Beberapa minggu kebelang aku diundang untuk
mengisi acara di sebuah pondok pesantren yang ada di Kabupaten bogor,
tepatnya di daerah cigudeg Bogor jawabarat.
Nama daerah yang belum pernah aku dengar sebelumnya bahkan tak tau dimana lokasinya. saking
penasarannya dengan daerah tersebut, saya membuka laptop dan mencoba
menelusuri dimana letak cigudeg itu dengan bertanya ke Mbah Google.
Map, dan akhirnya saya menemukan tempat dimana ponpres yang akan saya
kunjungi ternyata lumayan cukup jauh.
tapi yang menarik adalah, saya menemukan disekitar lokasi yang tidak
jauh dari ponpresnya ada sebuah wana wisata yang cukup menarik untuk di
kunjungi, wana wisata itu dinamakan GOWA GODAWANG, nah dari sinilah
sebenarnya saya merasa penasaran, seperti apa sih goa godawang itu dan
bagaimana keadaanya, sehingga saya putuskan menerima panggilan tersebut
dan merencanakan akan singgah di wana wisata yang belum pernah saya
kunjungi sebelumnya, lumayan kan sekali melintas 2 aktivitas kita
lakukan hehe..
berangkat….
betul saja jalan yang aku tempuh, ternyata diluar prakiraan, lokasinya
cukup jauh dan memakan waktu yang lama, padahal agenda yang ada di
undangan adalah pukul 9.00 WIB, alhasil kami telat sekitar 1 jam, tapi
alhamdullilah ketelatan kami membawa keberkahan, hehe.. kami diminta
ngisi acara setelah istirahat siang, jadi audien sudah solat dan sudah makan siang dan bisa fokus pada penyampaian, waktu berjalan dan kamipun mengisi acara dengan sukses, alhamdullilah..
tak sabar, kamipun bergegas ke tempat misteri ingin melakukan penelusuran dan berobservasi ke tempat yang membuat penasaran.
GOA GODAWANG..! BERANGKAT PA…!
dengan menggunakan Mobil isuzu Fanter Putih, kami melaju menelusurih
hutan yang cukup rimba, tak terlihat jejak-jejak wisata, kamipun
memutuskan tetap meneruskan perjalanan, ternyata lokasi dari jalan raya
tidaklah begitu jauh dan kamipun berhasil sampai di tempat tujuan.
Lokasi GOA.
Sulit untuk mengetahui secara pasti sejarah goa Gudawang. Kapan ditemukan, siapa yang menemukan dan kenapa dinamakan Gudawang.
MENURUT Petugas yang ada dilokasi dan pemandu wisata Goa Gudawang
mengatakan, Gudawang berarti kosong gorowong artinya goa yang kosong,
hanya air, stalaktit dan stalakmit di dalamnya. Ada juga yang mengatakan
Gudawang berarti Gudang Uang, karena dulu banyak sarang burung walet di
sana yang harganya mahal. Versi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bogor,Gudawang berasal dari kata “Kuda Lawang” yang artinya
buntut/ekor kuda yang dikepang. Semua goa yang ada dilokasi ini dialiri
sungai yang bersumber dari Bukit Rengganis. Berikut ini adalah cerita
tentang goa-goa dikawasan Goa Gudawang menurut bapak, yang aku lupa
mencatat siapa namanya,
kali ini kami akan menuju goa pertama, yang jaraknya dari pintumasuk paling dekat, inilah dia Goa Simasigit :
Di antara 3 goa yang ada di sekitar Goa Gudawang, Goa Simasigit adalah
goa yang paling pendek. Panjangnya sekitar 30 meter dan selalu digenangi
air. Menurut pemandu wisata, asal mula penamaan Goa Simasigit adalah
karena goa tersebut sering dijadikan tempat persinggahan bukan hanya
untuk beristirahat tapi juga untuk melakukan sholat. Simasigit diambil
dari kata Masigit yang berarti Masjid/Musholah atau langgar. Konon
Sultan Hasanudin sebelum menjadi Sultan, sempat singgah di sana dalam
perjalanan menuju Banten. Di goa ini dulunya terdapat banyak sarang
burung walet dan kelelawar, Wow…, menarik bukan, setelah puas di goa
simasigit, lanjut yu ke goa berikutnya .
nah inilah ga Goa Simenteng :
Goa Simenteng terletak sekitar 50 meter
dari goa Simasigit. Panjang goa Simenteng sekitar 250 meter. Goa ini
sudah dilengkapi dengan penerangan listrik yang membantu pengunjung
untuk dapat melihat bagian dalam gua dengan baik.Didalam goa pengunjung
bisa melihat staklaktit, stalakmit dan gourdam yaitu kolam
bertingkat-tingkat yang terbentuk karena pengendapan kalsit di
stalakmit. Di dalam goa ini juga terdapat aliran sungai yang sumbernya
berasal dari Bukit Rengganis. Dinamakan goa Simenteng, konon karena di
sekitar goa dahulunya banyak ditumbuhi pohon menteng. Sayangnya sekarang
pohon menteng tersebut tidak ada lagi, coba aja masih ada mentenggnya,
lumayan kan bisa ngilangin haus, maklum ternyata menyusuri goa
simenteng, bikin kerongkongan kehabisan air, hehe, nah disini kalian
bisa melihat betapa azippnya gowa ini, karena sudah memiliki fasilitas
penerangan, ini dia dokumentasinya, cecedottt.
Puas dengan goa simenteng, tinggal satu goa lagi yang akan kita kunjungi, yaitu Goa Sipahang :
Goa Sipahang adalah goa yang paling panjang. Jarak dengan Goa Simenteng
sekitar 500 meter. Panjang goa sekitar 750 meter. Di dalamnya,
pengunjung dapat melihat kelelawar yang bersarang. Menurut pa pemandu
kami, kelelawar akan keluar sekitar pukul 6 sore. Banyaknya kelelawar
menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau yang ditimbulkan seperti bau urine
yang menyengat. Itulah sebabnya goa ini dinamakan Sipahang. Pahang
dalam bahasa Sunda berarti bau yang menyengat seperti bau urine atau
air seni.
Goa ini dialiri sungai yang cukup lebar sekitar 4 meter. Pada saat musim
hujan lokasi ini dilarang untuk dimasuki. Menurut bapak pemandu kami,
pada tahun 2004 ada 2 orang mahasiswa pecinta alam yang tewas tenggelam
di goa Sipahang, serem juga ya . Mereka nekat masuk saat musim hujan
meski sudah diperingati oleh petugas. Mayat keduanya baru bisa
dievakuasi keesokan harinya setelah banjir surut. hehe… mendengar cerita
tersebut kamipun cepat-cepat bergegas keluar…
heheh… penakut.. , eit bukan , memang kondisinya hampir sama, cuaca pada
waktu itu sedikit medung.. karena sudah puas, mending kami pulang aja
ah..
nah menarik bukan!, perjalanan kami kali ini mendapatkan banyak manfaat,
disamping bisa bersilaturahmi dengan adik-adik di pondok pesantren
darunajjah cipining, kamipun bisa berwisata murah meriah dengan
berkunjung ke lokasi yang azip..yaitu goa godawang..
ok sob, semoga bermanfaat dan kapan kalian berkunjung ke sana…