Semua orang pasti pernah merasakan grogi, mau itu Motivator, Trainer, atau presenter professional sekalipun. Namun yang membedakan mereka dengan orang yang baru pertama kali tampil dimuka umum adalah mereka bisa mengatasi rasa groginya, sehingga tak terlihat oleh para audiens. Sebaliknya, para pemula belum bisa mengontrol rasa groginya, sehingga nampak dan terlihat rasa groginya muncul dipermukaan. Seseorang yang sedang grogi jelas terlihat dari cara dia berkomunikasi yang kurang efektif.
Jika grogi masih menjadi salah satu permasalahan kamu dan sering mengganggu saat akan tampil depan umum, mungkin 6 tips berikut ini bisa sedikit membantumu.
1. PERSIAPAN YANG MATANG
Segala hasil maksimal terlahir dari pesiapan yang matang, maka siapkanlah segalanya dengan baik, apa yang perlu disiapkan:, 1 Bahan materi. Tentunya, kita harus tahu apa materinya, 2. Siapa audiencenya 3. Berapa alokasi waktunya, 4 dimana acar itu akan digelar.. 5. Alat apa saya yang dipergunakan, dll. Tentu dengan begitu, kamu siap memberikan penampilan yang terbaik.
Segala hasil maksimal terlahir dari pesiapan yang matang, maka siapkanlah segalanya dengan baik, apa yang perlu disiapkan:, 1 Bahan materi. Tentunya, kita harus tahu apa materinya, 2. Siapa audiencenya 3. Berapa alokasi waktunya, 4 dimana acar itu akan digelar.. 5. Alat apa saya yang dipergunakan, dll. Tentu dengan begitu, kamu siap memberikan penampilan yang terbaik.
2. SELALU BERFIKIR POSITIF.
Jika ingin hasil yang baik, maka responlah setiap keadaan yang kamu terima dengan respon yang baik juga. Maksudnya begini, rasa grogi itu bukan keadaan pertama, tapi respon dari keadaan atau kondisi yang kamu hadapi. Contohnya, kamu belum sepenuhnya siap untuk tampil dihadapan umum, namun penampilan tersebut tidak mungkin sampai dibatalkan, akhirnya siap tidak siap kamu harus tampil. Dalam kondisi seperti ini kamu bisa memilih respon apa yang akan kamu berikan, jika respon yang kamu berikan negatif, maka hasilnya pun akan negatif. Tetapi sebaliknya, jika respon yang kamu berikan positif, maka hasilnya pun akan positif.
Jika ingin hasil yang baik, maka responlah setiap keadaan yang kamu terima dengan respon yang baik juga. Maksudnya begini, rasa grogi itu bukan keadaan pertama, tapi respon dari keadaan atau kondisi yang kamu hadapi. Contohnya, kamu belum sepenuhnya siap untuk tampil dihadapan umum, namun penampilan tersebut tidak mungkin sampai dibatalkan, akhirnya siap tidak siap kamu harus tampil. Dalam kondisi seperti ini kamu bisa memilih respon apa yang akan kamu berikan, jika respon yang kamu berikan negatif, maka hasilnya pun akan negatif. Tetapi sebaliknya, jika respon yang kamu berikan positif, maka hasilnya pun akan positif.
3. POWER GESTUR
Saat mengalami grogi, hindarilah gestur tubuh yang lesu, loyo karena itu akan semakin memperburuk keadaan. Ketika grogi, saran yang paling baik dan ilmiah adalah tunjukkan pose yang meyakinkan, Tegap tapi ga kaku, Rilek tapi ga loyo dan yang terpenting jangan banyak gerak, orang grogi biasanya bisa terlihat kaku atau malah banyak gerak, garuk-garuk kepala atau bagian tubuh yang lain padahal ga gatel adalah salah-satu ciri dia belum bisa mengontrol rasa grogi.
