Puluhan mahasiswa UIKA Bogor yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor kembali turun ke jalan. Dalam aksi Kamis (4/3) siang di tepat didepan kampus UIKA Bogor, Jalan Sholeh Iskandar Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor ini, massa terlibat bentrok fisik dengan petugas.
Massa merasa aksi mereka menuntut beberapa mahasiswa yang diculik petugas saat melakukan aksi unjukrasa mendukung hasil akhir pansus Century di Senayan Jakarta, dihalang-halangi. Tidak hanya itu, massa demonstran juga menilai, petugas sengaja melakukan tindakan provokasi emosi massa saat penanganan demo berlangsung.
Mahasiswa yang hendak memblokir jalan utama yang menghubungkan Bogor dengan Parung ini, ditentang polisi yang sudah bersiaga di lokasi sebelum aksi demo dimulai. Orasi mahasiswa yang mengatakan, polisi tidak lebih dari preman yang kerjanya hanya menculik kaum terpelajar yang berjuang mempertahankan hak rakyat, rupanya menjadi awal ketersinggungan petugas di lapangan.
“Mereka mungkin tersinggung dengan kata-kata orasi kami. Makanya begitu kami bergerak keluar kampus, mereka langsung menghadang. Dorong-dorongan hingga adu fisik sempat terjadi, walau itu tidak lama,” kata Udin, peserta aksi.
Mendapat hadangan, massa tidak mundur. Justru sebaliknya, mereka terus bergerak maju dan mendesak petugas untuk mundur.Tepat di bahu jalan Sholeh Iskandar, benturan fisik tidak terhindarkan. Sambil bernyanyi lagu perjuangan, mahasiswa berhasil menahan serbuan petugas.
Kapolresta Bogor, AKBP Nugroho Slamet Wibowo, melalui Kasat Samapta, AKP Arif B menyesalkan adanya sikap paksa mahasiswa yang hendak memblokir jalan yang sedang ramai dilalui kendaraan. “Kami tidak melarang adik-adik mahasiswa demo, tapi tolong layanan umum juga diperhatikan, agar masyarakat tidak terganggu. Benturan tadi sebenarnya tidak terjadi, jika antara mahasiswa dan petugas saling mengerti posisi masing-masing,” tandas Arif. (AZ)
akibat aksi demo yang dilakukan itu Jln. Soleh iskandar mengalami kemacetan yang cukup panjang disamping kerusakan jalan yang terjadi, sehingga para pengendara mengeluhkan hal tersebut.
Massa merasa aksi mereka menuntut beberapa mahasiswa yang diculik petugas saat melakukan aksi unjukrasa mendukung hasil akhir pansus Century di Senayan Jakarta, dihalang-halangi. Tidak hanya itu, massa demonstran juga menilai, petugas sengaja melakukan tindakan provokasi emosi massa saat penanganan demo berlangsung.
Mahasiswa yang hendak memblokir jalan utama yang menghubungkan Bogor dengan Parung ini, ditentang polisi yang sudah bersiaga di lokasi sebelum aksi demo dimulai. Orasi mahasiswa yang mengatakan, polisi tidak lebih dari preman yang kerjanya hanya menculik kaum terpelajar yang berjuang mempertahankan hak rakyat, rupanya menjadi awal ketersinggungan petugas di lapangan.
“Mereka mungkin tersinggung dengan kata-kata orasi kami. Makanya begitu kami bergerak keluar kampus, mereka langsung menghadang. Dorong-dorongan hingga adu fisik sempat terjadi, walau itu tidak lama,” kata Udin, peserta aksi.
Mendapat hadangan, massa tidak mundur. Justru sebaliknya, mereka terus bergerak maju dan mendesak petugas untuk mundur.Tepat di bahu jalan Sholeh Iskandar, benturan fisik tidak terhindarkan. Sambil bernyanyi lagu perjuangan, mahasiswa berhasil menahan serbuan petugas.
Kapolresta Bogor, AKBP Nugroho Slamet Wibowo, melalui Kasat Samapta, AKP Arif B menyesalkan adanya sikap paksa mahasiswa yang hendak memblokir jalan yang sedang ramai dilalui kendaraan. “Kami tidak melarang adik-adik mahasiswa demo, tapi tolong layanan umum juga diperhatikan, agar masyarakat tidak terganggu. Benturan tadi sebenarnya tidak terjadi, jika antara mahasiswa dan petugas saling mengerti posisi masing-masing,” tandas Arif. (AZ)
akibat aksi demo yang dilakukan itu Jln. Soleh iskandar mengalami kemacetan yang cukup panjang disamping kerusakan jalan yang terjadi, sehingga para pengendara mengeluhkan hal tersebut.