Generasi Y yang hidup di generasi Z |
jika mengutif literatur terkait
teori generasi sesuai dengan tahun kelahiran, maka saya terlahir pada masa
generasi Y. merupakan generasi ideal dimana kehidupan nyata masih sebanding dengan
kehidupan maya. artinya orang yang terlahir pada generasi ini adalah orang yang
masih akrab dengan kehidupan tradisional dan kenal dengan kehidupan digital.
Gen Y atau orang yang terlahir di
tahun 90an atau sebagian lainnya menyebutkan generasi milenia, adalah dia yang
terlahir saat masa transisi peralihan
dari konvensional menuju zaman digital yang serba terbuka, bahkan
GEN Y inilah yang didaulat terlibat dalam terciptanya zaman digital yang saat
ini telah melahirkan generasi lanjutannya yaitu generasi Z dan bahkan generasi
Alpha.
Terlahir dimasa
MIRC dan Friendster yang masih serba terbatas, generasi Y telah menciptakan
sebuah wahana komunikasi pembaharu yang kini telah mengubah milyaran orang didunia.
sebutsaja facebook, twitter, youtube, instagram, dll ini adalah sebagian kecil
GREAT IDEA yang mampu mengubah pola hidup generasi dijamannya. namun saat ini
yang akan saya bahas bukan masalah aplikasi yang tercipta, namun dampak dan
transformasi yang segera harus kita lakukan agar bisa menyesuaikan dengan arus
tehnologi yang semakin maju.
Suka ga suka, mau
tidak mau, kini kita harus siap memasuki
era baru yang telah kita ciptakan sendiri, seorang generasi Y yang harus hidup
digenerasi Z bahkan Alpha, ketidak
siapan kita terhadap perkembangan zaman ini tentunya akan membuat generasi Y
pensiun dini dalam kata lainnya PUNAH dari kancah berkarya.
kita harus belajar
dari sejarah, dimana sesosok dinosaurus, yang menyatakan diri sebagai makhluk
terkuat, terbesar, tergagah, dan penguasa kala itu, tidak mau beradaptasi
dengan lingkungan dan perkembangan jaman, maka ia lambat lau tergantinkan.
kita harus faham,
bahwa arus perkembangan zaman adalah sebuah keniscayaan yang harus kita hadapi
dan ikuti, dimana pola hidup, pola fikir dan pola sosial ekonomipun terus
tergeser kearah zamannya. contoh saja beberapa hari yang lalu, ketika kita
melihat ribuan orang yang saya katakan belum siap menghadapi era baru ini mereka
menuntut untuk menghentikan waktu, membalik zaman tuk kembali kemasa lampau,
maka bagi saya hal itu adalah mustahil.
dari pada melawan
zaman, lebih baik menyesuaikan dan belajar untuk lebih bijak. saya sangat
setuju apa yang disampaikan oleh Prof. Rhenald Kasali yang meminta semua kalangan
menanggapi fenomena itu dengan kepala dingin. Dia menulis kolom di Koran Sindo
dengan judul "Selamat Datang Sharing Economy."
kitapun harus faham, bagaimana
karakteristik generasi lanjutan lainnya, dan tidak harus memaksakan diri kepada
anak dan cucu kita untuk mengikuti pola hidup kita dijamannya, yang harus lita
lakukan adalah bimbing mereka untuk bisa hebat pada zamannya.