Iseng-seng setelah menyelesaikan beberapa kerjaan, seperti biasa saya buka youtube dan mencari beberapa video yang mungkin menarik tuk ditonton, apa yang saya tonton?, yang pasti bukan tentang sahrini atau misteri pernikahannya ya.
saya menemukan satu video yang membuat saya tergerak ingin mendokumentasikannya di tulisan ini, sungguh ini bisa jadi pelajaran besar untuk kita semua, terutama untuk penegak hukum di negeri ini.
Walau tulisannya agak panjang, saya yakin anda bisa membacanya hingga tuntas, tolong baca baik-baik dan simak dengan seksama, semoga banyak memberikan manfaat..dan setelah selesai jangan lupa berikan tanggapan dikomentar, serta silahkan di share jika mau.
Video yang saya tonton berjudul "Caught between Armando and the Parrots" (link video di sertakan dibawah tulisan) mungkin judulnya agak sedikit membingungkan bagi anda, memang..! dan kita tidak akan membahas tentang judulnya.
Yang pasti, isi video ini adalah cuplikan dari sebuah proses pengadilan tindakan pelanggaran ringan di sebuah kota Providence, Rhode Island, salah satu kota bagian di Amerika Serikat.
Yang menarik disini adalah cara seorang hakim (judge) mengadili para pelanggar dengan sangat humanis, namun hukuman yang diberikan tidak hanya membuat pelanggar jera melainkan yang terpenting menjadikan pelanggar sadar bahwa dia telah melakukan pelanggaran serta bersedia dengan ikhlas tuk mendapatkan konsekuensi dari setiap pelanggaran yang mereka lakukan atau bahkan menyesali perbuatanya dan berjanji tak akan mengulanginya.
Dimulai dari seorang hakim bernama Francesco Caprio memanggil seorang wanita muda yang disangka melakukan pelanggaran lalu lintas, saat dipanggil perempuan muda itu maju kedepan bersama dua orang anaknya, dengan muka tegang sang perempuan tersebut berdiri ditengah-tengah ruangan.
Melihat ada dua anak kecil bersama perempuan itu maju kedepan, hakim memulai percakapannya, ia bertanya, apakah yang anda bawa adalah dua pengacara anda?, dengan senyum dan mengangguk, sambil memeluk anak perempuan dan laki-lakinya, sang ibu menjawab apa yang ditanyakan hakim.
Siapa nama kamu anak muda? Caprio sang hakim bertanya, lantas ditimpali oleh anak itu dengan menyebutkan namanya Armando, kemudian sang hakim pun meminta armando untuk maju mendekatinya.
Caprio mulai bertanya dimana anda sekolah?, mengapa dijam sekolah kamu ada di sini (pengadilan)?, dan apakah ibumu tidak mengantar kamu dulu sebelum pergi kesini?, lantas Armando pun dengan lugunya menjawab, karena aku harus ikut dengan ibuku, karena ia ingin kami pergi bersama-sama.
Hakim melanjutkan pertanyaannya kepada sang ibu, apakah anda akan mengantarkan anak-anak sekolah setelah meninggalkan gedung pengadilan ini? namun sang ibu menjawab dengan kalimat saya tidak bisa berbahasa Inggris, hingga kemudian sang hakim pun meminta seorang penerjemah untuk dirinya, karena perempuan itu ternyata seorang imigran dari daerah spanyol.
Sang hakim meminta kepada penerjemah untuk menanyakan prihal tuduhannya kepada sang ibu yang ternyata diketahui bernama nyonya Ramos karena ia di tuduh mengebut di jalan Huntington, setelah diterjemahkan sang ibu pun menyampaikan penjelasanya dengan bahasa spanyol.
Ketika sang penerjemah mau berbicara, hakim yang pernah menjadi mantan Ketua Dewan Gubernur Rhode Island itupun mengangkat tangan tanda stop, dan ia bertanya kepada sang anak tentang arti yang disampaikan oleh ibunya. Armando pun dengan lugas menjawab bahwa ibunya tidak tahu dan ia tidak merasa ngebut.
Setelah mendengar penjelasan Armando hakim lulusan Suffolk University di Boston itu bertanya lagi, "apakah saat kejadian kamu berada didalam mobil bersama ibumu, apa kamu tahu kapan itu terjadi, jika masih ingat bisakah kamu ceritakan kronologisnya", dengan raut bingung armando pun sedikit tertegun hingga akhirnya Caprio menyimpulkan bahwa Armando saat itu tidak bersama ibunya.
Lantas hakim itupun melanjutkan perbincangan dengan armando, dimana ia akan mengajarinya satuhal kepada bocah itu. Baik armando!, ketika saya berbicara dengan anda, anda hanya boleh jawab Ya Tuan!, Tidak Tuan!, apakah kamu mengerti, dengan lantang armando menjawab "Ya Tuan!" dan disambut senyuman hangat dari hakim dengan berkata "ini dia".