Saat mengalami grogi, hindarilah gestur tubuh yang lesu, loyo karena itu akan semakin memperburuk keadaan. Ketika grogi, saran yang paling baik dan ilmiah adalah tunjukkan pose yang meyakinkan, Tegap tapi ga kaku, Rilek tapi ga loyo dan yang terpenting jangan banyak gerak, orang grogi biasanya bisa terlihat kaku atau malah banyak gerak, garuk-garuk kepala atau bagian tubuh yang lain padahal ga gatel adalah salah-satu ciri dia belum bisa mengontrol rasa grogi.
4. ATUR NAPAS
Ketika orang sedang grogi, umumnya jantung mereka berdetak lebih cepat dari biasanya dan perasaan menjadi tak menentu. Jika kondisi ini sedang kamu rasakan saat tampil, cobalah untuk rileks dengan cara mengatur nafasmu. ketika nama kamu dipanggil diatas panggung, jangan langsung beranjak jalan, tetaplah bersikap tenang sambil mengatur nafas kamu bila perlu lakukan afirmasi (Azies, kamu pasti bisa!!) dan tersenyumlah. Jika sudah meras nyaman, silahkan berdiri lalu berjalanlah naik ke atas panggung, tetap tenang saat berjalan sambil mengatur irama nafas kamu.
Saat sudah di atas panggung, jangan langsung berbicara, namun lihatlah sejenak audiens tak lupa berikan senyum terbaikmu. Setelah dirasa siap, barulah kamu mulai berbicara. Buatlah diri kamu begitu dekat dengan Audiens, salah satunya dengan cara ucapkan salam atau menanyakan kabar mereka. Ketika mereka menjawab salam yang kamu ucapkan dan menjawab sapaan kamu, atur nafas kembali secara perlahan. Percayalah, dengan sering mengatur irama nafas, ini akan menjadikan kamu lebih santai dan membuat rasa grogi bisa dikendalikan.
Ketika orang sedang grogi, umumnya jantung mereka berdetak lebih cepat dari biasanya dan perasaan menjadi tak menentu. Jika kondisi ini sedang kamu rasakan saat tampil, cobalah untuk rileks dengan cara mengatur nafasmu. ketika nama kamu dipanggil diatas panggung, jangan langsung beranjak jalan, tetaplah bersikap tenang sambil mengatur nafas kamu bila perlu lakukan afirmasi (Azies, kamu pasti bisa!!) dan tersenyumlah. Jika sudah meras nyaman, silahkan berdiri lalu berjalanlah naik ke atas panggung, tetap tenang saat berjalan sambil mengatur irama nafas kamu.
Saat sudah di atas panggung, jangan langsung berbicara, namun lihatlah sejenak audiens tak lupa berikan senyum terbaikmu. Setelah dirasa siap, barulah kamu mulai berbicara. Buatlah diri kamu begitu dekat dengan Audiens, salah satunya dengan cara ucapkan salam atau menanyakan kabar mereka. Ketika mereka menjawab salam yang kamu ucapkan dan menjawab sapaan kamu, atur nafas kembali secara perlahan. Percayalah, dengan sering mengatur irama nafas, ini akan menjadikan kamu lebih santai dan membuat rasa grogi bisa dikendalikan.
5.FOKUS
Salah-satu efek dari grogi yang tinggi adalah, hilangnya konsentrasi dan buyarnya materi. Persiapannya sih sudah oke, cuma karena grogi biasanya apa yang sudah kita hapal di otak kita yang setadinya dirumah sudah kita tata kata sedemikian rupa, pas mau tampil buyar... atau berjatuhan saat hendak naik podium, hal ini saya rasa pernah dialami oleh siapapun tak terkecuali saya.. :).
apalagi jika acara yang sudah disusun, berubah begitu saja karena ada faktor-lain, misanya yang setadinya kamu tampil jam 10, namun ada kendala di pengisi acara pertama, maka terpaksa kamu dimajukan, nah kondisi ini biasanya sangat mengganggu konsentrasi. atau case yang lain, ketika kamu sedang tampil dihadapan umum, bisa jadi kamu akan melihat beberapa audiens nampak tidak memperhatikan apa yang kamu sampaikan. Jika itu terjadi, biarkan saja mereka, jangan fokuskan dirimu terhadap mereka, lebih baik fokuskan diri kamu terhadap orang-orang yang memperhatikanmu. Jika kamu lebih fokus pada audiens yang tak peduli denganmu, kamu akan berpikir bahwa audiens tidak suka akan penampilanmu, tentu jika ini dibiarkan akan menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga fokus kamu pun terganggu.
