Hi, I'm Azies welcome to my space. This is a documentation of stories and experiences of my life.

04 Juli, 2018

Pembangunan Untuk Siapa?





Hari ini saya baru nyadar, memang diakui pembangunan di era jokowi terbilang pesat, jika dilihat dari kasat mata dan makro ekonomi, sebagian masyarakat merasa diuntungkan dengan jalan, pelabuhan, dll.

Namun ketika kita berkaca ke microekonomi bangsa, saya tertarik apa yang dikatakan oleh seorang Kwik Kian Gie, seorang yang pernah jadi kepala bapenas dan menteri Koordinator Bidang Ekonomi, keuangan dan Industri di jamannya Megawati, mengungkapkan, kurang lebih saat ini masyarakat kita semacam jadi sapi perahnya pemerintah, pembangunan yang di lakukan saat ini seyogyanya bukan untuk masyarakat, namun kalo kita jeli dengan politik yang di anut jokowi, kita akan menyadari, untuk siapakah pembangunan ini sebenarnya?.

Jokowi dalam beberapa kesempatan mengundang secara terbuka para investor asing untuk datang keindonesia. "Mari datang ke Indonesia, Anda bisa mendapatkan keuntungan disini", dengan inprastruktur, kekayaan alam dan lainnya, Bayangkan pemodal asing, disuruh mendapatkan untung dari infrastruktur, itu hanya mungkin kalo tarif infrastruktur dinaikan, lantas siapa yang membayar ini? ya Masyarakat, masuk tol bayar, pelabuhan bayar, bandara harus membayar tax,, siapa yang diperas, masyarakat.. sadar ga kita? keuntungannya untuk siapa?, ya untuk yang memberikan modal, untuk yang berinvestasi, terus apakah pemerintah dapat untung, ya dapat, minimal untung pencitraan, karena telah sukses mambangun bangsa, tukasnya.

dari pemaparan yang dijelaskan salah satu tokoh ekonomi keturunah tiong hoa ini, saya malah baru nyadar, contoh saja, dulu ketika mumet dari rutinitas pekerjaan dan hendak cari suasana yang asik, biasanya saya ntah watu istirahat atau pas mau sholat jumat, menyempatkan diri untuk sholat jumat di masjid azikra sentul, walau mau-ga mau harus membayar tarif tol yang llumayan mahal, demi untuk me rifrest diri, biasa saya lakukan, namun saat ini setelah ada penyesuaian tarif yang tadinya Rp6.000 menjadi Rp.10.000,- rupiah, nampaknya saya harus fikir-fikir kembali, hanya untuk sekedar solat di azikra sentul dan makan di ahpoong, kita harus rela membayar Rp.20.000,- untuk tol yang kurang dari 5 kilometer sekali jalan, wow! ini hanya contoh kecil di depan mata, selebihnya silahkan pelajari lagi..
catatan hari ini Rabu 4 Juli 2018

adds