Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

18 Februari, 2015

Dubes Paraguay berbagi kisah perjalanannya menemukan Islam

Duta Besar Paraguay Saat memberikan materi pada Studium General di UIKA Bogor
Berbicara mengenai Islam dan perjalanan nya menemukan Islam adalah topik favoritnya ketika di minta untuk datang ke berbagai tempat. terbukti ketika di undang untuk menjadi pembicara di studium general (17/02/15) yang diadakan oleh UIKA Bogor, dengan sangat antusias beliau meyakinkan diri untuk siap datang kapanpun bila di minta.

Sebagai seorang mualaf,  Cecar Esteban Grillon mengaku bangga  menjadi seorang muslim, oleh karenanya dia punya tekad untuk ikut berjihad mendakwahkan Islam kapanpun dan kepada siapapun, termasuk mahasiswa UIKA Bogor yang notabene jauh lebih dahulu mengenal Islam ketimbang dirinya.

Duta Besar Republik Paraguay untuk lima negara ASEAN berbasis di Jakarta itu, memutuskan masuk agama Islam dan resmi menjadi seorang mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat disaksikan Menteri Agama Indonesia Suryadharma Ali saat itu dan dihadapan ribuan jamaah shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta pada Jumat, 27 September 2014.
Kunjungannya ke UIKA Bogor kali ini ialah untuk  sharing dan berbagi cerita tentang kisah dan perjalanan hidupnya menemukan Islam, ia yakin bahwa walaupun yang ia hadapi adalah mereka yang jauh lebih faham terhadap keislamanya, tapi ia ber pendapat bahwa belum tentu yang sudah berislam semenjak lahir, lebih bangga kepada agamanya dibandingkan dia yang baru menemukan hidayah ini.
"Saya ingin meyakinkan kembali atas keislaman kalian semua, bahwa hidayah itu sangatlah mahal harganya, tak semua orang diberikan hal luar biasa seperti ini, oleh karenanya jaga itu dengan baik dan pertahankan dengan semaksimal mungkin".
Bagi dia, tak mudah berpindah keyakinan dari Katolik kepada Islam, apalagi status yang saat ini ia sandang adalah sebagai perwakilan satu negara yang didalamnya memiliki mayoritas penduduk beragama katolik.
"Banyak sekali tentangan dari sana-sini tapi saya tidak takut, walaupun saya harus di pecat sebagai duta besar pertama paraguay untuk asian ini, Insya Allah saya tetap teguh mempertahankan keyakinan saya yang sangat berharga ini".
Cecar menjelaskan, sebagai seorang dari Negara Barat, dia mengaku tidak terlalu akrab dengan Islam. Banyak kesalahpahaman publik di negara-negara barat tentang Islam, memprovokasi menuju Islamophobia, kebencian agama.
“Islam adalah agama yang indah, penuh hikmat dan harmonis. Islam adalah agama kasih dan damai,” tegasnya.
Namun demikian, menurutnya, Barat memiliki banyak stereotip dan miskonsepsi tentang Islam yang disebabkan oleh media, propaganda, dan hasutan. Islam sering dipandang sebagai “ekstrimis”, “teroris”, atau agama “keras”. “Banyak orang (barat) membenci Islam dan tidak mau mengakui ajaran yang benar,” katanya.
buku berjudul “A Brief Guide to Islam: History, Faith and Politics — The Complete Introduction” ditulis oleh Paul Grieve, membuka mata hati Dubes Paraguay Cecar Esteban Grillion untuk memahami Islam. (Foto: Amazon)
Sampai titik tertentu, anaknya, Andrew, 24, memberikan sebuah buku berjudul “A Brief Guide to Islam: History, Faith and Politics — The Complete Introduction” ditulis oleh Paul Grieve yang diterbitkan pada 27 Maret 2006. Buku ini pun membuka mata hatinya. “Anda harus membaca ini, kata anak saya. Setelah saya baca, saya menemukan Islam yang sebenarnya. Sebuah persaudaraan sejati,” kata duda dengan empat anak.
Melalui buku ini Cecar menemukan Islam tidak seperti yang dijelaskan oleh banyak media-media barat. “Islam adalah agama yang indah, penuh hikmat dan harmonis. Islam adalah agama kasih dan damai. Cinta adalah salah satu prinsip manusia paling mulia dan sifat-sifat yang menumbuhkan semangat interaksi, solidaritas, serta kerjasama juga menambahkan kasih sayang dalam jalinan hubungan manusia dan hubungan kepada tuhannya,” kata Cecar mengungkapkan kekagumannya terhadap Islam.

Menariknya, penulis buku tentang Islam yang di baca Cecar ini, Paul Grieve adalah seorang ateis, tidak mempercayai adanya tuhan, ia bukan dilahirkan menjadi Muslim, dai atau bangsa Arab.
Tujuan sang penulis adalah semata untuk menginformasikan apa Islam itu. “Itu sebabnya saya pikir dia pasti objektif dalam menulis buku tentang Islam karena sebagai seorang ateis yang tidak memiliki kepentingan untuk mempromosikan Islam dan apa yang dia lakukan hanya menggambarkan fakta dan kebenaran tentang Islam,” kata Cecar.
“Saya yakin Paul Grieve dalam buku ini menginformasikan pembaca tentang Islam secara obyektif,” tambah Cecar.
Dari buku itu, Cecar benar-benar memahami bahwa hanya Islam yang secara tegas mendeklarasikan bahwa Allah itu satu dan tidak ada tandingan atau sesuatu pun yang dapat menandinginya.
Dia menggambarkan proses hijrah spiritualnya, sejak membaca buku itu, ia ingin mengenal lebih jauh tentang Islam.
Kemudian, atas kehendak Allah, bertemulah Cecar dengan Yulie Setyohadi, kepadanya, dia mengatakan ingin mengenal Islam lebih jauh. Akhirnya, wanita ini menganjurkan dia mencoba menjalani dulu kehidupan sebagai seorang Muslim.
Bulan Ramadhan 1434 lalu ia ikut berpuasa. Cecar menuturkan, sebulan dia hanya batal dua kali.
Sampai suatu hari, dia mengunjungi Masjid Dian Al-Mahri atau yang terkenal dengan nama Masjid Kubah Emas di Depok. Saat sedang mengagumi arsitektur masjid yang megah, seorang tukang foto menghampirinya.

Sejumlah jamaah menyaksikan Duta besar Paraguay, Cecar Estebon Grillon mengucapkan dua kalimaat syahadat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/9). (Republika/Agung Supriyanto)

Dari dialah, Cecar mengaku terpanggil memeluk Islam. “Dia bertanya ‘Tuan, apakah Anda Muslim?’. Dia seperti malaikat yang dikirimkan Allah untuk saya. Dia membimbing saya soal Islam. Disitulah keyakinan saya semakin kuat untuk menjadi seorang Muslim,” kata Cecar.
Ikut berbuka puasa di masjid itu, Cecar merasakan kehangatan. Dia mengatakan, orang-orang sangat ramah kepadanya, membuatnya tersentuh. Dia tidak merasa sebagai orang asing, padahal dia berperawakan bule sendiri saat itu.
Sejak mengucapkan syahadat, ia berkomitmen untuk menginformasikan kepada penduduk di negaranya, khususnya, dan akan menunjukkan kepada mereka bahwa Islam tidak seperti apa yang sejauh ini dilaporkan oleh media barat. “Saya akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan cara hidup Islam. Saya harus menjadi contoh, ” katanya.
Melalui Islam juga, kisah cinta Cecar dengan Yulie dimulai. Pasangan itu akhirnya menikah pada November 2013. (HUMAS*Zes)

adds