ingatkah anda pada gambar yang saya tampilkan di samping ini, ini adalah gambar ketika anda melakukan aksi protes atas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, yang saya dokumentasikan pada hari selasa (4/11/2008) sekitar pukul 11.30 wib.
Aksi yang diwarnai dengan bakar ban dan blokir jalan ini pun sempat diwarnai bentrok antara anda (mahasiswa uika) dengan aparat kepolisian Resort kota Bogor. Akhirnya polisi tersebut menggeser ban bekas yang dibakar para mahasiswa ke pinggir jalan. Namun tindakan polisi ini disambut sikap emosional oleh para mahasiswa karena mereka beranggapan bahwa aksinya itu merupanan aksi damai dan masih dalam tahap kewajaran dan di lakukan di lokasi kampus mereka sendiri, dan belum menggangu kepentingan umum. bentrok pun tak dapat dihindari antara polisi dan mahasiswa, alih - alih polisipun punya pendapat lain, walau pun ini adalah aksi damai, tetapi cukup menggangu kepentingan umum buktinya lalin soleh iskandar lajur Parung menuju Bogor matot kurang lebih sekitar 3 kilo meter. Para mahasiswa tidak terima ketika aksi mereka di paksa mundur dan tidak diperbolehkan membakar ban bekas yang akhirnya ban yang dibakar itu disingkirkan. akan tetapi, aksi itu tidak berujung bentrok fisik.
aksi para mahasiswa yang berlangsung sampai sekitar pukul 12.00 wib ini sebagai penyambutan kedatangan Presiden SBY, ke kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Para mahasiswa mendesak pemerintah segera menurunkan harga BBM dan mengurangi angka kemiskinan.
setelah beberapa bulan berselang dari peristiwa tersebut, ternyata pemerintah, Per tanggal 1 desember kemarin, menurunkan harga BBM khususnya premium, yang turun 500 perak saja karena adanya penyesuaian dari kenaikan harga minyak mentah duniaBBM). Harga minyak sendiri, untuk jenis light sweet, pada perdagangan Jumat (5/12) di NYMEX, menuju level USD 40,8 per barel untuk pengiriman Januari 2009. Sementara untuk minyak jenis brent menuju level USD 39,7 per barel (lintas berita.com). Turunnya seh cuman 500 perak (doang) tapi dampaknya itu, alih-alih menguntungkan buat masyarakat, malah bikin buntung alias jadinya malah menyusahkan masyarakat. entah karena oknum atau siapa yang memanfaatkan momentum turunnya bbm ini, yang pasti bensin turun = bensin langka.
harapan masyarakat dari penurunan harga BBM ini yang paling tidak, bisa menjadi sedikit pelipur akibat kenaikan BBM beberapa waktu lalu disusul terjadinya krisis global yang ditakutkan akan berulang nya krisis, malah menjadi boomerang. Jangankan mendapakan BBM murah, mendapatkan BBM nya aja susah, karena sesaat setelah pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM tersebut, sejumlah SPBU malah tutup dengan dalih tidak ada stok dari depo pusat. kembali lagi, siapa yang di salahkan untuk hal ini.
penurunan harga BBM, yang dirasakan tidak membawa dampak apa - apa untuk masyarakat ini, di tanggapi dingin oleh para sopir angkutan umum, baik bis ataupun angkot. yang ber oprasi di kota bogor. dalih mereka adalah BBM turunnya hanya Rp.500 perak. mereka saat di tanya oleh saya apakah akan menurunkan tarip angkutan, mereka menjawab "tidak mungkin, karena BBM turunnya hanya Rp.500 perak mas, coba kalo Rp. 1000. kalo cuma segitu doang mah ga da pengaruhnya buat oprasional kita. harga - harga yang lain aja ga turun, ngapain ongkos ikut turun sparpat kendaraan saja sekarang cukup mahal. paling ga Rp. 100 perak mau....! "kata sopir angkot 16 jurusan salabenda - ps. Anyar yang saya wawancara.
setelah begini.... apa keuntungan dari semauaini, kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat, hanya menguntungkan sebagian oknum saja. kebijakan apa lagi yang akan diberikan oleh pemerintah untuk kita, nantikan kelanjuran beritanya....!
