REVITALISASI STUDI ISLAM SEBAGAI MATA KULIAH DASAR
M.Rais Ahmad
Kepala PPM
M.Rais Ahmad
Kepala PPM
I.PENDAHULUAN
Penjamin mutu perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan menyebabkan stakeholders memperoleh kepuasan. UIKA dikatakan bermutu berkualitas jika: a) mampu menetapkan dan terwujudnya visi melalui pelaksanaan misinya b) mampu memenuhi harapan stakeholders berupa kebutuhan social. Kebutuhan dunia kerja dan kebutuhan professional dengan moral, mental dan akhlak terpuji.
UIKA dikenal sebagai universitas islam dengan motto: iman, ilmu, amal dengan tujuan 1) melahirkan insane pengabdi Allah yang beriman, bertaqwa berilmu amaliah dan beramal ilmiah. 2) menjadi muslim yang mu’min dan mukhlisin, bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara dalam rangka iqomatuddin (Visi, Misi dan tujuan YPIKA) dalam perjalan UIKA sejak tahun 1961, pada acara milad tahu 1983 rektor mendeklarisasikan pernyataan islamisasi sains dan kampus (ISK) dengan memberlakuakan antara lain pendidikan agama islam (PAI) ditiap semester dan diikuti oleh pengajian kelompok diluar kelas oleh para tutor/assisten PAI secara intensif. Kampus di tata sedemikian rupa dengan menjadikan mesjid sebagai pusat kegiatan pengajaran dan pengkajian keilmuan. Nilai kekhasan itu sempat tertanam dan menjadi keunggulan UIKA sehingga menarik banyak peminat, baik mahasiswa maupun dosen-dosen muda dari ibu kota dan kota-kota di jawa.
II.PERJALANAN PAI
Deklarasi islamisasi sains dan kampus dikumandangkan ketika kampus UIKA masih di jalan R.E.Martadinata yang dikenal dengan kampus”air mancur” dan kampus jl.kasintu fakultas teknik. Kegiatan ke islaman cukup dinamis dan belakangan melahirkan tokoh daerah dan nasional.
Secara bertahap pada perjalan tahun 1980 an fakultas mulai pindah ke kampus baru, bangunan pertama bantuan pemerintah, disusul mesjid Al-Hijri II dan pesantren Ulil Albaab. Tahun 1985 berdiri pesantren Ulil Albaab. Pendidikan agama islam berjalan terus dengan jumlah 8 (delapan) SKS. Tutorial di mesjid di bantu oleh santri Ulil Albaab. Perjalan tulis qur’an berjalan. Praktek wudhu dan shalat juga terlaksana. Begitu pun penggantian coordinator dan pengurus PAI berjalan mengikuti pergantian rektor. Namun belakangan semangat menjadikan PAI (dulu) sekarang studi islam (STI) sebagai mata kuliah unggulan dan ciri khas UIKA menjadi sam seperti mata kuliah lain. Perkuliahan STI cenderung menonjolkan keilmuan secara teoritis, kurang pada pengalaman dan praktek ibadahnya di mesjid padahal pada awal perkuliahan tahun 2008 di pasang spanduk himbauan shalat berjamaah di mesjid. Sekarang respon atas himbauan itu sempat lemah, sehingga ketika shalat berjamaah, masih banyak mahasiswa/I dan sivitas yang lain tetap berkeliaran atau duduk di emperan mesjid dan dibawah pohon tanpa merasa punya kewajiban. Sekarang sudah tidak terdengar lagi kegiatan belajar baca tulis qur’an, praktek wudhu dan shalat yang benar atau kelompok-kelompok mahasiswa yang dibimbing membahas mata kuliah STI yang mereka pelajari di kelas. Malah Tim assistensi yang membantu kegiatan dosen STI di luar kelas sudah lama tak terdengar lagi.
III.REVITALISASI STUDI ISLAM
Mengembalikan penyelenggaran proses pendidikan studi islam (STI) menjadi unggulan dalam pembentukan pribadi muslim dan mukmin yang berakhlakul kariemah (tujuan yang telah digariskan YPIKA dan para pendahulu nya) maka perlu diambil langkah-langkah strategis oleh pimpinan UIKA yaitu:
Demikian mudah-mudahan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas, kepribadian dan akhlaku kariemah mahasiswa kita.
Wallahu A’lam
Penjamin mutu perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan menyebabkan stakeholders memperoleh kepuasan. UIKA dikatakan bermutu berkualitas jika: a) mampu menetapkan dan terwujudnya visi melalui pelaksanaan misinya b) mampu memenuhi harapan stakeholders berupa kebutuhan social. Kebutuhan dunia kerja dan kebutuhan professional dengan moral, mental dan akhlak terpuji.
