FENOMENA penularan penyakit HIV/AIDS saat ini sudah menjadi suatu hal yang tidak lagi tabu di kalangan remaja. Banyak di antara remaja saat ini tertular penyakit mematikan tersebut. Banyak faktor yang dapat menyebabkan tertularnya HIV/AIDS, salah satunya melalui penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang dikonsumsi melalui jarum suntik secara bersama-sama dengan cara bergantian.
Hal ini tentu sangat mengerikan. Para remaja generasi bangsa yang seharusnya disibukkan dengan menimba ilmu untuk masa depan malah menggunakan waktunya dengan hal sia-sia. Ada fakta yang disampaikan tentang remaja yaitu 29 persen belum mengetahui kesehatan reproduksi, 39 belum memahami Perilaku Hidup Sehat (PHBS), 25 persen tidak mengetahui IMS, dan 28 persen tidak mengetahui secara pasti bahaya penyebaran HIV/AIDS.
Seorang remaja putri di Yayasan Harapan Permata Hati Kita (Yakita), pusat rehabilitasi narkoba di Ciawi Bogor, mengaku tidak menyadari akibat perilakunya yang menyalahgunakan narkoba dengan jarum suntik secara bersama-sama dengan bergantian. Gadis ini mengaku hanya mengetahui penularan HIV /AIDS dari berita di media massa, brosur, pam et dan ceramah menular melalui seks bebas, jajan, selingkuh, pelacuran dan homoseksual.
Maka, ketika dia memakai narkoba dengan teman-temannya sama sekali tidak terpikir olehnya akan tertular HIV. Ini menunjukkan informasi tentang caracara penularan dan pencegahan HIV selama ini tidak akurat karena dibalut dengan moral sehingga ada kesan penularan HIV hanya terkait dengan aurat.
Ada faktor yang menjadi salah satu pemicu hubungan seksual sesama jenis pada kalangan remaja putra, yaitu sikap dan cara berbagai kalangan mulai dari pejabat, orang tua, pakar, guru, dan pemuka agama. Menggiring remaja untuk menjauhi relasi dengan lawan jenis atau pacaran, dan nasihat atau peringatan yang sering disampaikan kepada remaja, khususnya remaja putri, adalah risiko hamil.
Celakanya, tidak ada nasihat kepada remaja putra untuk menjaga pacarnya agar tidak hamil jika mereka menjalin asmara melalui pacaran. (RK)