Ilustrasi: Males Membaca |
DERAS arus perkembangan teknologi, memanjakan manusia hingga bisa melakukan berbagai kegiatan dengan serba praktis dan instan. Terkadang hanya dengan menjentikkan jari, apa yang dibutuhkan bisa terpenuhi. Pesatnya perkembangan teknologi membawa pengaruh yang positif, sekaligus negatif di berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu dampak negatif, menurunnya minat baca mahasiswa.
Untuk sekadar membuka lembar demi lembar halaman buku di perpustakaan, rasanya sudah terlalu berat untuk dilakukan sejumlah mahasiswa. Bila diperhatikan, jumlah mahasiswa yang rutin berkunjung ke taman buku tak terbilang banyak. Mungkin hanya sesekali dalam sebulan. Pun itu bila ada keperluan yang memaksa, dan mengharuskan mereka pergi ke perpustakaan. Misalnya, saja mencari referensi untuk makalah.
Tak banyak juga orang yang hobi membaca buku. Padahal, jauh sebelum kedatangan internet, mahasiswa tak pernah lepas dari buku. Baik untuk mencari bahan kuliah atau sebagai konsumsi otak sehari-hari. Sekarang, mahasiswa lebih memilih alternatif lain dengan cara membaca melalui internet atau seperti digital book.
Menurut Megi Charles, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Diploma IPB, faktor yang membuat minat baca mahasiswa menjadi minim adalah banyaknya cara yang lebih praktis yang disajikan teknologi untuk memenuhi kebutuhan. “Saya pribadi juga sekarang cukup jarang membaca buku dan lebih memilih langsung mengakses dari internet. Media sosial juga menjadi salah satu sarana memperoleh informasi dan pengetahuan selain
buku karena lebih praktis. Mungkin kondisi seperti itu pula yang terjadi pada mahasiswa lain,” ujarnya.
Faktor lain yang juga mempengaruhi minimnya minat baca adalah berkurangnya aktivitas membaca itu sendiri. Segudang kesibukan yang dimiliki mahasiswa membuat seseorang tak bisa dengan lega meluangkan waktunya membaca buku. “Kondisi saat ini, aktivitas yang dilakukan mahasiswa membuatnya tidak memiliki waktu luang untuk membaca buku. Sedangkan membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang menghabiskan cukup banyak waktu,” ujar Megi menutup perbincangan.(irnanda/radar kampus)