Peserta Pelatihan Kepemimpinan Muda Indonesia Malaysia |
Berangkat dari keprihatinan akan hubungan
Indonesia-Malaysia yang seringkali mendapat stigma negative serta adanya
kesamaan tantangan yang sedang dihadapi kedua negara seperti liberalisme, sekulerisme,
pluralisme Agama dan kapitalisme global, maka Universitas Ibn Khaldun (UIKA)
Bogor bekerjasama dengan Sekretariat Transformasi Serantau (STS), dan Center
for Advance Studies on Islamic Sains and Civilization-Universiti Teknologi
Malaysia (CASIS-UTM) menggelar pelatihan dan workshop bertema “Kepemimpinan
Muslim Muda Indonesia-Malaysia”.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Mirah, Hotel
Srigunting, dan Komplek Kampus Program Magister Bisnis Institute Pertanian Bogor
(IPB) selama 3 s/d 8 November 2013 dirancang sedemikian rupa untuk membangun
sebuah visi besar mengenai hubungan Indonesia-Malaysia yang berlandaskan Islam.
Perhelatan yang diikuti oleh 80 mahasiswa dari
Indonesia dan Malaysia ini dibuka oleh Datuk Shahlan bin Ismail (Direktur STS).
Dalam kesempatan tersebut Rektor UIKA Bogor Dr. H. E. Bahruddin. M.Ag, Prof Dr.
Wan Mohd Nor Wan Daud (Direktur CASIS-UTM) dan Dr. Adian Husaini (Ketua Prodi
Pendidikan Islam Pascasarjana UIKA Bogor) memberikan kata sambutan. Pelatihan diisi oleh para pakar pemikiran dan
peradaban Islam dan Melayu, seperti Prof Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud Prof. Dr.
Zaini, Prof. Madya Wan Suhaimi Wan Abdullah (Malaysia), Dr. Nirwan Syafrin
Manurung, Dr. Adian Husaini , Adnin Armas, MA (Indonesia) dan lain lain.
Visi program Kepemimpinan Muslim Muda
Indonesia-Malaysia adalah untuk melahirkan kader penerus pembangunan umat
muslim di ranah Melayu yang sadar akan beratnya tantangan membangun peradaban
Islam. Berlandaskan pada ukhuwwah islamiyyah program ini juga diharapkan
mampu mengikis batas-batas nasionalisme sempit yang rawan adu domba.