Gambar: Suasana BOP di halaman Pascasarjana IPB
Sabtu (9/06), bertempat di halaman muka kampus IPB, Baranangsiang, Bogor acara Bogor Organic Fair 2 dan Festival Herbal Indonesia digelar kedua kalinya. Acara yang diadakan dalam rangka HUT kota Bogor ke 530 ini mengusung tema “Pasar Organik dan Fair Trade Terbesar di Indonesia.”
Berbagai rangkaian acara menarik digelar seperti bazaar aneka produk organik, informasi dan produk herbal, gelaran ini diisi pula dengan talkshow, seminar, workshop dan berbagai lomba organik dan herbal. Dimeriahkan olah 35 stand pameran dan 10 stand food festival.
Acara tahunan ini merupakan hasil kerjasama antara Aliansi Organis Indonesia (AOI) dengan Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan pemerintah kota Bogor.
"Melalui perhelatan akbar yang merupakan rangkaian kegiatan perayaan Ulang Tahun Kota Bogor yang ke-530, AOI ingin memberikan informasikan pada masyarakat tentang hidup sehat, ramah lingkungan dan sosial dengan pertanian serta gaya hidup organik," jelas Sri Nuryati, Ketua BOF 2 & FHI, yang juga hadir dalam acara ini.
Kini gaya hidup organik tidak hanya menghasilkan pangan yang sehat, tetapi kualitas hidup petani dan konsumen juga meningkat. BOF yang kedua ini juga menyuguhkan produk organik dan sehat dari para pakar dan narasumber di seluruh Indonesia.
"Keragaman hayati Indonesia, menjadikan Indonesia surga bagi pertanian organik maupun herbal. Namun prospek baik itu belum dapat dinikmati oleh para patani organik maupun para peramu herbal yang sebagian besar merupakan usaha-usaha berbasis komunitas," ujar Rhenald Kasali, Ketua AKSI yang mendukung acara ini.
Sedangkan Ning Harmanto sebagai penggiat bisanis herbal, mewakili AKSI berharap acara semacam ini tidak hanya diadakan di Bogor, namun juga di kota-kota lain di Indonesia, sehingga akan membantu memasyaratkan pertanian organik. Dalam kesempatan ini untuk pertama kali diperkenalkan Puskesmas Herbal yang memberikan jasa pengobatan gratis bagi para pengunjung.
Berbagai rangkaian acara menarik digelar seperti bazaar aneka produk organik, informasi dan produk herbal, gelaran ini diisi pula dengan talkshow, seminar, workshop dan berbagai lomba organik dan herbal. Dimeriahkan olah 35 stand pameran dan 10 stand food festival.
Acara tahunan ini merupakan hasil kerjasama antara Aliansi Organis Indonesia (AOI) dengan Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan pemerintah kota Bogor.
"Melalui perhelatan akbar yang merupakan rangkaian kegiatan perayaan Ulang Tahun Kota Bogor yang ke-530, AOI ingin memberikan informasikan pada masyarakat tentang hidup sehat, ramah lingkungan dan sosial dengan pertanian serta gaya hidup organik," jelas Sri Nuryati, Ketua BOF 2 & FHI, yang juga hadir dalam acara ini.
Kini gaya hidup organik tidak hanya menghasilkan pangan yang sehat, tetapi kualitas hidup petani dan konsumen juga meningkat. BOF yang kedua ini juga menyuguhkan produk organik dan sehat dari para pakar dan narasumber di seluruh Indonesia.
"Keragaman hayati Indonesia, menjadikan Indonesia surga bagi pertanian organik maupun herbal. Namun prospek baik itu belum dapat dinikmati oleh para patani organik maupun para peramu herbal yang sebagian besar merupakan usaha-usaha berbasis komunitas," ujar Rhenald Kasali, Ketua AKSI yang mendukung acara ini.
Sedangkan Ning Harmanto sebagai penggiat bisanis herbal, mewakili AKSI berharap acara semacam ini tidak hanya diadakan di Bogor, namun juga di kota-kota lain di Indonesia, sehingga akan membantu memasyaratkan pertanian organik. Dalam kesempatan ini untuk pertama kali diperkenalkan Puskesmas Herbal yang memberikan jasa pengobatan gratis bagi para pengunjung.