UIKA dikenal sebagai universitas islam dengan motto: iman, ilmu, amal dengan tujuan 1) melahirkan insane pengabdi Allah yang beriman, bertaqwa berilmu amaliah dan beramal ilmiah. 2) menjadi muslim yang mu’min dan mukhlisin, bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara dalam rangka iqomatuddin (Visi, Misi dan tujuan YPIKA) dalam perjalan UIKA sejak tahun 1961, pada acara milad tahu 1983 rektor mendeklarisasikan pernyataan islamisasi sains dan kampus (ISK) dengan memberlakuakan antara lain pendidikan agama islam (PAI) ditiap semester dan diikuti oleh pengajian kelompok diluar kelas oleh para tutor/assisten PAI secara intensif. Kampus di tata sedemikian rupa dengan menjadikan mesjid sebagai pusat kegiatan pengajaran dan pengkajian keilmuan. Nilai kekhasan itu sempat tertanam dan menjadi keunggulan UIKA sehingga menarik banyak peminat, baik mahasiswa maupun dosen-dosen muda dari ibu kota dan kota-kota di jawa.
II.PERJALANAN PAI
Deklarasi islamisasi sains dan kampus dikumandangkan ketika kampus UIKA masih di jalan R.E.Martadinata yang dikenal dengan kampus”air mancur” dan kampus jl.kasintu fakultas teknik. Kegiatan ke islaman cukup dinamis dan belakangan melahirkan tokoh daerah dan nasional.
Secara bertahap pada perjalan tahun 1980 an fakultas mulai pindah ke kampus baru, bangunan pertama bantuan pemerintah, disusul mesjid Al-Hijri II dan pesantren Ulil Albaab. Tahun 1985 berdiri pesantren Ulil Albaab. Pendidikan agama islam berjalan terus dengan jumlah 8 (delapan) SKS. Tutorial di mesjid di bantu oleh santri Ulil Albaab. Perjalan tulis qur’an berjalan. Praktek wudhu dan shalat juga terlaksana. Begitu pun penggantian coordinator dan pengurus PAI berjalan mengikuti pergantian rektor. Namun belakangan semangat menjadikan PAI (dulu) sekarang studi islam (STI) sebagai mata kuliah unggulan dan ciri khas UIKA menjadi sam seperti mata kuliah lain. Perkuliahan STI cenderung menonjolkan keilmuan secara teoritis, kurang pada pengalaman dan praktek ibadahnya di mesjid padahal pada awal perkuliahan tahun 2008 di pasang spanduk himbauan shalat berjamaah di mesjid. Sekarang respon atas himbauan itu sempat lemah, sehingga ketika shalat berjamaah, masih banyak mahasiswa/I dan sivitas yang lain tetap berkeliaran atau duduk di emperan mesjid dan dibawah pohon tanpa merasa punya kewajiban. Sekarang sudah tidak terdengar lagi kegiatan belajar baca tulis qur’an, praktek wudhu dan shalat yang benar atau kelompok-kelompok mahasiswa yang dibimbing membahas mata kuliah STI yang mereka pelajari di kelas. Malah Tim assistensi yang membantu kegiatan dosen STI di luar kelas sudah lama tak terdengar lagi.
III.REVITALISASI STUDI ISLAM
Mengembalikan penyelenggaran proses pendidikan studi islam (STI) menjadi unggulan dalam pembentukan pribadi muslim dan mukmin yang berakhlakul kariemah (tujuan yang telah digariskan YPIKA dan para pendahulu nya) maka perlu diambil langkah-langkah strategis oleh pimpinan UIKA yaitu:
- Melalui koordinator STI mengadakan pertemuan dosen STI untuk mencari solusi yang tepat dalam revitalisasi mata kuliah STI
- Paradigm pengajaran selama ini Focus oleh dosen (faculty Teaching) perlu bergeser pada focus pembelajaran oleh mahasiswa (student Teaching). Artinya mahasiswa menjadi mitra belajar.
- Evaluasi mata kuliah STI bukan semata-mata dari IQ tapi juga diperhitungkan dari sikap, perilaku dan pengalaman ajaran islam.
- Pembinaan di luar kelas dengan pembagian kelompok mahasiswa perlu diselenggarakan lagi dengan membentuk Tim assistensi diambil dari mahasiswa di Ulil Albaab yang penguasaan islamnya memadai.
- Dosen dan assisten STI perlu penatara bidang paedagogik, psikologi dan pengajian rutin.
Demikian mudah-mudahan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas, kepribadian dan akhlaku kariemah mahasiswa kita.
Wallahu A’lam