Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

23 Mei, 2019

Kenangan hikmah diantar Pulang seorang ulama besar Alm. Ustad. Arifin Ilham.



kenangan foto bersama Alm. Ustdz Arifin Ilham
Kenangan Foto Bersama dengan Alm. Ustadz Arifin Ilham

Kisah ini ditulis untuk mengenang ulama karismatik yang banyak dicintai umat karena kerendahan hati dan ke tawadhuannya yang kini telah berpulang meninggakan kita semua.

Selamat Jalan Ustadz. Arifin, segala nasihat mu insyaAllah akan selalu kami pegang dan kami amalkan, semoga pahalanya akan terus mengalir kepada Mu.


Kejadian ini terjadi tepat 11 Ramadhan 1433 H, 7 tahun yang lalu, tapi kisah ini akan tetap selalu kami ingat sampai kapanpun.

Berawal dari diskusi ringan di teras masjid kampus, yang kala itu aktivitas kami sedang lenggang karna perkuliahan sedang dalam masa libur, kami memutuskan untuk mengisi aktivitas ramadhan dengan hal-hal yang positif. 

Dari diskusi itu kami putuskan untuk berkunjung dan beri'tikaf dibeberapa masjid yang ada disekitar bogor, dan pilihan masjid pertama yang kami datangi adalah Azikra. Sebuah masjid megah dikawasan sentul yang jaraknya tak jauh dari kampus Kami Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. 

tak perlu berfikir lama karena waktu semakin senja kamipun berangkat menuju masjid tersebut. 

Singkat cerita tiba di lokasi pas waktu buka, kamipun ikut buka bersama santri-santri yang ada disana, melaksanakan sholah magrib, isya dan tarawaih berjaamaah, tadarus sampai bermalam / i'tikaf, hingga paginya kami bersahur, dan shubuh berjamaah, yang teryata secara kebetulan Ustad Arifin ilham yang mengimami jama'ah kami. 

Alm. Ustadz Arifin Ilham memberikan tausiyah
Selepas sholat Subuh berjama'ah, kamipun menghampirinya, dan ia  menyambut kami dengan senyuman ramah, hingga beliau berpesan untuk mengikuti kajian bersama bapak-bapak jamaah lainnya. dengan duduk melingkar Satu persatu dari kami secara bergiliran membaca ayat Al-quran, jika ada yang salah, Ust. Arifin bergegas membenarkan bacaan. Disela-sela kami membaca Al-Quran beliau secara santun menyampaikan isi dan kandungan dari ayat-ayat yang kami baca untuk dijadikan pelajaran, sungguh pengalaman yang sangat berharga yang bisa aku dapatkan. 

 “ Ikhwah, Allah mencintai pemuda yang walau dengan darah mudanya yang masih mengelora, serta hasrat yang sangat tinggi untuk melakukan maksiat, akan tetapi pemuda itu tetap tabah, sabar dan Istiqamah menahan godaan tersebut dan memilih untuk mendekatkan diri kepada ALLAH, sungguh Allah cinta kepada pemuda seperti antum-antum ini, dimana orang terlelap tidur kembali setelah subuh, antum bisa hadir jauh-jauh datang menunaikan sholat subuh berjamaan ketempat ini, subhanallah, Antumlah yang dirindukan bidadari-bidadari syurga itu, mereka sedang bersolek menunggu kedatangan antum kelak”.

Itulah sepenggal ceramah nya yang sontak membangkitkan semangat dan hasrat kami jauh lebih baik dalam beramal.

Halaqahpun usai, dengan ditutup doa kifaratulmajlis, kamipun lantas menunaikan sholat syuruq dan duha sebagai penutupan kegiatan pagi dihari kesebelas ini. kami pun berpisah, lantas kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan pulang dengan niat berjalan kaki kembali.

Saat kami berjalan sambil sesekali mengarahkan kamera ke objek yang menarik, di kejauhan ada sebuah mobil mewah berhenti, terbukalah kaca mobil itu, terlihat seorang didalam mobil melambaikan tangannya mengajak kami untuk ikut kedalam mobilnya.

Tak disangka ketika kami dekati ternyata Ust.. Arifin!, “ Afw Ust, ada apa ya?” saya bertanya “ Udah Naik, mau kedepankan?” tanpa kami perkirakan Ust. Arifin secara redah hati menawarkan kami untuk ikut dimobil mewahnya serta mengantarkan kami hingga keluar tol, yang padahal kala itu baru kami ketahui diakhir kisahya ia sedang bergegas menju ke bandara untuk penerbangannya ke makasar. 

Niat hati ingin jalan kaki kembalipun tergantikan karena ajakan Ust. Arifin, seorang Ulama yang besar dan tenar mengajak kami ikut bersamanya. Kamipun tak mungkin menolaknya. 

Selama perjalanan didalam mobil kami memanfaatkan waktu berharga itu dengan baik, ia meminta kami agar menyebutnya dengan sebutan abang ketimbang memangilnya Ustadz.

Saya banyak bertanya tentang banyak hal dan iapun dengan ramah  menjawab semua pertanyaan saya, bahkan sampai bercerita banyak hal mengenai kisah pribadinya dan beberapa tausiyah kecil sebagai penyemangat untuk kami dalam menapaki hidup, diakhir percakapan saya bertanya “Bang, apa tipnya agar kita bisa menjalani kehidupan ini dengan sukses, agar sukses seperti antum”, aku coba menanyakan rahasiah kesuksesannya”, Ia hanya menjawab satu kata “ ISTIQAMAH”.

Semoga amal ibadahmu diterima Allah dan dosa-dosanya diampuni serta diberikan tempat yang mulya disisnya... Amin..  

23 Mei 2019

adds