni pertama,” imbuhnya.