ETIKA MENGHUBUNGI DOSEN
MENGGUNAKAN TELEPON GENGGAM
1. Perhatikan kapan waktu yang tepat
untuk menghubungi dosen. Pilihlah waktu yang biasanya tidak dipakai untuk
beristirahat atau beribadah. Contoh: Hindari menghubungi dosen di
atas pukul 20.00 atau saat waktu ibadah.
2. Awali dengan
sapaan atau mengucapkan salam. Contoh: Awali dengan sapaan atau
mengucapkan salam. Contoh: Assalamualaikum atau Selamat pagi Bapak/Ibu,
3. Ucapkan kata
maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati Anda. Contoh:
"Mohon maaf mengganggu waktu Ibu/Bapak."
4. Setiap dosen
pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak menyimpan nomor
kontak seluruh mahasiswa. Maka, pastikan Anda menyampaikan identitas Anda
setiap awal komunikasi/percakapan. Contoh: " Contoh: "Nama
saya TIKA, mahasiswi UIKA Akuntansi 2014, semester ini mengambil mata kuliah
Ekonomi mikro di kelas Ibu/Bapak."
5. Gunakan bahasa
yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam konteks formal. Contoh:
Hindari menyingkat kata seperti dmn, yg, ak, kpn, otw, sy. Hindari kata
panggilan non-formal seperti aku, ok, iye, dll.
6. Tulislah pesan
dengan singkat dan jelas. Contoh: "Saya memerlukan tanda
tangan Bapak/Ibu di lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat menemui
Bapak/Ibu?"
7. Akhiri pesan
dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup.
Contoh umum:
Assalamualaikum Bapak/Ibu, mohon maaf menganggu waktu
Bapak/Ibu. Saya Tika, mahasiswi UIKA Akuntansi 2014, semester ini mengambil
mata kuliah Ekonomi mikro di kelas Ibu/Bapak. yang saat ini sedang menulis
skripsi dan Bapak/Ibu sebagai pembimbingnya.
Saat ini saya membutuhkan tanda tangan Bapak/Ibu pada
lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya bisa menemui Bapak/Ibu? Terima kasih
sebelumnya, wassalam.