Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

16 Juni, 2013

Agar tak jadi pengangguran intelek

DUNIA pendidikan tidak selalu paralel dengan realitas dunia kerja. Wajar jika banyak lulusan perguruan tinggi begitu memasuki dunia kerja langsung terkaget-kaget. Apa yang mereka pikirkan selama kuliah ternyata sama sekali berbeda dengan kenyataan. Karena itu, ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah seringkali juga tidak banyak membantu dalam dunia kerja.

Kesenjangan realitas dunia pendidikan dengan dunia kerja inilah yang disebut-sebut sebagai salah satu penyebab terjadinya pengangguran terdidik di Tanah Air. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2012, pada Agustus 2010 jumlah pengangguran terbuka lulusan D-3 mencapai 443,2 ribu orang. Pada periode yang sama 2011 angkanya menurun menjadi 244,6 ribu orang.

Di samping ketersediaan lapangan pekerjaan, kesiapan memasuki dunia kerja juga menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah pengangguran intelektual. Realitas tingginya pengangguran terdidik di Indonesia diperparah dengan minat mahasiswa yang enggan berwirausaha setelah kuliah.

Karena itu, lembaga pendidikan dituntut agar mampu mencetak entrepreneur agar tidak bergantung pada minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Hal ini disampaikan oleh Muchlis., S.Pd.I., M.Pd,  pakar pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor, disela sela aktivitasnya melakukan seleksi masuk calon mahasiswa baru Universitas Ibn Khaldun Bogor  tahun akademik 2013-2014.

Oleh karenanya, sebagai mahasiswa diperlukan sebuah kesiapan mental dalam menghadapi realita dan tantangan kedepan, harus mulai berfikir bagaimana memenangkan kompetisi bersaing dengan sarjana-sarjana lain, maka diperlukan tidak hanya IQ yang cerdas, melainkan budaya interaksi yang baik dengan masyarakat, etika dan kecakapan sosial lainnya, mahasiswa selain cerdas, ia harus mengerti kultur dan sosial sistem yang ada dimasyarakat, sehingga ia kedepan bisa diterima.

Adapun beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh mahasiswa agar tidak menjadi pengangguran intelek adalah:
  • Belajarlah bukan hanya dari bangku kuliah, tapi carilah pengalaman rill sebanyak-banyaknya.
  • Berorganisasilah, karena dengan berorganisasi, akan mengasah intelektualitas, interaksi dan manajemen diri serta waktu.
  • Jadilah mahasiswa yang kreatif dan inovatif serta peka terhadap kondisi yang ada.
  • Perkaya dan perdalam skill dan kemampuhan diri.

adds