Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

13 Desember, 2014

15900 Warga Bogor menganggur


15900 warga bogor menganggur? 
hedline salah satu koran lokal di bogor, pagi ini mengangkat satu tema yang bikin kita sebagai warga bogor, sedikit menyernyitkan dahi, begitu tingginya angka pengangguran di kota bogor, menjadikan kita bertanya-tanya, apa gerangan yang menjadikan angka-angka ini kian hari kian meninggi?

8.109 di antara para pengangguran tersebut, malah ia yang pernah mengenyam pendidikan tinggi, alias luntang-lantung, jika di baca pada judul headlinenya.

Prosentasenyapun ga main-main, lulusan sarjana menyumbangkan angka 51 % dari jumlah pengangguran yang ada, bukankan ini menjadikan tamparan bagi kita yang katanya lebih pintar, jago bahkan punya kompetensi lebih karena pernah mengenyam pendidikan lebih tinggi dari pada yang lain?, inipun bisa jadi wahana intropeksi diri bagi perguruan tinggi, jangan cuma menerima dan meluluskan saja, tapi bertanggungjawablah dalam mendidik dan menata masa depan mahasiswanya.

Dari  wawancara yang di baca pada halaman tersebut,Dinsosnakertrans mengemukakan, tingginya pengangguran itu dikarenakan minimnya lulusan S1 menguasai teknologi informasi dan penguasaan bahasa asing yang menjadi faktor terbesar tidak terserapnya mereka di dunia kerja, celakanya lagi 2015 yang diambang pintu akan melahirkan sebuah kebijakan baru yang dinamakan MEA (Masyaakat Ekonomi Asian) hal ini yang mau tidak mau akan melahirkan persaingan yang semakin ketat bagi joob hunter.

Dinsosnakertans menambahkan, faktor selanjutnya yang menjadikan sarjana S1 kurang diminati, adalah skill dan kemampuhan mereka, relatif tidak lebih bagus daripada lulusan SMK yang sengaja lebih di fokuskan pada pendidikan skill aplikatif, ditambah tingginya cost yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah S1 yang harus dibayar lebih tinggi dengan skill yang hampir sama dengan SMK, menjadikannya lebih memilih lulusan SMK ketimbang ia yang sudah punya gelar S1.

Jika dilihat dari lulusannya, mereka banyak menganggur dikarenakan mayoritas dari sarjana-sarjana baru ini, terlalu pilih-pilih pekerjaan. umumnya lulusan S1 hanya memilih pekerjaan kantoran yang dianggap keren, padahal secara kualitas kerja mereka belum mapan.?

Lantas, jika demikian apa yang dihasilkan dari kuliah bertahun-tahun, jika untuk bersain didunia kerja saja lulusan S1 tidak lebih diminati dari SMK?

Mengapa output lulusan yang memiliki gelar S1, tidak bisa memenuhi kriteria SKILL yang diharapkan oleh perusahaan?

Pengangguran bukanlah suatu masalah yang sepele, karena dampaknya begitu besar bagi perekonomian dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dipikirkan upaya-upaya yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah sosial ini. Dan sudah barang tentu melibatkan seluruh elemen masyarakat Kota Bogor, secara khusus lembaga-lembaga pendidikan yang ada di kota tersebut.



adds