(Tips agar audience yang ga merhatiin kamu berbalik bisa memperhatikan adalah, jika memungkinkan sapa dan kalo kenal sebutkan nama orangnya secara spesifik (Contoh: Bukan Begitu pa Fikri, atau biasanya bapak punya masukan hebat?), dekati atau berikan pertanyaan langsung (Contoh: hampiri dia, dan bertanya, coba saya ingin tahu, apa pendapat bapak terhadap hal ini).
Hal ini sering saya lakukan terhadap orang yang kurang memperhatikan dan efectnya bagus, selanjutnya dia akan lebih antusias terhadap materi yang kita sampaikan berikutnya.
Salah-satu efek dari grogi yang tinggi adalah, hilangnya konsentrasi dan buyarnya materi. Persiapannya sih sudah oke, cuma karena grogi biasanya apa yang sudah kita hapal di otak kita yang setadinya dirumah sudah kita tata kata sedemikian rupa, pas mau tampil buyar... atau berjatuhan saat hendak naik podium, hal ini saya rasa pernah dialami oleh siapapun tak terkecuali saya.. :).
apalagi jika acara yang sudah disusun, berubah begitu saja karena ada faktor-lain, misanya yang setadinya kamu tampil jam 10, namun ada kendala di pengisi acara pertama, maka terpaksa kamu dimajukan, nah kondisi ini biasanya sangat mengganggu konsentrasi. atau case yang lain, ketika kamu sedang tampil dihadapan umum, bisa jadi kamu akan melihat beberapa audiens nampak tidak memperhatikan apa yang kamu sampaikan. Jika itu terjadi, biarkan saja mereka, jangan fokuskan dirimu terhadap mereka, lebih baik fokuskan diri kamu terhadap orang-orang yang memperhatikanmu. Jika kamu lebih fokus pada audiens yang tak peduli denganmu, kamu akan berpikir bahwa audiens tidak suka akan penampilanmu, tentu jika ini dibiarkan akan menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga fokus kamu pun terganggu.
(Tips agar audience yang ga merhatiin kamu berbalik bisa memperhatikan adalah, jika memungkinkan sapa dan kalo kenal sebutkan nama orangnya secara spesifik (Contoh: Bukan Begitu pa Fikri, atau biasanya bapak punya masukan hebat?), dekati atau berikan pertanyaan langsung (Contoh: hampiri dia, dan bertanya, coba saya ingin tahu, apa pendapat bapak terhadap hal ini).
Hal ini sering saya lakukan terhadap orang yang kurang memperhatikan dan efectnya bagus, selanjutnya dia akan lebih antusias terhadap materi yang kita sampaikan berikutnya.
6. BERDO'A
Ini yang paling penting, berdo’alah sebelum kamu tampil agar semuanya dimudahkan oleh yang Maha Kuasa. Karena segala apapun kemudahan yang kamu terima ketika tampil di depan umum adalah atas izinNya, maka berdo’alah agar semua proses saat tampil lancar tanpa ada halangan berarti.
Ini yang paling penting, berdo’alah sebelum kamu tampil agar semuanya dimudahkan oleh yang Maha Kuasa. Karena segala apapun kemudahan yang kamu terima ketika tampil di depan umum adalah atas izinNya, maka berdo’alah agar semua proses saat tampil lancar tanpa ada halangan berarti.
jika ada pertanyaan, silahkan kirimkan pertanyaan kamu seputar apapun ke email alazies@gmail.com atau melalui pesan di FB ini.
Trims. sudah bersabar membaca artikel ini, salam Nurdin Al-Azies