Kemudian Caprio, meminta tanggapan Inspektur Quinn sebagai juri tentang tanggapannya terghadap armando, ida pun menimpalinya dengan kalimat, "Bagus, dia hakim pembelajar yang baik". dan tanggapan Quinn pun di amini oleh Caprio dengan melanjutkan penyampaiannya.
"Kami melakukan ini untuk berusaha melihat tentang apakah kami dapat membantu ibunya disini".
Melanjutkan pertanyaan "Apakah kamu percaya apapun yang disampaikan ibumu tentang kasus ini?" Armando menjawab "ya tentu", pertanyaan berikutnya "apakah kamu percaya apa yang dikatakan ibumu tentang hal-hal lain, atau bahkan apa yang dia katakan tentang dirimu", dengan raut tersenyum armando menjawab "ya saya percaya!". Sang hakim menimpalinya dengan perkataan untung ibumu berkata bahwa kamu anak yang baik, apakah kamu percaya itu? ibunya armando tersenyum dan armando pun mengangguk.
sekarang kamu fikir apakah ibumu pantas mendapatkan pemberhentian kasusnya? dan armando menyatakan Ya! hingga sang ibu tersenyum lebar merasa lebaga karena putusan anaknya.
"Jadi jika kamu adalah hakimnya, dan kamu harus mendakwa ibumu dengan denda yang harus ia bayar sebanyak 95 USD ditambah biaya pengadilan sebesar 60 USD, apa yang anda pikirkan?", apakah anda akan mengabaikan kasus ini? apa yang akan kamu lakukan?
Armando pun dengan raut muka yang berkaca-kaca menyampaikan "saya akan mengabaikan kasus ini", hakim yang beberapa kali mendapatkan gelar kehormatan ini pun menyampaikan kepada juri, karena ia minta saran kepada armando, maka saya harus menerimanya, dan ia bertanya pada juri "apakah kamu setuju?" dan Quinn sang juri pun mengangguk.
Caprio menyampaikan kepada Armando, kali ini kamu menyelamatkan ibumu dari kemiskinan, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?
Iya tuan, Armando pun menutup sidang itu dengan kata-kata haru yang membuat orang diseluruh ruang sidang ikut meneteskan airmata membuktikan bahwa putusan hakim pada kasus itu sudah tepat, ia menyampaikan "Ibuku, dia saat ini sedang mencari kerja, dia mencoba pindah dari rumah, oleh karenanya ia tidak bisa membelanjakan uangnya untuk apapun".
Mendengar apa yang disampaikan Armando, hakim pun meyakinkan orang diseluruh ruangan dengan mengulang kata-kata Armando dan menambahkannya dengan beberapa kaliamat, apakah ibumu butuh apartemen, dan kalian tidak punya banyak uang? bagus ini akan menjadi beban keuangan yang sangat sulit bagi ibumu, apakah itu yang ingin kamu sampaikan? dan Armandopun menjawab dengan kata YA!
Caprio berdiri dan meminta armando untuk berjabat tangan dengan mengatakan lihat mata saya, kamu anak baik, kamu mencintai ibumu, kamu membuat permohonan yang baik atas namanya, dan anda menunjukan kepada saya bahwa kamu memahami kesulitannya.
Tapi ini yang harus kamu ingat oke?
jadilah kau pria muda yang cerdas, saya tau ibumu berasal dari negara lain, dan ia membawamu kesini agar kamu bisa melakukan banyak hal yang ada di negara hebat ini, hingga kamu akan menjadi sangat sukses suatu hari nanti, dan ingat, jaga ibumu dengan baik, dan kakak perempuanmu serta orang-orang yang membutuhkan, bantu mereka karena hatimu baik, oke? baiklah hati-hati. dan hakimpun menutup kasus ini dengan putusan bebas.
dengan sidang yang tak lebih dari 10 menit itu, semua yang ada diruangan tepuk tangan dan merasa apa yang diputuskan sang hakim kepada mereka sangatlah adil.
diakhir video sang hakim menyampaikan pesannya, betapa banyak sang hakim memutuskan kasus dengan tidak melihat dan mempelajarinya dari sudut pandang yang lain tersebih dahulu, dari video ini kita belajar tentang banyak hal, tentang kedewasaan sang anak yang mencoba membantu sang ibu yang ia tahu sedang berjuang, berjuang membesarkan mereka, berjuang dengan kehidupannya. sungguh kita bisa saja memberikan hukuman seberat apapun kepada mereka, namun hukuman yang kita berikan belum tentu membuat merek sadar atau bahkan jera, dengan melihat kasus ini apa yang ada dibenak anda?
yang udah baca tulisan ini sampai selesai, saya minta tanggapan kalian di komentar.
Trimakasih
Link Video
Bogor, Kamis 21 Maret 2019