Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

08 Januari, 2014

Bagaimana Ekonomi Islam itu?


PERKEMBANGAN ekonomi islam yang semakin cerah dewasa ini, dengan ditandai berkembangnya lembaga keuangan syariah  di indonesia baik lembaga perbankan maupun non bank. 
Tidak hanya itu di dunia pendidikan, semakin bermunculan program studi ekonomi islam di beberapa universitas di indonesia. Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan cerminan  jawaban atas gairah dan kerinduan umat islam di Indonesia ini akan suatu sistem perekonomian yang mampu mensejahterahkan bangsa dan membebaskan bangsa dari terpuruknya perekonomian indonesia oleh beberapa sebab, diantaranya krisis ekonomi, kemiskinan, pengangguran, juga sebagai pembaharuan ekonomi dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, serta awal kebangkitan ekonomi islam di Indonesia maupun di seluruh dunia, misalnya di Indonesia berdiri Bank Muamalat tahun 1992 .

Sebagaimana di Bogor, jika kita berbicara ekonomi islam nampaknya hal ini telah melekat pada sebuah lembaga yang khusus melahirkan para ekonom-ekonom robani, apa lagi jika bukan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor, sekolah tinggi yang di kelola oleh pakar ekonomi Islam nasional Dr. Muhammad Syafii Antonio ini, disebut-sebut sebagai lembaga pendidikan tinggi islam yang sangat konsern dalam kampanye penerapan ekonomi islamnya.


Beruntung pada kesempatan ini, radar kampus, secara khusus bisa melakukan wawancara langsung kepada salah-satu dosen STEI Tazkia Bogor yang sekaligus sebagai Ketua Prodi Bisnis dan Manajemen Islam,  Miftakhus Surur, M.Sc.Fin.

 Miftakhus menuturkan Untuk Anda yang baru memasuki dunia ekonomi Islam mungkin akan berfikiran bahwa ekonomi Islam ini hanya berkutat masalah Bank Syariah, Zakat, Sodaaqoh, Infaq, dan sebagainya. Akan tetapi sesungguhnya ekonomi Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang luas. Objek Ekonomi Islam sebenarnya lebih luas daripada persepsi masyarakat selama ini, tidak hanya sekedar dalam masalah perbankan syariah, zakat, shodaqoh, dan lain-lain. Ekonomi Islam pada dasarnya membahas segala hal yang berkaitan dengan ekonomi yang diatur sesuai dengan syariat Islam. Belum lagi apabila dikaitkan dengan bidang sector riil, seperti perkebunan, hotel, restoran, dan lainnya. Selama ini terjadi penyempitan makna, hal ini dikarenakan Ekonomi Islam pada awalnya berkembang di bidang perbankan syariah. Isu yang paling penting dan terlihat dalam bidang ekonomi adalah bunga bank. Proses perkembangan Ekonomi Islam saat ini masih terus berkembang.

Lanjut Miftakhus,  Adapun sebab mengapa mereka mulai melirik ekonomi Islam adalah,  ketahanannya terhadap krisis ekonomi. Hal ini dikarenakan instrument bunga dalam ekonomi konvensional yang paling banyak mengakibatkan krisis tersebut.

Selanjutnya, tidak terjadi dikotomi antara sektor financial dan sektor riil. Seperti misalnya pasar uang dan barang berjalan secara beriringan. Sektor dalam Ekonomi Islam berbasiskan pada riil komoditas barang dan jasa. Zakat itu penerapannya hanya ada dalam Ekonomi Islam, yang ada di konvensional saat ini hanyalah insentif tiap daerah untuk warga negara yang masih penggangguran.

Ekonomi Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah menuntun para pelakunya untuk beroperasi hanya di bidang barang dan jasa yang halal saja. Kata “Goods” (Barang) yang berarti baik, dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya dalam bidang ekonomi kita diwajibkan untuk menjual barang atau jasa yang baik saja.

Miftakhus menilai, Perkembangan Ekonomi Islam mengalami peningkatan, dikarenakan Ekonomi Islam ini sendiri sudah merambah ke bisnis restoran halal, hotel syariah, dan lainnya. Perkembangan yang sangat pesat saat ini adalah dalam dunia perbankan syariah, yaitu mulai menjamurnya bank-bank syariah. Mungkin apabila dilihat dari sisi market share belum terlihat perubahan yang signifikan hanya dalam kisaran 5%, sedangkan dari sisi growth secara rata-rata di atas 50%. Tujuan utama dari Ekonomi Islam ini sendiri bukan pada pertumbuhan yang tinggi, tapi pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Ada beberapa perkiraan di tahun 2014 nanti akan ada kemunduran ekonomi, hal ini disebabkan banyak indikator-indikator yang bermasalah, seperti nilai tukar yang kian menurun.

Adapaun jika dilihat dari segi prospek kedepan, Miftakhus menjelaskan Industri syariah yang mulai bergairah membuat prospek yang luar biasa untuk lulusan Ekonomi Islam. Ada sekitar 12.000 pegawai baru yang dibutuhkan dalam industri perbankan syariah. Namun dengan adanya demand yang tinggi, supply yang sedikit. Walaupun digabungkan dari lulusan-lulusan seluruh universitas yang ada di Indonesia pun belum mencukupi kebutuhan akan SDM dalam perbankan syariah.

Apabila kita melihat banyaknya industri-industri di luar perbankan syariah yang mulai melabelkan syariah, itu juga merupakan peluang karier untuk lulusan Ekonomi Islam.

Kebanyakan dari lulusan Ekonomi Islam kurang persiapan saat penyaringan pertama yaitu ketika melakukan tes TPA dan psikotes yang notabenenya lebih kepada soft skill masing-masing mahasiswa.

1.      Tips-tips bagi mahasiswa Ekonomi Islam untuk dapat bersaing saat penyerapan ke dunia kerja adalah sebagai berikut

-          Perbanyak latihan mengerjakan soal-soal yang sering dikeluarkan dari perusahaan-perusahaan sedini mungkin.

-          Untuk tes wawancara, dapat dilatih kecakapan komunikasi dan diplomasi dari keaktifan organisasi selama dalam masa perkuliahan. Hal ini dikarenakan kecakapan tersebut tidak hanya didapat secara teoritis, tapi dengan pengalaman langsung dari mahasiswa itu sendiri.





adds