Terkadang sebagian orang tua kita terlalu naif melihat anak muda yang punya banyak gagasan, ia selalu dikategorikan pembangkang karena terkesan ingin merubah keadaan yang sudah mapan.
Sebagian diantara orangtua terlalu takut untuk mencoba hal baru, merubah satu strategi yang mungkin memang belum tentu teruji, tapi apa salah nya jika itu dicoba.
Toh ketika kita terus melakukan hal yang sama, hasil nya pun akan begitu-begitu saja.. bahkan kemungkinan besar nilai jenuh pun akan menumbangkan sistem yang bahkan sudah kokoh terbangun, karena hanya mengerjakan hal sama yang itu-itu saja, tanpa inovasi, tinggal tunggu saja kapan itu akan mati.
Jangan hanya cuma terkesan kita lembaga pelopor hingga kita merasa akan terus tetap ter sohor, jangan cuma hanya alasan kita lembaga tertua lantas kita percaya lembaga kita akan terus tetap berjaya.
Kunci utama saat ini bukan cuma pelopor atau tertua, yang menjadikan kita tersohor atau berjaya, jika kita tak mau berbenah ya percuma, maka kedepan jangan heran lembaga ini mungkin juga bisa saja punah.
Mari kita belajar pada beberapa ayat dalam alquran yang mungkin selalu kita baca bersama Coba buka surat Muhamad:38, Ibrahim: 19-20, An-Nisaa': 133
Sungguh telah menjadi Sunatullah, bahwa yang tak mau berkembang dan menyesuaikan pada Zamannya akan selalu tergantikan dengan yang lebih berkembang dan lebih baik.
Kita harus selalu belajar, bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah terus berkembang, terus maju dan terus memperbaiki diri.
Sehebat apapun kita dimasa lalu dan dimasa ini, jika ga mau belajar dan terlalu sombong sama yang kita miliki saat ini, sementara orang lain terus belajar, terus berkarya, terus berbenah, terus berkembang, maka satu saat, bukan mustahil kita akan tergantikan..
Begitulah penomena sekarang, yang masih punya pemikiran tertutup, tidak menerima perubahan justru malah ia takut tersaingi dengan yang lebih muda, yang bisa jadi lebih baik, lebih maju dan bukannya berfikir mau menyesuaikan diri, maka ia akan jadi makhluk kerdil yang perlahan-lahan redup dimakan zaman dan usia..dan akhirnya pun musnah juga..
Ingatkah pada zaman dulu walau saya ga ngalamin, katanya kita kemana² menggunakan Delman, lalu Delman ke gusur sama Oplet, Oplet kegusur sama Bemo, Bemo kegusur sama Angkot, angkot saat ini hampir terganti sama go car..dst..
Karena Apa..!?
Lagi lagi, karena sunatullah, generasi berikutnya yang terbaik yang akan menggantikannya
Jika kita tak mau berubah ya siap-siap untuk musnah..
Kita belum tau, namun tak ada salahnya memberi peluang dan kesempatan kepada anak muda untuk diberi pentas dan ruang berkarya..
Jangan mengekang yang muda, beri ruang kita untuk berkarya akan jauh lebih bermakna, karena kedepan, mau gak mau suka gak suka, senang gak senang, kitalah yang akan menggantikan bapak ibu sekalian.
Sang anak muda selalu diabaikan hanya karena dianggap miskin pengalaman lantas tak pantas untuk diberikan ruang kepemimpinan, masih selalu dianggap anak pecicilan, malah suka dikata manja hingga belum cukup pantas mengemban amanah besar, mungkin ini sebagian penyakit orang-orang generasi lama.
Justru sebagai orang tua, berilah kita arahan bukan kekangan, berilah kami kepercayaan bukan cercaan, bukan kah generasi sukses itu adalah dia yang mampu menghasilkan generasi yang jauh lebih hebat dari generasinya.. ?
Oleh karenanya jika kami salah, nasehati bukan memusuhi, jika kami alfa ayo dibina.
Ingat walaupun kami miskin pengalaman, tapi ditangan kamilah masa depan ini akan diperjuangkan..
maka jika tak dititipkan sekarang, mau tunggu kapan..?