Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

21 Oktober, 2016

Tips menyikapi perbedaan keinginan antara Orang tua dengan diri kita (Anaknya)

Assalamualaikum
Ka Nurdin Al-Azies bagi tipsnya gimana caranya supaya bisa benar-benar ikhlas menjalankan sebuah pekerjaan yang bukan cita-cita kita tapi itu cita-cita orang tua!
___________________________________________
Walaikumsalam, dari pertanyaan yang ka azies simak, Sahabat Muda sesungguhnya sudah terima pekerjaan / keadaan Sahabat saat ini, cuma belum sepenuh hati..

Ka Azies yakin posisi Sahabat Muda ada pada saat ini ada dalam keadaan setengah hati, namun belum punya jalan dan keberanian apakah maju terus atau keluar memperjuangkan cita-cita sesaui dengan yang kita harapkan..

Ini bukan perkara ikhlas atau tidak, tapi ini perkara hidup dan masa depan Sahabat Muda sendiri.

Oleh karenanya, masalah ini harus selesai dan Sahabat Muda harus betul-betul bulat memutuskan iya atau tidak, jalani atau tinggalkan, ikuti atau abaikan?

Coba tanya sekali lagi, apakah yang Sahabat Muda jalankan saat ini bisa disesuaikan dengan cita-cita kedepan atau hanya sekedar menjalankan apa yang orang tua inginkan? kasarnya (berbakti pada orang tua), namun pastikan apa yang Sahabat Muda pilih kedepannya Sahabat ga boleh jalankan dengan setengah hati.. !

Terkait ikhlas akan keinginan orang tua, tentunya shabatpun harus faham mengapa orang tua menginginkan Sahabat Muda punya pekerjaan demikian?

Jika dirasa alasan orang tua Sahabat Muda bisa diterima, maka besar kemungkinan Sahabat Muda bisa belajar ikhlas akan pilihan orang tua.

Karena ka azies yakin pada hakikatya alasan orang tua, memutuskan Sahabat Muda harus bekerja demikian adalah supaya hidup Sahabat Muda enak, masa tua terjamin, keluarga sejahtera. Apakah salah? Enggak, nggak salah. Mereka hanya ingin yang terbaik buat sahabat.

Namun jika dirasa alasan yang orang tua sampaikan ke sahabat, tidak bisa Sahabat Muda terima, maka jalan terbaik adalah berilah pengertian yang baik kepada mereka.

Orang tua itu butuh dimengerti, maka Sahabat Muda berikan pengertian. Telisik lebih dalam. Seberapa dekat Sahabat Muda dengan orang tua? Bagaimana sifat dan sikap mereka? Apa hal-hal yang nggak bisa Sahabat Muda jangkau darinya? Kesimpulannya berupa pendekatan apa yang kira-kira tepat agar Sahabat Muda punya penjelasan yang bisa membuat mereka mengerti. Untuk mencari jalan tengah supaya benar-benar menemukan pilihan terbaik.

Untuk mendapatkan ‘pilihan yang terbaik‘, kadang kita hanya harus menerima apa yang sudah dipilihkan, dengan kata lain, menuruti keinginan orang tua. Namun apakah Sahabat Muda ikhlas menerimanya? Silakan. Namun, bila setelah Sahabat Muda pikir dan pertimbangkan, itu nggak sesuai dengan pilihan alwi, maka perjuangkan.

Bila Sahabat Muda punya cita-cita yang menjadi opsi terbaik untuk masa depan, maka utarakan kepada orang tua dengan approach (pendekatan) yang cocok. Juga pastinya libatkan Allah (bila bisa istiqhorohlah), karena Dialah yang Maha Pengubah Hati.

Kemas kalimat yang paling mudah dimengerti, prospek jangka panjang, dan yang terpenting, Sahabat Muda dengan senang hati menjalani prosesnya sampai Sahabat Muda meraih cita-cita itu, alias jadi ‘orang’. Jangan sampai Sahabat Muda memilih hanya dasar suka atau tertarik, tapi pas udah dijalanin malah ngerasa salah jalan. Saat kalimat penjelasan udah ada di kepala, ciptakan momen yang tepat untuk dijabarkan. Ini sama kayak Sahabat Muda mau ngutarain cinta sama seseorang. Cukup bikin keringet dingin deg-deg syeeer~ hehe..:)

Sampaikan dengan sopan dan nada yang enak didengar, bukan berarti kayak nyanyi, tapi nada seorang anak yang minta restu supaya orang tua Sahabat Muda mau mendengar dan mempertimbangkannya. Kalo udah terlihat gelagat nggak suka/menolak dan terdengar kalimat nggak setuju, jangan langsung panik atau marah-marah. Keluarin senjata pamungkas: menangis memohon, berlutut. Jangan gengsi sama orang tua sendiri.

Jelasin bahwa Sahabat Muda membutuhkan cita-cita seperti yang Sahabat Muda impikan di masa depan. Sahabat Muda bersedia bersungguh-sungguh menjalani prosesnya, yang juga bertujuan supaya orang tua bangga dan bahagia punya anak seperti sahabat muda.

Niscaya sekeras apa pun sifat orang tua sahabat, dia perlahan akan luluh seperti batu yang ditetesi air perlahan-lahan.

You are their child. Inshaa Allah batin orang tua Sahabat Muda terketuk untuk setuju dengan pilihan sahabat.
Semoga.

Cita-cita adalah sesuatu yang harus Sahabat Muda perjuangkan selagi masih ada kesempatan 
kecuali sahabat sudah memutuskan bulat-bukat, pasti, mantaf mengikuti keinginan orang tua. ya sudah, yang pasti sahabat sendiri yang memutuskan

Namun sebelum memilih, pastikan memilih pilihan yang membuat Sahabat Muda bahagia.

demikian, semoga bermanfaat





adds