post Azies (9 Desember 2008)
Aksi yang diwarnai dengan bakar ban dan blokir jalan ini pun sempat diwarnai bentrok antara anda (mahasiswa uika) dengan aparat kepolisian Resort kota Bogor. Akhirnya polisi tersebut menggeser ban bekas yang dibakar para mahasiswa ke pinggir jalan. Namun tindakan polisi ini disambut sikap emosional oleh para mahasiswa karena mereka beranggapan bahwa aksinya itu merupanan aksi damai dan masih dalam tahap kewajaran dan di lakukan di lokasi kampus mereka sendiri, dan belum menggangu kepentingan umum. bentrok pun tak dapat dihindari antara polisi dan mahasiswa, alih - alih polisipun punya pendapat lain, walau pun ini adalah aksi damai, tetapi cukup menggangu kepentingan umum buktinya lalin soleh iskandar lajur Parung menuju Bogor matot kurang lebih sekitar 3 kilo meter. Para mahasiswa tidak terima ketika aksi mereka di paksa mundur dan tidak diperbolehkan membakar ban bekas yang akhirnya ban yang dibakar itu disingkirkan. akan tetapi, aksi itu tidak berujung bentrok fisik.
aksi para mahasiswa yang berlangsung sampai sekitar pukul 12.00 wib ini sebagai penyambutan kedatangan Presiden SBY, ke kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Para mahasiswa mendesak pemerintah segera menurunkan harga BBM dan mengurangi angka kemiskinan.
setelah beberapa bulan berselang dari peristiwa tersebut, ternyata pemerintah, Per tanggal 1 desember kemarin, menurunkan harga BBM khususnya premium, yang turun 500 perak saja karena adanya penyesuaian dari kenaikan harga minyak mentah duniaBBM). Harga minyak sendiri, untuk jenis light sweet, pada perdagangan Jumat (5/12) di NYMEX, menuju level USD 40,8 per barel untuk pengiriman Januari 2009. Sementara untuk minyak jenis brent menuju level USD 39,7 per barel (lintas berita.com). Turunnya seh cuman 500 perak (doang) tapi dampaknya itu, alih-alih menguntungkan buat masyarakat, malah bikin buntung alias jadinya malah menyusahkan masyarakat. entah karena oknum atau siapa yang memanfaatkan momentum turunnya bbm ini, yang pasti bensin turun = bensin langka.
harapan masyarakat dari penurunan harga BBM ini yang paling tidak, bisa menjadi sedikit pelipur akibat kenaikan BBM beberapa waktu lalu disusul terjadinya krisis global yang ditakutkan akan berulang nya krisis, malah menjadi boomerang. Jangankan mendapakan BBM murah, mendapatkan BBM nya aja susah, karena sesaat setelah pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM tersebut, sejumlah SPBU malah tutup dengan dalih tidak ada stok dari depo pusat. kembali lagi, siapa yang di salahkan untuk hal ini.
penurunan harga BBM, yang dirasakan tidak membawa dampak apa - apa untuk masyarakat ini, di tanggapi dingin oleh para sopir angkutan umum, baik bis ataupun angkot. yang ber oprasi di kota bogor. dalih mereka adalah BBM turunnya hanya Rp.500 perak. mereka saat di tanya oleh saya apakah akan menurunkan tarip angkutan, mereka menjawab "tidak mungkin, karena BBM turunnya hanya Rp.500 perak mas, coba kalo Rp. 1000. kalo cuma segitu doang mah ga da pengaruhnya buat oprasional kita. harga - harga yang lain aja ga turun, ngapain ongkos ikut turun sparpat kendaraan saja sekarang cukup mahal. paling ga Rp. 100 perak mau....! "kata sopir angkot 16 jurusan salabenda - ps. Anyar yang saya wawancara.
setelah begini.... apa keuntungan dari semauaini, kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat, hanya menguntungkan sebagian oknum saja. kebijakan apa lagi yang akan diberikan oleh pemerintah untuk kita, nantikan kelanjuran beritanya....!
post Azies (9 Desember 2008)