AKSI KAMMI KONSISTEM MENOLAK KENAIKAN BBM |
Muslim Negarawan
KAMMI (Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia) adalah sebuah organisasi pergerakan mahasiswa muslim
yang lahir pada ahad tanggal 29
Maret 1998 PK.13.00 wib atau
bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang
mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor
kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus
di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM - Malang.. Organisasi
ini berisikan mereka yang peduli tehadap negaranya
yaitu indonesia dan berjuang untuk membangkitkannya kembali, karena itulah
tagline KAMMI adalah MUSLIM NEGARAWAN. Cara yang dilakukannya untuk menempuh
hal tersebut yaitu dengan mendidik dan
membina para kadernya untuk menjadi seorang pemimpin. Hal tersebut tercantum
dalam visi KAMMI yaitu “KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan
melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara
Indonesia yang Islami”
Hingga
saat ini, KAMMI tersebar di 17 wilayah provinsi, 72 Daerah (Kota) dan lebih
dari 500 Komisariat (Universitas). Sehingga kader KAMMI seluruhnya menyebar
diseluruh nusantara dari sabang sampai merauke.. Bahkan telah ada KAMMI yang
berdiri di luar negeri, yaitu di Jepang dan Timur Tengah. KAMMI Daerah Bogor
sendiri yang diketuai oleh Muhammad Iqbal mempunyai 7 Komisariat yaitu di
Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Institut Pertanian Bogor (IPB) S1 & D3,
TAZKIA, Akademik Kimia Analisis (AKA), Universitas Djuanda (UNIDA), Universitas
Pandu Madania.
Seperti
yang disebutkan diatas, salah satu komisariat di kota Bogor terdapat di
Universitas Ibn Khaldun (UIKA), dan sesuai dengan universitasnya Komisariat ini
bernama KAMMI Komisariat Ibn Khaldun. Seperti di komisariat yang lain, komisariat
ini bergerak diseluruh aspek kehidupan dimasyarakat. Bagi mahasiswa yang
sengang dengan dunia perpolitikan, organisasi ini memiliki departemen yang
diketuai oleh Muhammad Kakat, yaitu Departemen Kebijakan Publik (DKP) yang selalu mengasah kompetensi
politiknya melalui kajian mengenai kebijakan –kebijakan, baik kebijakan didalam
kampus maupun kebijakan pemerintah. Sedangkan bagi mereka yang suka bergelut
didunia ekonomi dan social, KAMMI memiliki Departemen Ekonomi dan Sosial
Masyarakat (EKOSOSMAS) yang saat ini diketuai oleh Febri Hamda. Departemen ini
mendukung seluruh kader KAMMI faham dan ahli di bidang ekonomi serta memiliki
rasa social yang tinggi dengan masyarakat. Banyak program KAMMI yang bersifat
social dalam rangka peduli dan ingin mengembangkan kondisi masyarakat, sehingga
kehadiran KAMMI tidak hanya dapat dilihat oleh masyarakat tetapi juga dapat
dirasakan, dalam hal ini manfaatnya. Selain dua departemen tadi masih ada
departemen yang lain yaitu Departemen KADERISASI dengan ketuanya Albadi dan
Departemen KEMUSLIMAHAN yang dipimpin oleh Dewi Destyana. Kedua departemen ini
memiliki kompetensi masing-masing sesuai dengan bidangnya.
Pembagian
departemen-departemen tersebut memiliki banya tujuan. Selain untuk pembagian
wilayah kerja tetapi juga menjadi setiap kader ahli dibidangnya masing-masing
menurut minat dan bakatnya. Sehingga kelak muncul berbagai ahli dibidangnya
masing-masing dari rahim KAMMI yang siap untuk mengembangkan kondisi
masyarakat, agama, bangsa dan negaranya.