Sahabat kampus, siapa yang ga kenal Facebook, facebook merupakan salah satu
layanan jaringan sosial internet gratis nomor wahid dijagad maya ini, dimana
kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan
yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti
permainan/ join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau
jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita, dan
seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial
benar-benar lengkap deh. Namun percaya atau tidak status facebook pun bisa
dijadikan alat ukur kalian pantas atau tidak mendapatkan posisi di sebuah
perusahaan.
Berdasarkan survei terbaru Harris Interactive dan Career Builder, sebanyak 39 persen perusahaan menggunakan Facebook dan Twitter untuk menentukan seseorang diterima atau tidak menjadi pegawai baru di sebuah perusahaan. Dalam survei tersebut, mereka juga melibatkan lebih dari 2.000 manajer sumber daya manusia.
Seperti dilansir laman Huffington Post, para
manajer ini ditanya bagaimana media sosial memengaruhi kesempatan seseorang
mendapatkan pekerjaan, dan hampir 90 diantaranya mengungkapkan bahwa status dan
aktifitas dia di facebook bisa sangat mempengaruhi mereka dalam menentukan
orang yang berhak menempati posisi tertentu di perusahaan.
Hal ini di amini oleh kepala Sumberdaya
Informasi dan Humas Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ir. Budi Susetyo, MSc.IT., ia menuturkan terkadang saking seringnya
orang curhat di facebook, hingga semua
orang tau bagaimana karakter dan sifat dia sebenarnya. Mengeluh, berkata jorok, menghina, berekpresi
marah, hal inilah yang biasa kita lihat di status-status orang, hingga ini
menjadi sebuah masukan besar bagi siapapun baik instansi ataupun perorangan
untuk bisa menentukan orang tersebut sesuai tidak dengan posisi pada
perusahaan.
Budi yang juga menjabat ketua Program Studi
Teknik Informatika UIKA Bogor inipun menambahkan keahlian serta tingkat
pendidikan bukanlah jaminan bagi seseorang dapat bertahan di sebuah perusahaan,
akan tetapi lebih kepada atitude dan moral dari indipidunyalah yang akan
diterima oleh lingkunganya baik disebuah perusahaan maupun di lingkungan secara
global.